Gua Mengerikan, Kerangka Korban Persembahan Masih Berserakan
Gua ini menjadi tempat pelaksanaan ritual pengorbanan manusia yang dilakukan Suku Maya.
Suku Maya percaya bahwa gua, terutama yang membentang beberapa kilometer di bawah tanah, adalah pintu masuk ke dasar bumi. Mereka menyebutnya sebagai Xibalba atau 'Tempat Menakutkan' di mana para penguasa jahat tinggal.
Orang-orang Suku Maya sangat takut pada dunia tersebut. Mereka merasa perlu memberikan pengorbanan untuk memenangkan hati para makhluk mengerikan yang tinggal di sana. Dan pengorbanan tertinggi yang mereka lakukan adalah seorang manusia.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
-
Apa saja tempat wisata di Banda Aceh yang terkenal dengan sejarahnya? Banda Aceh menyimpan khazanah budaya, monumen, tempat-tempat bersejarah, dan makam raja-raja seperti makan Sultan Iskandar Muda dan makam Syekh Abdurrauf Syiah Kuala.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
Nah, salah satu gua tempat Suku Maya melakukan ritual pengorbanan terletak di pusat Belize, dekat San Ignacio, Tapir Mountain Nature Reserve.
Adalah The Actun Tunichil Muknal atau yang disingkat 'ATM'. Gua ini pertama kali dieksplorasi pada tahun 1980-an. Pintu masuk ke gua ini berbentuk seperti jam kaca yang dibanjiri air. Pengunjung yang punya mental ciut sebaiknya berhati-hati. Sisa-sisa upacara persembahan akan tampak begitu kaki menjejakan mulut gua. Dimulai dengan cangkang kerang dan penampakan benda-benda asing lainnya ketika memasuki gua lebih dalam.
Sekitar seperempat mil dari pintu masuk gua adalah ruang utama di mana orang dapat melihat sisa-sisa 14 kerangka manusia, termasuk kerangka yang disebut Crystal Maiden.
Ini adalah kerangka seorang wanita berusia 20-an tahun yang dikorbankan seorang Imam Maya Kuno sebagai bagian dari ritual keagamaan lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Wanita itu berbaring telentang. Mulutnya terbuka dan seluruh kerangkanya berkilauan akibat deposisi mineral, hingga tampak seperti kristal. Gua itu sendiri baru diberi nama Actun Tunichil Muknal setelah kerangka Crystal Maiden ditemukan. Actun Tunichil Muknal berarti 'Gua Makam Kristal'.
Kerangka lain tersimpan di sudut-sudut dan celah-celah gua, beberapa terhampar di lantai gua. Ada kerangka dari bayi berusia satu tahun hingga orang dewasa berusia 30 sampai 40 tahun. Di sekeliling gua ditemukan pula, pot keramik, alat musik, perhiasan, patung kecil, hingga duri ikan pari yang digunakan untuk mengeluarkan darah persembahan. Banyak artefak tercecer di lantai gua.
Orang-orang Maya juga memahat informasi mengenai persembahan di dinding-dinding gua. Terdapat gambar siluet manusia dan binatang yang dijadikan korban. Di satu sudut gua juga ada sebuah altar yang digunakan untuk melakukan ritual.
Penelitian terbaru terhadap peradaban kuno Mesoamerika mengungkapkan bahwa pada masa itu pernah terjadi kekeringan. Menurut mitologi Maya, kekeringan itu disebabkan oleh Chac, Dewa Hujan yang enggan menurunkan hujan. Karena itu, orang-orang Maya melakukan ritual pengorbanan manusia agar Chac mau menurunkan hujan.
(Sumber: Amusingplanet.com)
(mdk/outside)