Planet yang Baru Ditemukan Ini Begitu Mempesona Ilmuwan, Begini Alasannya
Planet baru ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia.
Planet baru ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia.
Planet yang Baru Ditemukan Ini Begitu Mempesona Ilmuwan, Begini Alasannya
Para astronom baru saja menemukan sebuah planet baru di alam semesta. Menurut sejumlah ilmuwan itu, planet tersebut begitu mempesona.
Dilaporkan Indy100, Rabu (12/7), menariknya planet yang baru saja diketahui itu adalah memantulkan sinar matahari ke luar angkasa.
-
Planet apa yang baru ditemukan di luar angkasa? Planet tersebut bernama HD 110067 yang merupakan sekumpulan 6 planet yang mengorbit pada satu bintang.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Mengapa para ilmuwan antusias menemukan planet-planet baru ini? Mengutip Indy100, Jumat (26/1), Transitioning Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA, menemukan exoplanet yang berbeda dari exoplanet biasa yang diamati oleh satelit dalam beberapa hal berbeda. Exoplanet adalah galaksi lain di luar tata surya. Pertama, mereka membutuhkan waktu antara 20 dan 700 hari untuk mengorbit bintang induknya, sedangkan sebagian besar exoplanet yang ditemukan oleh TESS memiliki periode orbit 3-10 hari. Selain itu, planet-planet yang ukurannya mirip dengan Jupiter, Saturnus, dan Neptunus, berada cukup jauh dari bintang induknya di “zona layak huni” sehingga cukup dingin untuk mendukung kehidupan.
-
Bagaimana cara para ilmuwan menemukan planet-planet baru ini? Penelitian ini dipimpin oleh Faith Hawthorn, peneliti PhD di Universitas Warwick, dan diterbitkan pada hari Rabu di Monthly Notices Of The Royal Astronomical Society (MNRAS). Kini, ada harapan besar bahwa planet-planet tersebut akan secara resmi dikonfirmasi sebagai exoplanet, dengan 60 benda langit merupakan temuan baru. “Kami menjalankan algoritma awal untuk mencari transit pada sampel 1,4 juta bintang. Setelah proses pemeriksaan yang melelahkan, kami menguranginya menjadi hanya 85 sistem yang tampaknya menampung exoplanet yang hanya transit dua kali dalam kumpulan data,” kata dia.
Planet itu diberi nama exoplanet LTT9779b. Menariknya adalah 80 persen cahaya yang diterimanya dipantulkan kembali ke luar angkasa sehingga membuatnya disebut paling terang. Dari sisi ukuran, planet LTT9779b diprediksikan lebih berat dan lebih besar dari Neptunus. Hal itu diketahui dari reflektif awan yang membentuk atmosfernya. “Bayangkan dunia yang terbakar, dekat dengan bintangnya, dengan awan logam berat melayang tinggi, menghujani tetesan titanium,” kata co-author peneliti sekaligus astronom dari Universitas Diego Portales dan CATA (Santiago, Chili), James Jenkins.
"LTT 9779b menjanjikan untuk bisa menjelaskan sifat planet Neptunus dan alam semesta pada umumnya,"
Peneliti sekaligus astronom dari Universitas Diego Portales dan CATA (Santiago, Chili), James Jenkins.
Vivien Parmentier, seorang peneliti di Observatorium Côte d'Azur (Prancis) dan salah satu penulis studi tersebut mengatakan bahwa LTT9779 b dapat membentuk awan logam yang sangat panas. Ini karena berasal dari atmosfernya.
“Planet ini benar-benar seperti sebuah teka-teki,” kata Vivien.
Pasalnya, kata dia, LTT9779b ditemukan di wilayah yang disebut ‘gurun Neptunus’, di mana planet seukurannya seharusnya tidak ditemukan.
“Itu adalah planet yang seharusnya tidak ada,” kata Vivien.
Dilaporkan Vice, planet ini sebetulnya pertama kali terlihat pada tahun 2018 sebagai titik aneh dalam gambar sistem bintang LTT 9779, yang ditangkap oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA yang baru diluncurkan.
Punya Ukuran Lebih Besar dari Bumi
LTT 9779 b berukuran sekitar lima kali lebih besar dari Bumi dan 28 kali lebih masif, menjadikannya lebih besar dari Neptunus tetapi dengan kepadatan yang sebanding.
Statusnya saat ini adalah sebagai satu-satunya Neptunus ultrapanas yang pernah ditemukan. Para ilmuwan berharap exoplanet ini dapat membantu memahami bagaimana berbagai jenis planet berakhir karena terbakar matahari. Penelitian juga menandai tonggak sejarah besar karena menunjukkan bagaimana planet seukuran Neptunus dapat bertahan hidup di gurun yang panas di Neptunus. Teleskop antariksa Cheops Badan Antariksa Eropa yang diluncurkan ke orbit Bumi pada 2019, juga memiliki misi untuk menyelidiki planet yang ditemukan di luar Tata Surya. Misi tersebut juga akan reflektifitas LTT9779b dengan membandingkan cahaya sebelum dan sesudah planet ekstrasurya menghilang di balik bintangnya.