Pakaian Astronot Misi Artemis 3 ke Bulan Bakal Dilengkapi Teknologi 4G
Misi Artemis 3 NASA akan memperkenalkan penggunaan jaringan 4G di Bulan, memungkinkan astronot melakukan streaming video HD dan mengirim data ilmiah.
Saat misi berawak Artemis 3 NASA mendarat di permukaan bulan beberapa tahun ke depan, para astronot akan memanfaatkan teknologi yang tidak tersedia bagi pendahulunya di era Apollo yakni jaringan seluler 4G. Spacesuit yang digunakan oleh astronot Artemis 3, model AxEMU dari Axiom Space, akan dilengkapi dengan konektivitas 4G yang dirancang oleh Nokia.
Jaringan ini akan memungkinkan astronot untuk melakukan streaming video berkualitas tinggi dan mentransmisikan data ilmiah dalam jumlah besar. Biasanya, jaringan seluler di Bumi terdiri dari menara dengan susunan radio. Namun, menara seluler besar tentu sulit dibawa ke bulan.
-
Kapan misi Artemis III ke Bulan akan dilakukan? Sebagaimana diketahui, misi itu akan direncanakan pada tahun 2025 mendatang.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Bagaimana astronot berbuka puasa di luar angkasa? “Sebenarnya kita bisa berbuka puasa, tapi itu tidak wajib,” ungkapnya dikutip CNN pada 2023.
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Bagaimana astronot bisa mencium bau luar angkasa? Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
Oleh karena itu, desain Nokia mengkompres semua peralatan stasiun basis menara ke dalam sebuah kotak yang dapat dipasang pada pendarat bulan.
"Untuk misi Artemis 3, kami akan bisa mencapai astronot hingga jarak 2 kilometer dari pendarat," kata Thierry E. Klein, presiden Nokia Bell Labs Solutions Research dikutip dari Space.com, Rabu (4/9).
Umumnya, komunikasi misi berawak mengandalkan radio frekuensi ultra-tinggi (UHF). Meskipun UHF cukup andal, teknologi 4G menawarkan bandwidth lebih tinggi dan kecepatan yang lebih cepat. Nokia telah mengembangkan teknologi ini untuk aplikasi di luar angkasa dengan dukungan dana sebesar USD14,1 juta atau Rp 217 miliar dari NASA pada 2020.
Rencana jaringan 4G di bulan, yang dikenal sebagai Lunar Surface Communications System (LSCS), akan menjalani uji coba pertamanya tahun ini ketika misi robotik Intuitive Machines IM-2 mendarat di dekat kutub selatan bulan.
Pendarat IM-2 akan membawa stasiun basis, sementara dua muatan IM-2 — rover Mobile Autonomous Prospecting Platform (MAPP) dan drone Micro-Nova — akan membawa penerima 4G. Nokia berharap konektivitas 4G tidak hanya menguntungkan astronot Artemis 3, tetapi juga misi-misi mendatang.
Kendaraan seperti Lunar Terrain Vehicle dan perangkat lebih kecil, seperti eksperimen sains atau sensor bulan, bisa terhubung ke jaringan ini. Di masa depan, pendarat berawak di bulan bisa berfungsi sebagai pusat jaringan yang menghubungkan perangkat lebih kecil langsung ke Bumi.
Sepanjang sisa tahun 2024 hingga 2025, pakaian ruang angkasa yang dilengkapi teknologi 4G ini akan menjalani serangkaian pengujian, termasuk di ruang vakum dan kolam renang dalam ruangan di Johnson Space Center NASA di Houston, untuk memastikan bahwa semua komponen bisa bertahan dalam kondisi ekstrem di bulan.
Dengan jaringan 4G, misi Artemis 3 tidak hanya akan membawa manusia kembali ke bulan, tetapi juga membuka era baru dalam teknologi komunikasi luar angkasa.