Penyebab Prediksi Cuaca di HP Sering Meleset, Ini Kata BMKG
Berikut penjelasan lengkap dari BMKG tentang prakiraan cuaca yang meleset di HP.
Berikut penjelasan lengkap dari BMKG tentang prakiraan cuaca yang meleset di HP.
Penyebab Prediksi Cuaca di HP Sering Meleset, Ini Kata BMKG
Aplikasi prakiraan cuaca di perangkat HP adalah opsi yang paling umum digunakan untuk mengecek baik cuaca maupun suhu yang ada di suatu daerah.
Namun, tidak jarang aplikasi ini memberikan prakiraan yang salah. Seperti yang harusnya hujan pada jam empat sore, malah tidak turun hingga malam hari.
Ternyata, kesalahan prakiraan ini bukan dari badan yang bertanggung jawab atas prakiraan cuaca di Indonesia, Badan Meteorolog, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Diketahui, data yang berada di aplikasi prakiraan cuaca di HP bahkan bukan data resmi BMKG.
Mengutip siaran pers BMKG, Kamis (19/10), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa sering terjadi kesalahpahaman mengenai hal ini.
“Tidak sedikit masyarakat yang menganggap data dan informasi yang diberikan berasal dari BMKG karena menampilkan informasi seputar cuaca di Indonesia. padahal setelah ditelusuri data dan informasi tersebut bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi resmi pemerintah,”
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan hukum, satu-satunya institusi resmi yang dapat memberikan data prakiraan cuaca di Indonesia hanyalah BMKG.
Aplikasi lainnya tidak dapat menjadi patokan resmi untuk hal ini, karena tingkat akurasi datanya rendah.
Diketahui, data yang dipakai dalam aplikasi-aplikasi ini berasal dari data cuaca global.
Data global ini berasal dari negara-negara di seluruh dunia yang menjadi anggota Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Data yang terbatas ini tidak cukup untuk merepresentasikan keseluruhan data cuaca di Indonesia, apalagi cuaca di Indonesia sifatnya dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Samudra Pasifik dan Hindia, serta Benua Asia dan Australia sangat besar pengaruhnya kepada kondisi iklim dan cuaca di Indonesia.
Karena itu, BMKG memiliki ribuan titik observasi yang akan diolah oleh para observer dan forecaster sebelum disebarluaskan.
Dengan beredarnya informasi ini, Dwikorita berharap bahwa masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan data dari BMKG sebagai patokan utama prakiraan cuaca untuk hasil yang lebih akurat.