Teknologi sederhana ini mampu hentikan 663 juta kasus malaria!
Ini adalah sebuah contoh penemuan sederhana bisa selamatkan jutaan nyawa
Selain Indonesia, negara-negara di Afrika juga menjadi kawasan yang sering terkena wabah malaria. Uniknya, sejak tahun 2000 lalu, Afrika memiliki senjata hebat untuk menanggulangi malaria. Apa itu?
Berdasarkan laporan dari Universitas Oxford, warga Afrika kini mengandalkan sebuah teknologi sederhana untuk melawan malaria, yakni kelambu nyamuk! Ya, jaring yang dipasang di tempat tidur itu terbukti menurunkan angka penularan malaria hingga 50 persen dari tahun 2000 sampai sekarang.
-
Bagaimana cara mencegah malaria dan demam berdarah? Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya: Mencegah Malaria:Menggunakan Kelambu Berinsektisida: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida dapat mengurangi risiko digigit nyamuk yang membawa parasit malaria.Mengaplikasikan Repelen Nyamuk: Oleskan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.Memakai Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada malam hari. Menghindari Genangan Air: Usahakan untuk tidak membiarkan air menggenang di sekitar tempat tinggal karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.Menggunakan Insektisida: Semprotkan insektisida di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang mungkin masuk.Pengobatan Profilaksis: Jika bepergian ke daerah endemik malaria, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antimalaria profilaksis sesuai anjuran dokter. Mencegah Demam Berdarah:3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Fajar dan Senja: Nyamuk Aedes seringkali lebih aktif pada waktu-waktu ini. Menggunakan Kelambu Saat Tidur: Ini penting terutama jika tinggal di daerah endemik demam berdarah.Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Tanaman seperti lavender dan citronella dapat membantu mengusir nyamuk.
-
Siapa yang menyebarkan penyakit malaria? Diketahui, nyamuk Anopheles betina dikenal luas sebagai nyamuk pembawa parasit plasmodium. Parasit ini adalah penyebab penyakit malaria.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan ketika membandingkan DNA parasit malaria dari tulang purba dengan versi modernnya? Para ilmuwan kemudian membandingkan DNA parasit tua tersebut dengan malaria versi modern dan menemukan beberapa temuan mengejutkan. Para ilmuwan menemukan bahwa kedua bentuk malaria yang ditemukan di Amerika merupakan virus yang dibawa oleh orang Eropa, demikian kesimpulan para peneliti.
-
Bagaimana cara Anopheles menyebarkan penyakit malaria? Penyakit malaria hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit.
-
Kenapa malaria bisa kambuh? Malaria dapat kambuh atau kembali aktif kapan saja, terutama jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah atau jika parasit tetap ada dalam tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan gejala klinis.
-
Mengapa wabah malaria di Cirebon bisa meluas? Usut punya usut meluasnya wabah malaria di wilayah Cirebon itu diakibatkan proses modernisasi kota yang serampangan.
Dari penelitian di berbagai daerah di Afrika, kelambu nyamuk diklaim telah membantu warga menanggulangi sekitar 663 juta kasus malaria.
Perlu diketahui, kelambu nyamuk yang dipakai oleh warga Afrika terhitung spesial. Sebab, kelambu itu telah didesain untuk menahan laju nyamuk dan memiliki lapisan anti serangga. Sebuah penemuan sederhana yang bisa menyelamatkan jutaan nyawa.
Meski kelambu nyamuk itu sudah terlihat efeknya, ilmuwan Oxford mengaku belum puas.
"300 Ribu anak-anak masih meninggal setiap tahunnya akibat malaria di Afrika, terlepas dari penemuan-penemuan hebat itu. Kita masih harus melipatgandakan usaha untuk menyelesaikan masalah malaria ini," ujar Dr. Peter Gething.
Baca juga:
5 Kisah Hitler dan pasukan Nazi kecanduan sabu saat Perang Dunia 2
7 Ilmuwan terkejam dalam sejarah, doyan amputasi dan bedah ibu hamil
Bumi tengah menderita! 5 Fakta kerusakan lingkungan ini bikin ngeri
Ini wujud dinosaurus 'cakar petir', predator tertua di Australia
Hidupkan kembali virus raksasa kuno, ilmuwan bahayakan manusia?