Sebut Windows 10 'rawan retas', Google bahayakan pengguna Microsoft
Sebut Windows 10 'rawan retas', Google bahayakan pengguna Microsoft. Google mengungkap detil dari kekurangan di sistem operasi (OS) Windows 10 milik Microsoft dalam aspek sistem keamanan. Namun menurut Microsoft Google membuat pengguna mendapat resiko peretasan yang lebih luas.
Dua raksasa teknologi, Google dan Microsoft, kini sedang terlibat perang lantaran sebuah cela yang ada di produk Microsoft. Tak tanggung-tanggung, Google membeberkan kekurangan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang besar.
Dilansir dari Daily Mail, Google mengungkap detil dari kekurangan di sistem operasi (OS) Windows 10 milik Microsoft dalam aspek sistem keamanan. Google bahkan menyebut bahwa para hacker kini sedang melancarkan aksinya untuk memanfaatkan celah yang ada di OS keluaran terbaru tersebut.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Kapan Bill Gates dan Microsoft membantu Apple? Pada tahun 1997, ketika Apple berada di ambang kebangkrutan, Gates dan Microsoft memainkan peran penting dalam menyelamatkan perusahaan tersebut.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Kapan Bill Gates merayakan ulang tahun Windows? Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft dan miliarder dermawan, mengucapkan selamat ulang tahun ke-28 kepada Windows.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
Atas tuduhan tersebut, Microsoft berang. Perusahaan yang bermarkas di Redmond, AS, tersebut menyebut bahwa pengungkapan detil dari kekurangan tersebut justru akan membahayakan pengguna Microsoft. Pasalnya Microsoft memang sedang dalam tahap memperbaiki bug tersebut.
Pernyataan Google ini diunggah di sebuah kiriman di blog security resmi Google. Di kiriman tersebut pihak Google menyatakan bahwa "Kami ingin membuka kelemahan kritis dari Windows yang tidak mendapatkanpetunjuk atau perbaikan yang dirilis. Kelemahan ini cukup serius karena kami tahu kelemahan ini sedang dieksploitasi."
Sebelumnya, Google sudah merilis tentang hal ini sejak 21 Oktober yang lalu, namun Microsoft sama sekali belum ambil tindakan.
Alih-alih mengambil tindakan, Microsoft justru menanggapi tuduhan Google. Berdasarkan pernyataan resmi Microsoft yang dikirim secara eksklusif ke Daily Mail, pihak Microsoft menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan Google kalau bug yang mereka sebut adalah hal yang serius. Microsoft menyebut 'penyerangan' yang Google maksud telah sepenuhnya diatasi oleh rilisnya pembaruan dari Adobe Flash yang telah tersebar.
Selain itu, pihak Microsoft juga menyebutkan bahwa berbagai serangan khusus terhadap sistem keamanan Windows 10 tak akan efektif di Windows 10 yang telah diperbarui ke edisi Windows 10 Anniversary Update. Hal ini dikarenakan peningkatan keamanan sudah diimplementasikan dengan lebih baik oleh Microsoft. Justru karena Google mengekspos hal tersebut, Google membuat pengguna mendapat resiko peretasan yang lebih luas.
Baca juga:
Microsoft hapus puluhan ribu aplikasi dari toko Windows Store
Deretan produk canggih dari Microsoft di event Surface Studio
7 Alasan Google Assistant jauh lebih baik dari Siri!