Mengenal Ragam Kuliner Idul Adha di Nusantara
Bila di daerah Jawa banyak dipengaruhi budaya Timur Tengah, lain halnya dengan tradisi masyarakat Minangkabau.
Berbeda dengan kemeriahan hari raya Idul Fitri, momentum Idul Adha cenderung lebih santai. Banyak keluarga yang memanfaatkan hari tersebut hanya untuk berkumpul membakar sate bersama-sama.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Idul Adha yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam kalender Islam yang dirayakan dengan penuh makna oleh umat Muslim di seluruh dunia.
-
Kenapa puasa Idul Adha memiliki keutamaan tersendiri? Meski hukumnya sunah, namun puasa Idul Adha memiliki keutamaan yang baik bagi umat muslim. Keutamaannya dapat melipatkangakan pahala serta mampu menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa Idul Adha? Bagi yang ingin menunaikan, penting untuk memperhatikan niat puasa Idul Adha dengan baik dan benar. Berikut niat puasa Idul Adha dan penjelasan lainnya.
Menikmati pembagian daging kurban memang berbeda sensasinya, karena hanya dialami setahun sekali. Selain sate, gulai dan tongseng ternyata masih ada beragam menu nusantara yang bisa dicoba untuk mengolah daging kambing.
Bila di daerah Jawa banyak dipengaruhi budaya Timur Tengah, lain halnya dengan tradisi masyarakat Minangkabau. Mereka biasanya merayakan Idul Adha dengan menyajikan menu Cincang Kambing.
"Orang Padang biasanya membuat cincang kambing dengan menggunakan bumbu masak dari gilingan berbagai rempah yang berwarna merah, dan ada sedikit pengaruh rasa India," terang Pengamat Kuliner, Arie Parikesit.
Hidangan ini sedikit menyerupai menu yang banyak diolah masyarakat Aceh. Menurut Arie, sebenarnya cita rasa kuliner di Sumatera memang tidak begitu jauh berbeda. Hanya bedanya, masyarakat Aceh mencampurkan daging kambing dengan nangka dan pisang muda.
Sedangkan masyarakat Jawa Timur lebih menyukai hidangan daging kambing yang dimasak kental dari hasil olahan kacang hijau. Menurutnya, hidangan yang satu ini begitu populer saat perayaan Idul Adha tiba.
"Kalau Gorontalo ada kambing bakar Balango, di Medan punya kari kambing dan roti jala. Kita juga sebenarnya punya nasi kebuli yang sudah mengalami alkuturasi sehingga rasanya akan beda banget sama nasi mandi orang Arab," imbuh Arie yang dijumpai di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2016.
Selain itu, Arie juga menambahkan kiat paling penting dalam memasak daging kambing. Salah satunya adalah daging tidak dicuci dengan air sebelum dimasak. Hal itu bertujuan agar tidak menimbulkan bau yang berlebihan saat disantap.
"Daging jangan kena air pas dimasak, nggak apa-apa karena pas proses pemasakan akan kena air dan api jadi masih tetap aman. Dan biasanya baru disembelih jadi masih fresh," pungkasnya.
(mdk/dream)