ADHD Artinya Adalah Gangguan Mental Terkait Perilaku Hiperaktif, Ini Penjelasannya
ADHD adalah gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, serta kesulitan memperhatikan.
ADHD artinya Attention-Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, serta kesulitan memperhatikan. Hingga saat ini, penyebab ADHD sendiri belum diketahui pasti.
Namun, faktor genetik disebut menjadi salah satu alasan pemicu kondisi ini. Meskipun ADHD umumnya menyerang pada masa kanak-kanak, gejala yang ditimbulkan dapat menetap hingga masa remaja dan dewasa.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa definisi dari mental health? Mental health adalah kondisi kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Hal ini mencakup bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
Selain faktor penyebab, hingga kini juga belum ada penelitian khusus yang bisa menyembuhkan ADHD. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa membantu pengidap ADHD agar bisa beradaptasi dengan penyakitnya. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman alodokter dan berbagai sumber, Kamis (1/7/2021):
Sub-Tipe ADHD
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa ADHD adalah gangguan jangka panjang yang umumnya menyerang anak-anak dan ditandai dengan perilaku impulsif, hiperaktif, serta kurangnya perhatian. Terdapat 3 subtipe ADHD yang bisa diderita, diantaranya:
- Dominan hiperaktif-impulsif. Pada tipe ini, pengidap umumnya memiliki masalah hiperaktivitas dan perilaku impulsif
- Dominan inatentif. Pada tipe ini, pengidap umumnya memiliki gejala tidak dapat memperhatikan dengan baik
- Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif. Pada tipe ini, pengidap mengalami gejala hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik
Gejala ADHD
Untuk gejalanya sendiri, biasanya kondisi ADHD akan lebih mudah dikenalinya pada saat masih berusia anak-anak atau remaja. Sedangkan pada orang dewasa lebih sulit dikenali. Umumnya, gejala ADHD yang dialami pengidap saat dewasa berawal dari masa kanak-kanak. Gejala umum dari ADHD antara lain:
1. Mudah terdistraksi, pelupa, tidak menghiraukan lawan bicara, tidak mengikuti petunjuk, tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau tugas di sekolah, mudah teralihkan, kehilangan fokus, memiliki masalah dengan keteraturan, serta menghindari tugas yang membutuhkan perhatian yang panjang
2. Hiperaktif, terlalu bersemangat dan berbicara berlebihan. Seseorang yang menderita ADHD biasanya cenderung tidak dapat duduk tenang dalam waktu lama, dan selalu memberi jawaban sebelum pertanyaan diselesaikan.
3. Impulsif. Gejala ini ditandai dengan perilaku berisiko tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.
Penyebab ADHD
Penyebab ADHD sendiri sebenarnya hingga kini masih belum diketahui pasti. Namun, kondisi tersebut dikatakan berkaitan dengan ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak.
Meski belum diketahui penyebab pastinya, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang bisa menderita ADHD, diantaranya:
- Faktor genetik. Karena dapat diturunkan, risiko menderita ADHD meningkat jika memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama atau penyakit mental lainnya.
- Faktor lingkungan. Penyebab ADHD diduga juga bisa berkaitan dengan paparan timah yang banyak ditemukan dalam cat.
- Kelahiran prematur, yaitu kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
- Ibu yang menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol, atau merokok selama masa kehamilan.
- Kerusakan atau cedera otak yang dapat terjadi selama masa kehamilan atau pada usia dini.
- Ketidakseimbangan senyawa otak (neurotransmitter) dalam otak atau gangguan dalam kinerja otak
- Ada pula yang menganggap bahwa gangguan perilaku hiperaktif pada anak disebabkan oleh sugar rush atau konsumsi gula berlebihan. Namun, hal ini belum terbukti benar.
Diagnosis dan Pengobatan ADHD
Proses diagnosis sampai bisa menyatakan seorang anak menderita ADHD biasanya melibatkan berbagai pihak, mulai dari keluarga, dokter anak, hingga psikiater. Proses diagnosis melibatkan wawancara, baik dengan anak, orang tua, maupun guru.
Selain itu, dokter anak juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencari penyebab lain yang dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan ADHD.
Untuk pengobatan sendiri, ADHD merupakan enyakit yang belum bisa disembuhkan secara total. Namun, dengan penanganan tepat sedini mungkin maka akan membantu pengidapnya beradaptasi dengan penyakit dan membuatnya memiliki kualitas hidup lebih baik.
Upaya yang bisa dilakukan ialah dengan terapi psikologi, pelatihan interaksi sosial, Tes CBT, obat-obatan, juga meditasi. Beberapa upaya pengobatan ADHD, seperti:
- Obat-obatan digunakan untuk membantu pengidap lebih tenang dan mengurangi sikap impulsif sehingga dapat lebih memusatkan perhatian
- CBT (cognitive behavioural therapy). Terapi ini dilakukan untuk menolong pengidap mengubah pola pikir dan perilaku saat mengalami masalah dalam hidupnya
- Terapi psikologi. Terapi ini bertujuan agar pengidap ADHD dapat menemukan solusi untuk mengatasi gejala penyakitnya
- Pelatihan interaksi sosial. Pelatihan ini bertujuan untuk menolong pengidap dalam memahami perilaku sosial yang dapat diterima dalam masyarakat
Untuk orang tua atau seseorang yang berada di lingkungan sekitar pengidap ADHD juga bisa ikut serta mengikuti terapi agar bisa lebih beradaptasi dan memahami perilaku mereka. Hal yang bisa dilakukan diantaranya:
- Terapi perilaku. Terapi ini bertujuan supaya orang tua atau pengasuh dapat memiliki strategi untuk menolong pengidap dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau mengatasi keadaan yang sulit.
- Pelatihan untuk orang tua pengidap ADHD. Pelatihan ini bertujuan supaya orang tua lebih memahami perilaku pengidap dan memberikan bimbingan bagi orang tua untuk menjalani hidup dengan pengidap ADHD.