Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Pada bulan Desember biasanya hujan akan turun terus menerus. Sore hari menjadi waktu seringnya terjadi hujan.
Namun belakangan ini, tidak seperti biasanya. Di awal Desember, hujan memang terus mengguyur. Tetapi masuk pertengahan bulan, cuaca kembali memanas. Mengapa demikian ya?
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kapan wilayah Banyumas memasuki awal musim hujan? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan. Dalam catatannya itu, situasi ini terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Terutama daerah-daerah di sekitar selatan ekuator,”
tulis penjelasan BMKG dalam akun Instagramnya.
Ada beberapa hal yang menjadi pemicu situasi ini yakni aktivitas pola tekanan rendah di sekitar laut China Selatan. Aktivitas pola tekanan rendah ini berdampak terhadap berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator. Dengan begitu, terjadinya jumlah kandungan uap air yang sedikit.
“Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,”
Tulis Instagram BMKG.
Namun kondisi tersebut tidak berbanding lurus dengan wilayah-wilayah di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Di wilayah itu, hujan intensitas lebat selama sepekan terjadi. BMKG memprediksikan hingga 23 Desember, wilayah-wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat.
- BMKG Perkirakan Awal Musim Hujan di Indonesia 2024, Segera Siapkan Payung!
- Cuaca Jakarta Terasa Panas Menyengat, Begini Penjelasan BMKG
- BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
- BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
Lalu, kapan akan turun hujan lagi di wilayah Jawa-Nusa Tenggara?
BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
“Tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode Natal & Tahun Baru 2023/2024”,
Tulis Instagram BMKG.