Perangi diskriminasi, Tutlub hadir lindungi kaum Muslim
Jejaring sosial ini muncul tepat di tengah-tengah tingginya reaksi penolakan dunia terhadap Muslim.
Sosial media adalah tempat di mana kita bisa bebas berekspresi sesuai dengan kepribadian kita. Namun sosial media tidak akan pernah bebas dari cercaan tidak bertanggung jawab yang menyangkut suku, agama dan ras.
Dari keresahan ini, Yusuf Hassan, entrepreneur teknologi berkebangsaan Nigeria yang bermukim di Inggris, menciptakan Tutlub. Tutlub adalah jejaring sosial yang didesain sebagai 'tempat berlindung' bagi kaum Muslim. Tutlub pun muncul tepat di tengah-tengah tingginya reaksi penolakan dunia terhadap Muslim.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
Agama memang adalah salah satu objek yang jadi objek cercaan online. Terlebih lagi pandangan dunia akan stereotip salah satu agama, tidak akan lepas dari apa yang terjadi di sosial media.
Pasca krisis pengungsi Syria dan serangan teroris di Paris, pandangan dunia terhadap Muslim makin buruk. bahkan calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan menyarankan untuk melarang Muslim untuk masuk Amerika Serikat. Reaksi dunia pun beragam, salah satunya pernyataan Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook, yang akan selalu mempersilakan Muslim di jejaring sosialnya. Namun tak ada jaminan bagi para Muslim untuk merasa aman di jejaring sosial Facebook.
Tutlub ditujukan sebagai tempat bagi orang Muslim untuk berdiskusi tentang agama, mencari petunjuk soal agama, serta membaca konten-konten soal Islam. Hassan sendiri juga akan memantau websitenya untuk memonitor propaganda yang mungkin masuk ke dalamnya.
Tutlub sendiri tidak terlalu berbeda dengan jejaring sosial lainnya, di mana terdapat profile dengan foto dan bio pendek untuk memperkenalkan diri. namun yang menarik dari tutlub adalah home feed, di mana home feed Tutlub digunakan untuk berdoa. Dengan ini pengguna Tutlub akan melihat semua doa dari orang-orang yang dia follow. Tombol 'Amin' juga tersedia untuk ikut mengamini doa tersebut.
Di tengah pergerakan Muslim untuk melawan stereotip, sosial media menjadi tempat yang potensial untuk mengubah persepsi tersebut. Tutlub pun hadir demi terhindarnya kaum Muslim dari cercaan online dan kebebasan berdiskusi soal agama tanpa ada yang menghakimi.
"Tujuan kami adalah untuk membantu kaum Muslim menjadi lebih baik, menunjukkan bagaimana menjadi Muslim yang baik, serta menolong kaum Muslim dari stereotip negatif," ungkap Hassan selaku pencipta Tutlub.
Baca juga:
Google Translate kini bisa terjemahkan 99 persen bahasa warga Bumi!
Virtual Reality bisa bantu Anda lawan ketakutan public speaking
Nintendo gagal kembangkan aplikasi penunjang tidur
Ingin menonton Netflix dengan nyaman? Pergilah ke Skandinavia!
10 Bulan berjalan, HBO NOW hanya miliki 800.000 pelanggan