Punya otak cerdas bikin ambil keputusan ribet dan gampang salah?
Otak cerdas kerap munculkan banyak pilihan
Setuju atau tidak, orang-orang yang berhasil dalam kehidupannya adalah orang yang cerdas. Namun, penelitian membuktikan bila jadi orang cerdas membuat otak kerap memilih keputusan yang buruk untuk masa depan. Bagaimana bisa?
Menurut penelitian ilmuwan gabungan dari berbagai universitas di Inggris, terungkap bila otak orang cerdas lebih cenderung memiliki banyak pilihan yang ada. Bila dengan kecerdasan standar hanya berpikir ada pilihan A atau B, orang-orang cerdas bisa mempunyai banyak pilihan, dari A sampai E.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Atau, awalnya hanya ada sedikit pilihan keputusan yang bisa diambil, namun otak 'encer' bisa menemukan alternatif pilihan baru yang sebenarnya bisa lebih buruk dari pilihan yang ada di awal. Selain itu, orang cerdas sangat mungkin mempunyai banyak pengetahuan yang menyebabkan munculnya 'bisikan' dalam proses mengambil keputusan.
Sederhananya, orang-orang cerdas bisa membuat pilihan yang sederhana menjadi rumit. Hal ini akibat banyak faktor yang sebenarnya tidak berhubungan masuk hitungan. Akibatnya keputusan yang diambil bisa tidak to-the-point atau justru keliru.
Contoh sederhananya, apabila Anda disuruh memilih antara diberi mobil, sepeda motor, atau sepeda secara gratis, jawaban paling jelas sekaligus 'normal' adalah mobil. Namun, bagi orang-orang cerdas, tiga pilihan itu bisa sama-sama menggiurkan, terutama saat pertimbangan soal ekonomi dan kondisi lingkungan diperhatikan.
Kemungkinan tidak sedikit orang-orang cerdas itu memilih sepeda motor atau bahkan sepeda bila tinggal di kawasan super macet. Atau mereka misalnya tidak mempunyai dana untuk perawatan mobil atau sepeda motor, maka sepeda jadi pilihan paling logis.
Di sisi lain, proses pemikiran yang rumit ini disebut akan berguna di kemudian hari. Alasannya, otak akan terbiasa mengambil keputusan secara lebih 'sensitif'. Hasil analisis komputer juga menunjukkan bila banyak bisikan dan pilihan di otak bisa meningkatkan keberhasilan mengambil keputusan yang tepat.
Akan tetapi, kemabli lagi ini adalah hasil simulasi komputer. Jadi, tidak ada jaminan pasti orang-orang cerdas itu bisa terlepas dari keputusan-keputusan yang buruk. Apakah ini juga terjadi pada Anda? Terlalu banyak berpikir sehingga sering ambil keputusan salah?
Sumber: Daily Mail
Baca juga:
Perhiasan tertua di Inggris diduga milik dukun penghubung dunia gaib
Bukan di daratan, kehidupan pertama di Bumi ada di dasar laut
5 Hewan ini ternyata anut 'aliran' transgender
Benarkah musik Rap tak baik untuk remaja?
Perjalanan dari Bumi ke Mars cuma butuh 30 menit?