Penemuan baru di tahun 2014 ditemukan secara tidak sengaja
Para peneliti gabungan berhasil ciptakan sebuah permukaan gelas tertipis, terkuat dan teringan di dunia.
Sebuah penemuan baru kembali muncul di tahun 2013 ini. Para peneliti berhasil ciptakan permukaan gelas tertipis di dunia yang nantinya dapat digunakan sebagai layar perangkat mobile atau elektronik lainnya.
Beberapa orang peneliti gabungan dari Cornell University dan University of Ulm, Jerman, berhasil ciptakan penemuan baru yaitu layar gelas tertipis di dunia.
Uniknya, seperti dikutip dari Mnn (12/09), layar kaca ini berhasil diciptakan atas dasar ketidaksengajaan. Bahkan karena ketipisannya, permukaan kaca ini akhirnya tercatat di Guiness Book of World Records edisi 2014.
Tidak hanya tipis, layar gelas tersebut juga kuat serta ringan. Dalam menciptakannya, para peneliti menggunakan bahwa yang terbuat dari Graphene. Seperti diketahui, Graphene adalah material yang teringan dan terkuat di dunia. Awalnya, para peneliti ingin meneliti gumpalan yang terdapat di Graphene.
Mereka menemukan bahwa beberapa material yang dipunyai Graphene juga dipunyai oleh sebuah kaca yaitu campuran silikon dan oksigen atom. Pada saat penelitian tersebut, tanpa sengaja ada kebocoran udara.
Dari kebocoran udara tersebut, beberapa bahan material yang dikandung Graphene dan lainnya tercampur dan mengakibatkan terciptanya gelas super tipis, ringan dan kuat ini.
Informasi seputar Graphene dan material kuat lainnya:
Kuat seperti baja, tahan api, namun seringan udara
Ilmuwan Berhasil Ciptakan Balon Terkecil di Dunia
Alasan kenapa Nokia sesumbar akan kualitas kameranya
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.