Penganut Bumi Datar Makin Bingung saat Mengunjungi Antartika
Pastor Will Duffy membawa kelompok Bumi datar ke Antartika untuk membuktikan fenomena matahari 24 jam. Beberapa peserta mengakui kekeliruan mereka.
Seorang pastor bernama Will Duffy membawa kelompok penganut teori Bumi datar ke Antartika dalam misi yang disebut "Eksperimen Akhir."
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa tidak ada penghalang fisik maupun metaforis yang mencegah mereka mengunjungi kawasan tersebut, sekaligus menunjukkan keberadaan matahari yang bersinar selama 24 jam di musim panas.
-
Bagaimana panas Matahari mencapai Bumi? Perlu diketahui, cara panas matahari berpindah ke bumi yaitu dengan panas bergerak melalui kosmos sebagai radiasi, gelombang inframerah yang berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin.
-
Bagaimana bumi bergerak mengelilingi matahari? Seperti diketahui, bumi bergerak mengelilingi matahari dalam orbit berbentuk elips atau hampir melingkar. Bumi menempuh rute ini dengan kecepatan hampir 30 kilometer per detik, atau 107.000 Km/jam lebih cepat alias 332 kali kecepatan mobil ferrari.
-
Bagaimana Bumi sebenarnya mengorbit matahari? Bumi tidak mengorbit matahari secara langsung seperti yang sering dibayangkan. Hal ini disebabkan ada sesuatu yang disebut barycenter, atau pusat massa bersama yang memengaruhi pergerakan planet di Tata Surya.
-
Kenapa matahari di Padukuhan Wotawati terlambat muncul dan cepat terbenam? Letak dusun yang diapit dua tebing di sebelah Timur dan Barat membuat sinar mentari datang terlambat dan gelap lebih cepat.
-
Apa yang terjadi pada Bumi saat menjauh dari Matahari? Astronom di University of California, Brian DiGiorgio, menjelaskan, saat Bumi menjauh dari matahari, Bumi akan lebih redup.
-
Bagaimana jam awal merefleksikan gerakan matahari? Jam awal, menurut pemikiran, hanya merefleksikan gerakan semu Matahari, dan gnomon jam matahari. Gnomon adalah instrumen kuno untuk menentukan tinggi matahari. Meskipun sulit untuk memastikan secara pasti apakah ini benar, tidak ada alasan mekanis mengapa arah jarum jam yang searah jarum jam lebih disukai (membuat jam dengan gerakan jarum jam yang berlawanan atau searah jarum jam sama mudahnya), dan gagasan bahwa pergerakan jarum jam pada umumnya dibuat untuk mengimbangi gerakan bayangan matahari tampaknya masuk akal.
Fenomena ini, menurut Duffy, tidak mungkin terjadi jika Bumi berbentuk datar.
“Saya menciptakan Eksperimen Akhir untuk mengakhiri perdebatan ini sekali dan untuk selamanya. Setelah perjalanan ini, tidak perlu lagi ada perdebatan tentang bentuk Bumi,” ujar Duffy dalam pernyataan resminya sebelum perjalanan dikutip Futurism, Kamis (19/12).
Selama perjalanan, salah satu penganut teori Bumi datar, Jeran Campanella, mengakui kekeliruannya terkait fenomena matahari tengah malam.
“Kadang-kadang kita salah dalam hidup. Saya yakin sebelumnya bahwa tidak ada matahari yang bersinar selama 24 jam. Namun kini, saya percaya itu memang ada,” ungkap Campanella.
Meskipun demikian, tidak semua anggota kelompok sepenuhnya yakin. Austin Whitsitt, salah satu peserta, menyatakan masih memerlukan lebih banyak data dari perjalanan tersebut untuk memastikan kesimpulannya.
Bagi Duffy, keberhasilan perjalanan ini lebih dari sekadar membuktikan fakta ilmiah. Ia merasa lega bahwa ia dan kelompoknya berhasil mencapai Kutub Selatan dengan selamat, sembari berharap eksperimen ini dapat mengakhiri perdebatan yang panjang tentang bentuk planet ini.