Pepper, robot pertama yang bisa mengerti perasaan
Perusahaan asal Jepang buat robot dengan perasaan pertama di dunia
Perusahaan telekomunikasi asal Jepang, Softbank, secara mengejutkan mengumumkan perilisan sebuah robot humanoid pertama yang bisa lebih mengerti manusia.
Dalam jumpa pers yang dilaksanakan hari ini (5/6/14), CEO Softbank, Masayoshi Son, memperkenalkan sebuah robot dengan bentuk mirip manusia yang diberi nama "Pepper".
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Dimana robot anjing itu dipamerkan? Robot-robot tersebut mendapat hadiah berupa residensi selama empat bulan di Galeri Nasional Victoria (NGV) di Melbourne, Australia, di mana mereka menciptakan karya seni di studio yang dibuat khusus.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Kenapa para ilmuwan Jepang menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot? “Jaringan hidup memiliki banyak keunggulan dibandingkan logam dan plastic mulai dari efisiensi energi otak dan otot hingga kemampuan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri,” ujarnya.
Son menjelaskan jika Pepper adalah robot pertama di dunia yang mempunyai 'perasaan'. Robot humanoid ini mampu belajar dari interaksinya dengan manusia, lalu menyimpan data tentang perilaku tuannya di penyimpanan awan berbasis sistem AI (Artificial Intelligence) yang telah disediakan oleh Softbank.
Oleh sebab itu, Pepper bisa beradaptasi dan bertingkah secara natural sesuai dengan kondisi disekitarnya. Son juga menambahkan jika 'mesin' perasaan milik Pepper akan menjadi program standar untuk robot humanoid lainnya.
Pepper sendiri memiliki tinggi sekitar 1 meter lebih dengan menyertakan sebuah tablet di dadanya. Ada kemungkinan jika tablet tersebut bisa digunakan untuk memasukkan perintah atau mengakses data-data tertentu dari robot ini.
Untuk dapat berinteraksi dengan wajar, Pepper dibekali dengan tangan plus jari-jari yang lengkap. Sedangkan kakinya sendiri lebih terlihat seperti kaki ekor dari putri duyung.
Dalam demostrasi, Pepper mampu berinteraksi dengan Son menggunakan gerakan khas budaya Jepang seperti membungkuk saat memberi salam.
Robot yang merupakan hasil kolaborasi dari Softbank dan Aldebaran Robotics (perusahaan asal Prancis) ini akan dijual di dua toko di Tokyo. Rencananya Softbank akan menjual Pepper dengan harga USD 1.930 atau sekitar Rp 23 juta mulai bulan Februari tahun depan, The Verge (5/6).
(mdk/bbo)