8 Akibat Gempa Bumi dari Banyak Segi, Beserta Cara Mengantisipasinya
Akibat gempa bumi tentunya bisa dialami oleh siapa saja, dengan efek parah yang berbeda tergantung pada besar atau kecilnya getaran gempa bumi.
Akibat gempa bumi memang membuat kerugian banyak hal, baik dari segi fisik hingga moril. Trauma serta perasaan tidak tenang terutama dialami oleh sebagian besar masyarakat, bukan hanya anak kecil saja.
Akibat gempa bumi tentunya bisa dialami oleh siapa saja, dengan efek parah yang berbeda tergantung pada besar atau kecilnya getaran gempa bumi.
-
Di mana lokasi gempa bumi tersebut? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
Berikut merdeka.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai akibat gempa bumi dari berbagai sumber,
Akibat Gempa Bumi
1. Dampak Fisik
Melansir dari website resmi BPBD Kota Banda Aceh, bahwa akibat gempa bumi yang pertama dan pasti terjadi ialah dampak fisik. Begitu banyak bangunan yang retak, roboh, hingga hancur, terutama bagi wilayah yang terhitung dekat dengan pusat gempa.
Selain menyerang bangunan, akibat gempa bumi juga biasanya nampak pada retaknya jalan, tanah menjadi meerkat, dan beberapa jembatan atau jalan yang terputus.
2. Dampak Sosial
Masih dari kutipan yang sama, bahwa akibat gempa bumi juga bisa menimbulkan kerugian seperti, kemiskinan, kelaparan, dan warga yang sakit, baik dari penyakit maupun luka akibat runtuhan. Selain itu, pada gempa bumi dengan skala besar bisa menganggu sistem ekonomi dan politik.
3. Muncul Tsunami
ilustrasi Tsunami 2012 pakistanweatherportal.com
Akibat gempa bumi selanjutnya yang biasanya disebabkan oleh gempa jenis tektonik, yakni efek dari pergerakan lempeng. Pergerakan tersebut berasal dari dari adanya arus konveksi yang terjadi dalam bumi, serta pusat titik gempanya ada di dasar lautan.
Munculnya tsunami tentu memberi kerugian yang lebih besar terhadap wilayah sekitar. Apabila sering terjadi, bisa memberi dampak abrasi dan erosi pantai.
4. Menimbulkan Longsor
Akibat gempa bumi atau guncangan tanah tentu memberi peran pada tanah, serta massa batuan untuk memaksa keluar. Akhirnya tidak dapat terhindari lagi menimbulkan longsor pada lapisan tanah dan bebatuan yang berada di atasnya.
5. Banjir
Melansir dari ilmugeografi.com ternyata akibat gempa bumi juga bisa memunculkan bencana alam baru, yakni banjir. Banjir bisa berasal dari sisa tsunami akibat gempa tadi. Selain itu gempa bumi yang merusak waduk atau danau, menyebabkan air dengan mudahnya keluar dan tumpah membanjiri wilayah terdekat.
Air yang mengalir dengan intensitas besar, ada kemungkinan membuat banjir. Berbagai akibat gempa bumi lain jadi lebih bertambah, dari segi sosial dan fisik.
6. Rusaknya Lingkungan
Akibat gempa bumi berikutnya ternyata juga memberi nilai buruk pada rusaknya lingkungan. Melalui getaran tanah gempa bisa mengakibatkan rusaknya fungsi lingkungan hidup, ruang publik masyarakat, erosi, terkikisnya tanah, dan terkadang ada pencemaran tanah yang membuat perubahan alam.
Selain itu, apabila gempa bumi terjadi di sekitar pantai atau lautan, bisa merusak fungsi ekosistem terumbu karang.
7. Wabah Penyakit
ilustrasi penyakit 2018 Merdeka.com/Pixabay
Akibat gempa bumi wabah penyakit termasuk pula dalam segi fisik. Penyakit bisa timbul karena saluran air yang mungkin rusak akhirnya sanitasi menjadi buruk dan susah mendapat air bersih.
Korban luka yang berjatuhan, ditambah penyakit yang timbul karena tempat pengungsian dengan kebersihan yang kurang terjaga. Apalagi jika ditambah dengan banjir dan tsunami, beberapa penyakit bisa timbul lebih mudah, seperti demam berdarah, diare, flu, dan sesak nafas.
8. Kebakaran
Akibat gempa bumi selanjutnya ternyata juga bisa menyebabkan kebakaran. Inilah salah satu alasan, setelah gempa bumi biasanya listrik dipadamkan sejenak untuk wilayah tersebut.
ilustrasi Kebakaran 2016 Merdeka.com
Goncangan gempa bumi bisa menjadi penyebab rusaknya bangunan hingga memutus aliran listrik menjadi konsleting, serta rusaknya tabung gas. Keduanya disinyalir mampu menimbulkan kebakaran pasca gempa.
Cara Mengantisipasi Gempa Bumi
- Buatlah bangunan rumah dengan pondasi yang kuat dengan konsultasi pada yang lebih ahli, supaya kokoh dan aman dari guncangan gempa.
- Letakkan perabot rumah dengan tepat, supaya tidak berbahaya ketika Anda berusaha menyelamatkan diri keluar dari rumah.
- Siapkan kotak P3K di rumah, senter, radio dengan baterai cadangan, serta alat komunikasi yang tahan gempa bila ada.
- Pajang nomor penting di rumah atau kantor Anda, apabila diperlukan ketika terdesak, seperti rumah sakit dan pemadam kebakaran.
- Pahami jalur evakuasi di wilayah tempat tinggal Anda, untuk berjaga-jaga ketika harus pergi menyelamatkan diri.
Cara Menghadapi Gempa
1. Ketika Berada di Mall
Saat Anda mengalami gempa di pusat perbelanjaan atau bioskop atau dasar mall, hindari menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Mencoba tenang untuk dapat mengikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
2. Ketika Berada di Gunung atau Pantai
2015 Merdeka.com/Angeline Agustine
Ketika Anda sedang bertugas atau wisata di alam terbuka, berhati-hatilan pada wilayah yang rawan longsor karena gempa. Menjauhlah ke tempat aman, di ruang terbuka.
Saat di pesisir pantai, kemungkinan bahayanya datang ialah tsunami. Jika sudah merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami mulai terlihat aneh, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
3. Ketika Berada di Dalam Ruangan
Cara menghadapi gempa bumi ketika Anda berada di dalam ruangan, baik rumah maupun gedung, cobalah untuk tetap tenang dan jangan panik. Bergeraklah secara merangkak, karena berjalan dua kaki pasti keseimbangan Anda susah dikontrol.
Kemudian lindungilah kepala Anda dengan benda empuk, seperti bantal atau benda lain. Jauhi benda keras yang memungkinkan menjatuhi Anda, seperti jendela kaca, lemari, dan rak buku.
Selanjutnya bersembunyilah di bawah meja, serta hindari langit-langit yang sekiranya tidak kuat atau mudah runtuh, dan benda tergantung lainnya.
4. Ketika di Luar Ruangan
Cara menghadapi gempa bumi ketika di luar ruangan dengan menjauhi bangunan tinggi, dinding, pusat listrik, tebing terjal, tiang, papan reklame, pohon, dan berbagai kemungkinan bisa runtuh tiba-tiba. Usahakan Anda menuju tempat terbuka di halaman luas atau lapangan.
5. Ketika di Kendaraan
Cara menghadapi gempa saat Anda sedang berkendara, baik motor ataupun mobil, usahakan untuk tetap tenang supaya dapat berpikir jernih dan tidak panik. Sebaiknya hindari berhenti di bawah maupun di atas jembatan penyeberangan. Keluarlah ke tempat terbuka.
6. Ketika di Ruangan Umum
Cara selanjutnya saat Anda berada di ruangan umum yang penuh orang. Berusahalah untuk melindungi kepala Anda dengan benda empuk, kemudian berlindung di bawah meja. Memaksa keluar saat kerumunan orang juga perlu kewaspadaan.
7. Ketika di Lift
Saat gempa bumi melanda, sebaiknya Anda memilih menuruni tangga bukan dengan lift. Lain halnya bila Anda tengah berada di dalam lift dan merasa terjebak, hubungi manajer gedung menggunakan interphone yang berada di dekat tombol lift. Segera keluar ketika lift terbuka.
8. Ketika Dalam Kereta Api
Cara menghadapi gempa bumi ketika Anda berada di dalam kereta, berpeganglah dengan erat pada tiang supaya tidak terjatuh seandainya kereta berhenti mendadak.
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas atau stasiun, supaya tidak terjadi salah tangkap informasi dan menimbulkan kepanikan