Takut dimata-matai, negara ini larang PNS pakai smartphone
Iran khawatir program nuklir mereka kembali dimata-matai
Iran dikenal sebagai salah satu negara konservatif yang sangat sensitif terhadap informasi-informasi penting negara mereka, terutama bagi negara barat. Tak ayal, aksi spionase sangat diperhatikan di negara ini, bahkan kini smartphone pun dilarang di sana.
Untungnya, hanya pegawai negeri sipil (PNS) saja yang dilarang menggunakan smartphone, tepatnya mereka yang memiliki akses ke data-data penting milik pemerintah Iran.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan hacker setelah mereka meretas kamera? Dilaporkan DailyStar, Rabu (12/7), di sinilah kamera pengguna dapat digunakan untuk memata-matai, mengambil foto atau video, dan bahkan menggunakan materi yang dikumpulkan untuk memeras korbannya.
Menurut pengakuan lembaga pertahanan Iran, smartphone bisa dipakai sebagai alat mata-mata. Terlebih kini smartphone bisa dengan mudah mencadangkan data dan mengirimkannya ke pihak-pihak yang tidak diinginkan oleh pemerintah Iran. Sehingga di khawatirkan PNS bisa menjadikan smartphone sebagai alat pencuri data, Phys.org (14/06).
Lebih lanjut, peraturan ini nampaknya hanya berlaku saat PNS-PNS tadi berada di lingkungan kantor saja. Sedangkan di luar kantor mereka bisa menggunakan smartphone dengan bebas.
Mengapa Iran mengambil langkah super tegas ini?
Ternyata larangan pemakaian smartphone bagi PNS itu muncul setelah perundingan nuklir Iran dengan para pemimpin dunia dimata-mata oleh hacker.
Iran memang lebih waspada terhadap serangan hacker setelah tahun 2010 lalu sebuah virus berbahaya, Stuxnet, berhasil membobol program sistem nuklir Iran.
Baca juga:
Sofyan Djalil: Perlu secure government line untuk amankan pemerintah
Jadi negeri banyak pengguna sosmed, Indonesia jadi sasaran peretas
Pakar TI: Indonesia belum berdaulat di dunia cyber
Badan cyber terbentuk, penyadapan Presiden RI tak terulang lagi
Jokowi direncanakan hari ini buka Simposium Nasional Cybersecurity