Pasca tragedi Charlie Hebdo, hacker muslim serang Prancis
Serangan hacker muslim adalah respon dari serangan hacker Anonymous
Tragedi penembakan Charlie Hebdo di Prancis tidak hanya menimbulkan kekacauan di dunia nyata. Kejadian memilukan berkedok agama itu ternyata juga menyebabkan hacker dunia saling berperang.
Sesaat setelah insiden Charlie Hebdo terjadi, group hacker Anonymous dilaporkan mendeklarasikan perang terhadap kelompok ekstrimis Islam dalam serangan berkode #OpCharlieHebdo.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang dilakukan hacker setelah berhasil meretas perusahaan? Perusahaan yang berbasis di Chicago membayar para peretas sekitar dua minggu setelah sejumlah data perusahaan dicuri, dan pejabat CNA dikunci dari jaringan mereka.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Korban pertama dari serangan Anonymous tersebut adalah ansar-alhaqq.net yang diketahui merupakan situs jihad Prancis. Merasa tidak terima dengan serangan itu, koalisi hacker muslim dilaporkan membalas serangan Anonymous dengan menyerang beberapa situs Prancis.
Hanya dalam beberapa hari pasca tragedi Charlie Hebdo, puluhan grup hacker muslim meretas situs-situs negara mode tersebut dengan alasan mendukung Nabi Muhammad, Mashable (13/01).
"Sejak insiden Charlie Hebdo pecah, banyak grup hacker muslim yang sebelumnya tidak punya catatan buruk tiba-tiba menampakkan diri dan mengaku bertanggung jawab atas perusakan beberapa website Prancis sebagai bentuk dukungan terhadap Nabi Muhammad," jelas Helmi Noman, pakar internet dari Universitas Harvard.
Salah satu grup hacker muslim yang melakukan penyerangan adalah United Islamic Cyber Force (UICF). UICF menyatakan telah meng-hack beberapa situs Prancis. Bahkan, UICF menyebar propaganda dan mengajak hacker muslim lain untuk ikut perang cyber melawan hacker 'Barat' yang dipelopori oleh Anonymous dalam operasi 'OpFrance'.
Tidak berhenti di situ, Notepad++ pun dilaporkan menjadi korban karena website teks editor-nya merilis aplikasi edisi 'Je suis Charlie'.
Pelaku dari serangan pada Notepad++ ternyata bukan UICF, melainkan FallaGa Team. FallaGa adalah grup hacker muslim asal Tunisia yang mengaku ikut serta dalam operasi OpFrance.
Baca juga:
Dihack, Website Kulonprogo & tmcjogja.com jadi berbahasa Jepang
Waspadalah, 5 tren kejahatan internet ini mengancam tahun 2015!
Sudah tak terkendali, 143 juta virus kacaukan tahun 2014!
Terkuak! Korea Utara punya pasukan hacker dan roket nuklir super
Boss Phone, smartphone 7 inci murah anti hacker!