Remaja yang mengisap ganja lebih beresiko alami kerusakan otak
Ganja dapat menjadi pemicu dan meningkatkan resiko kondisi buruk kepada si pemakai
Tim peneliti asal Universitas Maryland mengklaim bahwa berdasarkan investigasi terbaru, remaja yang mengisap ganja secara teratur lebih beresiko alami kerusakan otak dari pada orang dewasa.
Hal tersebut berlaku pada remaja rentan membawa kelainan psikis dalam gen mereka. Dilansir dari Softpedia (25/7), ganja dapat menjadi pemicu dan meningkatkan resiko kondisi buruk kepada si pemakai.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan percobaan yang telah dilakukan kepada tikus. Tikus muda yang mendapat paparan asap ganja selama 20 hari menunjukkan pola aktivitas otak yang abnormal selama sisa hidupnya.
Sedangkan tikus dewasa yang mendapat perlakuan sama tidak menunjukkan hasil yang sama. Hal tersebut berarti tikus dewasa yang terkena efek ganja tidak mengalami kerusakan otak.
Dengan hasil tersebut, para peneliti menekankan agar pemerintah, terutama Amerika meninjau ulang rencana pelegalan ganja di beberapa wilayah negara bagian. Hasil penelitian ini dapat dilihat di jurnal Neuropsychopharmacology.
(mdk/fra)