12 Jenis Gangguan Mental yang Dapat Muncul Tanpa Disadari, Ketahui Cirinya
Jenis gangguan mental dapat muncul tanpa disadari oleh penderita hingga orang di sekitarnya. Padahal, gangguan mental perlu diatasi secepat mungkin.
Jenis gangguan mental sangat beragam. Hal ini lantaran dipengaruhi berbagai faktor penyebab hingga ciri-cirinya. Gangguan mental merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan cara tepat agar tidak berlanjut pada kondisi fatal.
Jenis gangguan mental dapat muncul tanpa disadari oleh penderita hingga orang di sekitarnya. Padahal, gangguan mental perlu diatasi secepat mungkin. Lantas apa saja jenis gangguan mental tersebut? Berikut rangkumannya.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa itu gangguan bipolar disorder? Dikenal dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, bipolar disorder adalah gangguan yang kompleks dan serius yang memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
-
Kapan sebagian besar gangguan mental kronis dimulai? Hampir setengah gangguan mental kronis dimulai sebelum usia 14 tahun.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Kenapa gangguan mental pada lansia perlu ditangani? Gangguan mental pada lansia, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti penurunan kualitas hidup, masalah kesehatan fisik, dan bahkan risiko percobaan bunuh diri.
Anxiety Disorder
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6, jenis gangguan mental yang pertama ini lebih dikenal dengan istilah gangguan kecemasan. Penderita gangguan kecemasan akan merasa cemas, takut, gelisah pada hal-hal kecil yang menjadi faktor penyebabnya.
Pada umumnya, gangguan kecemasan ini disertai dengan adanya gangguan fisik seperti meningkatnya detak jantung, keringat dingin, mual, muntah, sesak dada, dan lain sebagainya.
Eating Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Eating disorder atau gangguan makan ini cenderung melibatkan rasa lapar yang berlebihan pada penderitanya. Rasa lapar dan keinginan untuk makan dapat muncul secara tiba-tiba dan terus terjadi lantaran berbagai faktor penyebab seperti sikap, emosi, hingga perilaku ekstrem.
Beberapa gangguan mental lainnya yang termasuk ke dalam gangguan makan ini meliputi anoreksia nervosa dan bullmia nervosa.
Mood Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Jenis gangguan mental berikutnya adalah gangguan perasaan yang tidak stabil atau lebih dikenal dengan istilah bipolar. Penderita gangguan mental ini biasanya akan merasa bahagia atau sedih secara berlebihan.
Namun, kondisi yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya perpindahan rasa bahagia ke rasa sedih atau sebaliknya pada penderita secara cepat. Hal ini tentu menjadi kondisi gangguan mental yang cukup ekstrem.
Personality Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Personality disorder atau gangguan kepribadian merupakan jenis gangguan mental yang termasuk pada kategori ekstrem. Pasalnya, gangguan mental yang satu ini dapat melibatkan hingga berdampak buruk pada orang lain.
Gangguan kepribadian ini seperti perilaku antisosial serta ketakutan berlebih pada lingkungan sekitarnya. Cara berpikir penderita pun cukup berbeda dengan lebih kaku hingga mengganggu fungsi normal pada lingkungan sekitarnya.
Obsessive Compulsive Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Penderita jenis gangguan mental ini selalu memiliki obsesi hingga ketakutan berlebih terhadap sesuatu kondisi atau barang tertentu. Jenis gangguan mental ini menyebabkan penderita akan selalu bertindak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan obsesi dari pemikirannya.
Pada umumnya, penderita juga akan melakukan rutinitas tertentu untuk memuaskan pemikiran dan obsesinya. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka akan terjadi ketakutan yang luar biasa.
Gangguan Pengendalian Impuls
©Shutterstock.com/Jochen Schoenfeld
Gangguan ini dalam dunia medis dikenal dengan istilah Impulse Control and Addition Disorders (ICAD). Istilah ini merujuk pada penderitanya yang memiliki ketergantungan dan kecanduan pada sesuatu hal tertentu.
Pada umumnya, penderita jenis gangguan mental yang satu ini tidak dapat menahan keinginan untuk melakukan berbagai tindakan sebagai akibat kecanduan hingga membahayakan diri sendiri.
Post Traumatic Stress Disorder
©2018 Merdeka.com
Jenis gangguan mental yang satu ini pada umumnya sering terjadi. Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) memiliki kaitan erat dengan pengalaman masa lalu yang membuatnya menjadi kurang peka hingga mati rasa secara emosional.
Beberapa pengalaman yang menjadi penyebab gangguan mental PTSD ini biasanya cukup menakutkan hingga dramatis bagi penderitanya.
Psychotic Disorder
©2018 Merdeka.com
Gangguan ini pada umumnya akan menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi terhadap suatu kondisi atau peristiwa yang tidak nyata terjadi. Sebab, gangguan mental ini melibatkan pemikiran yang terdistorsi sejak lama dalam pikiran penderita. Contoh gangguan mental ini yaitu skizofrenia.
Sexual And Gender Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Jenis gangguan mental ini melibatkan keinginan dan hasrat seksual. Sehingga hal ini akan mempengaruhi perilaku dan sikapnya. Beberapa kondisi yang termasuk ke dalam gangguan mental ini yakni meliputi paraphilias, disfungsi seksual, dan gangguan identitas gender.
Somatic Symptom Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Jenis gangguan mental ini pada umumnya berkaitan erat dengan gangguan fisik yang dipengaruhi oleh pikiran. Penderita yang mengalami gangguan mental ini akan merasakan nyeri atau tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu.
Hal ini apabila terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan stres yang berlebihan sehingga dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari.
Dissociative Disorder
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Gangguan disosiatif merupakan penyakit mental yang berhubungan dengan perubahan ingatan, identitas, hingga kesadaran dari penderita. Jenis gangguan mental ini dapat diakibatkan oleh adanya stres yang terjadi secara berlebihan dan berbagai peristiwa traumatis yang dapat mengguncang jiwa penderita.
Stress Response Syndrome
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Jenis gangguan ini dikenal dengan istilah gangguan penyesuaian. Pada umumnya, sindrom ini terjadi pada penderita yang hampir mirip dengan gejala PTSD yakni mereka yang memiliki pengalaman cukup menegangkan.
Sindrom ini biasanya terjadi pada penderita setelah tiga bulan dari peristiwa yang menyebabkan trauma.