6 Langkah Sigap 2 Jenderal Selesaikan Keributan Perwira TNI dengan Kapolsek
Menengok langkah sigap yang diambil dua jenderal ini dalam mengatasi keributan Perwira TNI dan Kapolsek.
Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian mengonfirmasi adanya tindak anarkistis di Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Kamis (27/2). Akibat insiden ini sejumlah polisi terluka serta kantor Polsek Pahae Jae rusak.
Mengetahui insiden tersebut, Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani melakukan pertemuan. Pada Jumat (28/2),keduanya bertemu dan membahas kejadian tersebut di Makodam I Bukit Barisan. Kemudian, keduanya sepakat kejadian itu dipicu kesalahpahaman.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Kapolda Sumut Buka Suara
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, insiden yang terjadi Kamis (27/2) ini dipicu oleh kesalahpahaman. Kendati begitu, masalah ini semua sudah diselesaikan.
"Begitu terjadi peristiwa sore saya sudah bicara dengan Pangdam bicara dengan Danrem, Dandim dan para kapolres. Saya pastikan itu hanya kesalahpahaman. Yang kedua, tidak boleh ada kejadian seperti itu lagi," sebut Martuani.
Jalani Proses Hukum
Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah memastikan prajurit TNI dalam insiden penganiayaan kepada personel kepolisian akan menjalani proses hukum.
"Tentu harus kita lakukan tindakan hukum, kita proses," kata MS Fadhilah saat mengunjungi korban di Polsek Pahae Julu, Tapanuli Utara, Minggu (1/3).
"Dalam proses penyelidikan dan pengusutan oleh POM DAM, masih berproses. Jadi tak usah khawatir, ini jadi perhatian kita semua," lanjutnya.
Jabatan Dicopot
Tidak hanya itu, Kapten Inf Ridwan, perwira yang memicu insiden tersebut telah dicopot dari posisinya sebagai Komandan Kompi A Yon 123/RW.
"Danki Kompi A 123/RW, sudah kita copot jabatannya, tapi tidak menghilangkan proses hukum itu," paparnya.
Mediasi Telah Dilakukan
Mediasi juga telah dilakukan terkait insiden itu. Komandan Batalyon 123/RW, Danrem 023/Kawal Samudera dan Kapolres Taput bersama jajarannya telah bertemu.
"Selaku Pangdam dan selaku pribadi, saya meminta maaf atas kejadian ini," ucapnya.
2020 Merdeka.com
Selain itu, mediasi pada pihak-pihak juga telah dilakukan agar tidak ada lagi peristiwa lanjutan.
"Alhamdulillah sudah selesai. Yang melakukan sudah bertemu dengan yang dianiaya dan sudah meminta maaf," sebutnya.
Kunjungan ke Korban
Tak lupa, MS Fadhilah mengunjungi korban bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin. Tidak hanya mereka, hadir pula sejumlah pejabat utama Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut.
Pada kunjungan tersebut, Panglima dan Kapolda turut memberikan tali asih kepada korban yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velbrik Sitompul, dan seorang warga, Edi Susanto.
Bersedia Membuka Hati
Meski korban pemukulan masih belum bisa memaafkan sepenuhnya dan sakit hati, MS Fadhilah berharap perasaan tersebut bisa hilang secara perlahan. Lantaran, masih banyak tugas yang menanti aparat negara.
"Harapannya Bapak atau Ibu sekalian, bersedia menahan diri, bersedia membuka hati. Ke depan kita jalin lagi yang lebih baik," imbuh MS Fadhilah.
Merajut Solidaritas TNI dan Polri
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan pihaknya telah menugaskan Kabid Propam Polda Sumut ke lokasi. Sementara itu, Pangdam I BB memerintahkan Komandan Pomdam dan Assintel ke tempat kejadian.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut soliditas TNI Polri. Baju yang kita kenakan ini hanya warnanya saja yang berbeda karena sebenarnya kita NKRI," pungkasnya.