Teknologi ini Memungkinkan Sayuran Tumbuh di Luar Angkasa
Teknologi ini Memungkinkan Sayuran Tumbuh di Luar Angkasa
Ternyata sayuran bisa untuk tumbuh di antariksa. Hal ini sebelumnya telah dibuktikan oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station) sukses mengolah selada di ruang hampa udara pada 2015 lalu.
Tak sampai di situ, astronom bahkan berencana untuk menanam lebih banyak jenis sayuran lainnya. Rencana ini sudah matang dan akan dilakukan sesegera mungkin. Teknologi tersebut diberi nama 'Veggie'.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
Informasi ini disampaikan oleh Norwegian University of Science and Technology (NTNU).
Tujuan rencana tersebut tak lain adalah ingin menyediakan nutrisi yang mencukupi dari sayuran kepada astronot dan kosmonot, selama mereka melakukan tugas di luar angkasa.
"Astronot itu kalau bisa harus makan makanan segar, seperti stroberi, tomat, dan jenis sayuran lain yang menyehatkan. Dan kami tengah berupaya mewujudkan hal tersebut," kata Silje Wolff, ahli fisiologi tanaman untuk luar angkasa NTNU, sebagaimana dilansir Geek via Tekno Liputan6.com.
"Yang kami bayangkan, nanti akan ada beberapa rumah kaca di luar angkasa yang akan berisi sejumlah sayuran yang dibudidayakan," lanjutnya menerangkan.
Manfaatkan Nitrogen
Karena sayuran akan ditanam di ruangan yang suhunya sudah diatur, peneliti nantinya akan memanfaatkan nitrogen untuk mengembangkan mereka.
Wolff mengakui kalau nitrogen memberikan dampak asupan air ke masing-masing tanaman.
"Kami akhirnya menyadari kalau tanaman bisa 'mencium' seberapa banyak kandungan yang tersedia di dalam mereka. Jadi, saat konsentrasi nitrogen rendah, tanaman akan menyerap lebih banyak air dan nitrogen hingga ia mencapai tingkatan yang optimal," tuturnya.
Proses Penanaman Tanaman di Luar Angkasa
Berdasarkan informasi yang dilansir laman RT News, proses awal penumbuhan sayuran luar angkasa dilakukan dengan menggunakan cahaya LED warna merah dan biru.
Para astronot menjelaskan bahwa teknologi Veggie ini sangatlah penting untuk penerbangan jarak jauh di masa depan.
Lewat teknologi ini, para astronot tidak hanya menikmati sayuran segar di luar angkasa, tetapi secara tidak langsung bisa menjadi sarana psikologis untuk para astronot yang memiliki hobi berkebun.
"Makanan segar seperti tomat, blueberry dan selada merah merupakan sumber antioksidan yang baik. Memiliki makanan segar seperti ini di luar angkasa justru bisa memiliki dampak positif pada suasana hati orang dan juga bisa memberikan perlindungan terhadap radiasi di ruang angkasa," tutur Dr. Ray Wheeler, kepala peneliti proyek teknologi Veggie.
Teknologi Veggie sendiri dikembangkan oleh tim peneliti Orbital Teknologi Corp (Orbitec) di Madison, Wisconsin.
Setelah nantinya dikembangkan dan berhasil dipanen, sayuran antariksan tersebut akan dikirim balik ke Bumi untuk dicicipi kualitasnya dan dilakukan evaluasi. Segala hasil tentu akan dikembangkan lebih lanjut.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I.R.
Baca juga:
Fungsi Buret Alat Laboratorium, Ketahui Cara Menggunakan Berdasar Jenisnya
Ilmuwan Sebut Smartwatch Berpotensi Deteksi Covid-19 Sebelum Muncul Gejala
NASA Temukan Planet Dengan Tiga Bintang, Orbitnya Bingungkan Astronom
Teknologi Baru Ini Mampu Tingkatkan Kapasitas Hard Disk Hingga 5x Lipat
Ilmuwan Kembangkan Baterai Masa Depan, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Ilmuwan Ini Sebut Sampah Peradaban Alien Pernah Lintasi Bumi
Tiongkok Dilaporkan Buka Akses Teleskop Pemburu Alien ke Dunia