Saat Pesawat Turbulensi, Apa yang Harus Dilakukan Penumpang?
Ilham Habibie menjelaskan bagaiamana seharusnya penumpang saat terjadi turbulensi.
Ilham Habibie menjelaskan bagaiamana seharusnya penumpang saat terjadi turbulensi.
Saat Pesawat Turbulensi, Apa yang Harus Dilakukan Penumpang?
Turbulensi pada penerbangan Singapore Airlines SQ321 yang berakibat dahsyat beberapa waktu lalu sempat membuat geger masyarakat.
Peristiwa tersebut memunculkan kekhawatiran akan terjadinya hal yang buruk saat bepergian menggunakan pesawat.
Jika mengalami turbulensi saat terbang menggunakan pesawat, apa yang harus dilakukan oleh penumpang?
-
Kenapa turbulensi sering dialami pesawat? Berdasarkan catatan dari Aminarno Budi Pradana, seorang dosen di salah satu sekolah penerbangan di Indonesia, turbulensi termasuk kejadian yang paling sering dialami oleh para penerbang.
-
Apa sebenarnya turbulensi di pesawat? Turbulensi pada pesawat adalah gangguan udara yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, terutama pola cuaca yang tidak stabil.
-
Bagaimana pilot menghadapi turbulensi? Pilot biasanya akan mengetahui kapan mereka akan mengalami turbulensi berdasarkan laporan cuaca dan radar.
-
Kapan biasanya turbulensi terjadi di pesawat? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa.
-
Apa itu turbulensi yang terjadi di pesawat Singapore Airlines SQ321? Turbulensi yang terjadi pada pesawat Singapore Airlines SQ321 dalam penerbangan dari London menuju Singapura menjadi turbulensi hebat.
-
Apa penyebab utama terjadinya turbulensi di udara? Mengutip The Guardian & Reuters, Rabu (22/5), turbulensi umumnya disebabkan oleh pertemuan udara dengan temperatur, tekanan, atau kecepatan yang berbeda, di mana pola angin yang berbeda bertabrakan.
Pakar penerbangan dan Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Ilham Habibie, mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penumpang ketika mengalami kejadian seperti itu.
“Kalau menurut saya tidak ada salahnya berdoa, ya. Akan tetapi, kalau secara teknis, pesawat itu aman,” jelas Ilham dalam sebuah video yang diunggah ke kanal Ilham Habibie Society di YouTube.
“Jadi, apa yang bisa kita lakukan dalam [turbulensi], ya kita tenang saja, jangan panik,” tambah Ilham.
Ilham menjelaskan bahwa saat turbulensi, banyak benda bisa menjadi terlempar ke udara, seperti alat-alat makan yang dibawa oleh awak kabin.
Benda-benda tersebut bisa mengenai penumpang dan awak kabin sehingga menimbulkan luka.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar penumpang pesawat selalu tenang dan tidak panik supaya situasi dapat dikendalikan dengan lebih baik.
Selain berbagai benda atau alat, penumpang juga bisa menjadi terlempar ketika terjadi turbulensi. Maka dari itu, Ilham juga menyarankan agar penumpang selalu mengenakan sabuk pengaman ketika mereka duduk di kursinya.
“Kalau saya sarankan, kalau kita duduk, kita harus mengenakan seatbelt, biarpun tidak diminta/tidak diharuskan oleh pilot,”
Ilham Habibie.
Ia menegaskan turbulensi bisa terjadi kapan saja dan secara tiba-tiba, meskipun pesawat sedang tidak melewati awan.
Mengutip BBC, turbulensi terjadi ketika sebuah pesawat menabrak arus udara sehingga menyebabkan pesawat tersebut berguling, menukik, atau turun secara tiba-tiba.
Meskipun terdengar menakutkan, turbulensi dalam skala parah, seperti hingga menyebabkan penumpang tewas, merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi.
Ilham menjelaskan bahwa pesawat terbang memang dirancang untuk menghadapi turbulensi ketika di udara.
Ia pun mengajak agar masyarakat untuk tidak takut menggunakan pesawat karena moda transportasi ini merupakan salah satu yang paling aman.
“Jadi, kemungkinan sayap patah, gitu, ya, atau bahkan badannya patah, itu sangat, sangat, sangat kecil,” ungkap Ilham.
- Kasus Turbulensi Bikin Masyarakat Takut Naik Pesawat, Kemenhub Ambil Langkah Begini
- Daftar 5 Pesawat yang Pernah Mengalami Turbulensi Mengerikan
- Ini yang Harus Dilakukan jika Ada Benda dari Pesawat Luar Angkasa Jatuh Menimpa Rumah
- Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan