TImelooper, aplikasi virtual reality yang bisa jelajahi masa lalu
Belajar sejarah dengan lebih menyenangkan.
Belajar dari halaman buku, mungkin bisa menambah pengetahuan kita akan sejarah. namun didukung dengan teknologi, kita bahkan bisa memvisualkan apa yang perlu kita ketahui dari sejarah.
Dilansir dari Phys.org (14/3), melalui sebuah aplikasi virtual reality, kita bisa diantar masuk ke masa lalu, dan terlibat di berbagai event-event sejarah. Yang dibutuhkan dari aplikasi bernama Timelooper ini hanyalah sebuah smartphone, dan sebuah headset cardboard.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Dimana Kampung Lali Gadget berlokasi? Inisiatif Pemuda Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, resah terhadap anak-anak yang kecanduan gadget.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Cara Mengatasi Kecanduan Gadget yang Dimiliki
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Kenapa anak yang sering dibiarkan sendirian cenderung kecanduan gadget? Hal ini mungkin terdengar sederhana bagi sebagian orang. Akan tetapi penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang sering kali dibiarkan sendirian lebih cenderung akan kecanduan gadget.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
Melalui peragaannya, co-founder dari Timelooper, Andrew Feinberg, mengunjungi Menara London, kastil di pinggir sungai Thames dan berbagai tempat yang menarik di era medieval London.
Dalam aplikasi ini, ternyata bentuk dari bangunannya disamakan dengan bangunan era modern, namun hanya 'dilapisi' secara digital dengan bentuk bangunan dari masa lalu.
"Kami sebenarnya hanya menumpuk infrastruktur yang lama dengan infrastruktur yang mungkin terlihat di abad ke 13 silam," ungkap Feinberg.
Karena aplikasi ini berbasis lokasi, untuk mendapatkan pengalaman bersejarah melalui VR, para pengguna harus datang ke tempat bersejarah tersebut untuk bisa 'unlock' dan mendapat pandangan secara 'virtual' bagaimana tempat tersebut di masa lalu.
Seperti contohnya jika kacamata VR kita arahkan ke daerah St. Paul's Cathedral di London, akan terlihat peristiwa 'Great Fire of London,' yang terjadi 350 tahun yang lalu di 1666. Peristiwa kebakaran yang terjadi selama 4 hari tanpa henti tersebut, membumi hanguskan 13.000 rumah.
Selain itu, aplikasi Timelooper ini juga dipakai oleh para pemandu wisata di London. Seperti yang digunakan seorang pemandu wisata di Taman Trafalgar Square, di mana tempat tersebut pernah diledakkan oleh Nazi pada 23 September 1940.
Aplikasi ini awalnya ditujukan untuk meningkatkan sektor pariwisata di London. Diawali dari Feinberg dan co-founder Timelooper, Yigit Yigiter, yang frustasi dengan teknologi pariwisata saat ini, yang tidak terlalu pesat perkembangannya. Pada September 2015 lalu, akhirnya Timelooper diluncurkan dengan menawarkan banyak sekali tempat bersejarah yang bisa dilihat masa lalunya melalui VR.
Baca juga:
7 Bentuk kencan masa depan, ketika dunia sudah dikuasai teknologi
Dengan pemindai sidik jari, Oppo R9 mampu unlock dalam 0,2 detik
Canggih, proyektor ini mampu ubah bidang datar jadi layar interaktif
Teaser terbaru Huawei P9: konfirmasi dual-camera dari Leica
SONY Concept N: headphone futuristik yang tak butuh sentuh telinga
Hindari kepanikan, Jepang pakai virtual reality untuk hadapi tsunami