Wanita ini Marah-marah Kalau Tatonya Dibuat Pakai AI
Wanita ini tiba-tiba marah karena baru diberi tahu bahwa yang menggambar tatonya adalah AI.
Seorang penggemar tato asal Helsinki, Kaarina Vuorinen, merasa kecewa setelah mengetahui bahwa desain tato besar di kakinya, sebuah pedang bergaya gothic, dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI).
"Dia tampak bangga. Saya benar-benar terkejut dan kecewa," ujar Vuorinen kepada Wall Street Journal seperti dikutip dari Futurism, Senin (11/11).
-
Bagaimana Tari Tatak Garo-Garo diiringi? Tarian Garo-garo ini biasanya diiringi lagu pertangis-tangis Menci dan juga instrumen musik seperti esemble, gendering, saga-saga, kecapi, suling, ketuk, lobat, kalondang, gung sada rabaan, gendang sitelu-telu, kalondang dan sebagainya.
-
Di mana Tari Tatak Garo-Garo dipertunjukkan? Tarian Garo-garo ini juga dipertunjukan masyarakat saat pada acara upacara di Sumetra Utara ataupun dipertunjukan pada saat festival.
-
Apa yang dimaksud dengan “Tatak” dalam Tari Tatak Garo-Garo? Melansir dari laman jurnal di unimed.ac.id, kata “tatak” dalam bahasa suku Pakpak Bharat berarti “tarian”.
-
Kenapa Tamara Tyasmara marah? Tamara merasa kesal setelah melihat adik terdakwa tertawa-tawa selama persidangan berlangsung.
-
Bagaimana Tari Ratoh Jaroe diiringi? Dalam pelaksanaannya, Tari Ratoh diiringi dengan musik Rapai yang menjadi alat musik tradisional asli Aceh. Kemudian para penari harus menyesuaikan dengan irama Rapai dan melantunkan syair serta membalas syair dari syahi. Setiap gerakan tarian dilakukan dengan tempo pelan hingga tempo cepat.
-
Apa itu Tari Ratoh Jaroe? Tarian khas Nanggroe Aceh Darussalam ini banyak yang mengira masih menjadi satu kesatuan dengan Tari Saman. Secara gerakan, kedua tarian ini memiliki unsur kemiripan namun pada praktiknya unsur-unsur tersebut jelas berbeda.
Meski demikian, Vuorinen memutuskan untuk menyelesaikan sesi tato tersebut. Namun, dia tetap merasa tidak puas dengan hasil akhirnya.
"Tatonya memang cantik. Tapi tidak punya jiwa,” jelasnya.
Kontroversi Penggunaan AI dalam Seni Tato
Fenomena penggunaan AI dalam desain tato semakin marak berkat kehadiran generator gambar AI. Namun, banyak seniman tato tradisional yang menganggap langkah ini sebagai pelanggaran etika.
"Bagi saya, itu seperti curang. Ini seperti memakai doping dalam olahraga," kata Matt Doherty, seorang seniman tato dari New Jersey.
Salah satu alasan utama penolakan ini adalah karena generator gambar AI sering kali memanfaatkan atau bahkan meniru karya seniman lain tanpa izin. Praktik ini juga mendapat kecaman di berbagai bidang seni lainnya.
Keterbatasan AI dalam Desain Tato
Matthew Hatch, seniman tato asal Toronto, menceritakan pengalaman serupa. Ia mengungkapkan ada pelanggan yang datang dengan desain galaksi dari AI. Namun, menurut Hatch, jika gambar tersebut diubah menjadi tato, hasilnya akan terlihat seperti memar.
"Ada batasan pada apa yang bisa dilakukan tato," jelas Hatch.
Dengan sifat tato yang sangat personal, reaksi emosional terhadap penggunaan teknologi baru seperti AI tentu tak terhindarkan.
Meski AI bisa membantu memberikan ide awal, banyak yang merasa seni tato seharusnya tetap melibatkan sentuhan manusia untuk menjaga nilai emosional dan orisinalitasnya.