Waspada Ancaman Siber Mengintai di Aplikasi Travel Jelang Liburan, Ini Ciri-cirinya
Saat musim liburan mendekat, pengguna aplikasi travel sering kali menjadi target serangan siber
Menjelang periode liburan, ancaman siber terhadap pengguna aplikasi travel atau pemesanan perjalanan cenderung meningkat, terutama dengan maraknya Trojan perbankan yang semakin canggih. Trojan seperti Blankbot dan Godfather menjadi ancaman serius yang mengintai pengguna, mencuri informasi sensitif, dan bahkan melakukan penipuan finansial.
Jan Sysman, Mobile App Security Evangelist di Appdome, mengungkapkan bahwa Trojan perbankan sering kali menggunakan teknik seperti serangan overlay, yang mengarahkan pengguna untuk memasukkan kredensial mereka di antarmuka palsu yang mirip dengan aplikasi asli.
-
Bagaimana serangan siber dilakukan? Beberapa pemateri juga menjelaskan mengenai social engineering atau praktik manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penyerang (pelaku kejahatan siber) untuk memperoleh informasi sensitif, mendapatkan akses ke sistem atau sumber data yang seharusnya terbatas. Serangan ini seringkali menggunakan sosial dan psikologi manusia untuk mencapai tujuan mereka.
-
Kapan serangan siber itu terjadi? Laboratorium Penelitian Astronomi Inframerah Optik Nasional (NOIRLab NFS), Amerika Serikat (AS), mendeteksi adanya serangan siber pada sistem komputernya pada pagi hari tanggal 1 Agustus 2023.
-
Aplikasi Travel online apa saja yang terancam diblokir Kominfo? Berikut 6 aplikasi yang bakal diblokir jika tak merespons surat peringatan Kominfo: Booking.com Agoda.com Airbnb.com Klook.com Trivago.co.id Expedia.co.id
-
Apa yang bisa dilakukan dengan aplikasi BRImo untuk traveling? Nggak cuma bisa buat melakukan pemesanan tiket kereta cepat Whoosh saja, transaksi pembelian tiket KAI juga bisa dilakukan dengan mudah hanya dalam genggaman berbekal aplikasi BRImo. Jadi nggak perlu ribet lagi saat traveling, berbekal satu aplikasi saja bisa digunakan buat berbagai kebutuhan!
-
Bagaimana para penyerang melakukan serangan siber ini? Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
-
Dimana serangan siber tersebut terjadi? Dua observatorium astronomi tercanggih di dunia, Teleskop Gemini Utara di Hawaii dan Teleskop Gemini Selatan di Chili, terpaksa menghentikan operasinya karena terkena serangan siber yang menyebabkan tertundanya pekerjaan serta mematikan teleskop kecil lainnya.
"Jika dibiarkan, ancaman siber ini berpotensi mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial yang signifikan," ujar Jan dalam keterangannya pada Selasa (10/12).
Ia juga menekankan bahwa kepercayaan konsumen merupakan elemen penting dalam industri pariwisata saat ini. Oleh karena itu, merek-merek pariwisata harus bersikap terbuka dan transparan dalam menginformasikan semua langkah yang diambil untuk melindungi keamanan pelanggan.
"Terutama di era digital seperti sekarang, di mana transaksi semakin banyak dilakukan secara online, kepercayaan ini menjadi semakin krusial," tambah Jan.
Namun, pengembang aplikasi menghadapi tantangan besar, yaitu tekanan untuk mempercepat pembaruan fitur yang sering kali mengorbankan aspek keamanan.
Keamanan yang menyeluruh
Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, Jan mengajak para pengembang aplikasi pemesanan perjalanan untuk menerapkan pendekatan keamanan yang lebih menyeluruh. Ia memberikan beberapa rekomendasi strategis guna memperkuat pertahanan aplikasi yang ada.
Di antaranya adalah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk mengotomatiskan sistem keamanan, serta menerapkan teknologi Runtime Application Self-Protection (RASP) untuk menjaga aplikasi saat beroperasi. Selain itu, penting untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman tingkat tinggi (rootkit) serta melindungi aplikasi dari serangan Man-in-the-Middle (MitM) yang sering kali menargetkan data sensitif pengguna.
“Dengan mengimplementasikan solusi-solusi inovatif ini, aplikasi dapat memberikan perlindungan yang lebih tangguh dan memastikan pengalaman pengguna yang aman dan nyaman,” ujar Jan.
Ia juga menekankan betapa pentingnya untuk memprioritaskan keamanan data pengguna di tengah meningkatnya ancaman siber. “Melindungi data pengguna adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan menjaga reputasi merek,” ia menambahkan.
Langkah-langkah yang diusulkan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna dan meningkatkan kepercayaan terhadap aplikasi yang digunakan.