2 Sosok Panglima Perang Majapahit di Zaman Hayam Wuruk, 1 di Darat 1 di Laut
Nusantara pernah memiliki sebuah pertahanan militer yang kuat berupa Kerajaan Majapahit. Di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk, Majapahit dikenal kuat dalam perang.
Nusantara pernah memiliki sebuah pertahanan militer yang kuat berupa Kerajaan Majapahit. Di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk, Majapahit dikenal kuat dalam perang.
Raja Hayam Wuruk memegang peran dalam menentukan sosok yang tepat dalam mengatur pertahanan darat dan laut kala itu. Hayam Wuruk memilih dua pemimpin militer yang jenius yaitu Gajah Mada dan Mpu Lembu Nala.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya. Bahkan diduga di dasar sendang terdapat bekas tapak kaki di atas batu.
-
Apa yang menjadi cita-cita Gajah Mada dalam Sumpah Palapa? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
-
Kenapa Gajah Mada memutuskan untuk bergabung dengan militer Majapahit? Sitinggil merupakan lokasi favorit Gajah Mada mengembala kerbau sambil menyaksikan prajurit Majapahit yang gagah berani. Momen inilah yang memotivasi Gajah Mada bergabung dalam militer Majapahit.
-
Apa yang terjadi di Istana Gajah Ayutthaya? Seekor gajah Asia berusia 36 tahun bernama Chamchuri berhasil melahirkan sepasang bayi gajah kembar yang langka di sebuah Istana Gajah Ayutthaya dan Royal Kraal, Thailand, pada Jumat, (7/6) lalu.
-
Kapan Kerajaan Pajajaran runtuh? Sejak itu, Kerajaan Pajajaran jadi mudah diserang hingga akhirnya runtuh pada 1579.
-
Bagaimana Kerajaan Macan Putih di Gunung Raung terbentuk? Selanjutnya ialah mitos tentang Kerajaan Macan Putih yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1638 dan dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan berwibawa bernama Pangeran Tawangulun, yang merupakan keturunan langsung dari raja-raja Majapahit pada masa lalu.
Mengutip buku 'Kumpulan Cerita Majapahit' karya penulis Ayuhanafiq, RB.Abd. Gani, Evi Sudyar, terbitan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto 2020, kedua tokoh militer Majapahit tersebut dikenal kuat dalam menjaga pertahanan laut dan darat.
Siapakah dua sosok pemimpin militer Majapahit tersebut? Simak kisah lengkapnya berikut ini.
Era Kejayaan Majapahit Kepemimpinan Hayam Wuruk
Kepemimpinan Raja Hayam Wuruk menjadi salah satu masa puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Siklus perekonomian yang berjalan baik membuat Majapahit dikenal sebagai negara yang kuat dan diakui oleh kerajaan tetangga.
Majapahit juga memiliki hubungan dagang dengan berbagai negara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia. Pada saat itu teknologi transaksi dagang juga sudah diterapkan. Pada masa Majapahit telah menggunakan mata uang logam sebagai alat transaksi ekonomi.
Selain kekuatan ekonomi, Majapahit juga dikenal memiliki pertahanan militer yang sangat kuat dan sulit dikalahkan.
Hayam Wuruk mengandalkan dua angkatan militernya di darat dan laut kepada dua orang yang berbeda yaitu Gajah Mada (Darat) dan Mpu Lembu Nala (Laut).
Panglima Angkatan Darat Majapahit, Gajah Mada
©2022 Merdeka.com
Sosok Panglima Angkatan Darat Majapahit adalah Gajah Mada. Gajah Mada dilantik menjadi Mahapatih pada masa Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Mahapatih Gajah Mada dikenal sangat pandai dalam mengatur strategi baik operasi intelijen, penyerangan maupun pertahanan darat.
Gajah Mada juga hampir selalu memimpin berbagai peperangan yang dilakukan oleh Majapahit. Lewat kecerdasan dan kesaktiannya membuat Majapahit sulit untuk dikalahkan oleh kerajaan manapun.
Dia juga sering merakit senjata-senjata yang digunakan oleh seluruh prajurit militer Majapahit. Salah satu senjata yang terkenal adalah cetbang.
Sosoknya lekat dengan peristiwa terkenal yaitu Sumpah Palapa yang mana dirinya dan Majapahit berhasil menyatukan Nusantara.
Panglima Angkatan Laut Majapahit, Mpu Nala
Setelah kematian Gajah Mada pada 1364 M, nama Mpu Lembu Nala (Mpu Nala) naik menggantikan menjadi Menteri Luar Negeri yang bertugas mengelola hubungan dengan daerah-daerah kekuasaan Majapahit di luar Jawa Timur (Nusantara).
Mpu Nala juga disebutkan sebagai Panglima Angkatan Laut Majapahit kala itu. Di bawah kepemimpinanya, Angkatan Laut Majapahit menjadi yang terbesar dan terkuat di Asia Tenggara saat itu.
Menurut berbagai sumber, angkatan laut Majapahit memiliki jumlah pasukan sebanyak 40 ribu prajurit, bahkan sangat disegani oleh kekaisaran China.
Mpu Nala dilantik di masa kepemimpinan Tribhuwana Tunggadewi dan disebut berjaga di Pelabuhan terbesar Majapahit kala itu yaitu Ujung Galuh (saat ini Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya).