Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/7).
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Personel bernama Brigpol Toto Harianto mengalami luka di bagian bahu kiri setelah panah menancap dan menembus rompi pakaiannya.
Dalam sebuah video yang diunggah akun instagram @mabespolrinews pada Kamis (6/7) terlihat Brigpol Toto tengah menahan sakit saat dievakuasi tim medis ke rumah sakit.
Beragam komentar dan sorotan dilayangkan oleh warganet via kolom komentar unggahan. Berikut informasi selengkapnya.
Bentrok Warga dan Petugas, Menolak Penggusuran
Bentrokan terjadi di sebuah pemukiman ilegal di kawasan Tangki Seribu, Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (5/7) kemarin. Penyebab terjadinya bentrokan bermula dari rencana penggusuran kawasan tersebut hingga menimbulkan penolakan dari warga.
Petugas yang melakukan pengamanan merupakan gabungan dari TNI/Polri beserta dengan Satpol PP.
Evakuasi Dramatis Personel Brimob Terkena Busur Panah
Menurut informasi, seorang personel Brimob Polda Kepri sempat mengalami luka karena terkena busur panah setelah melakukan pengamanan di lokasi.
Personel Brimob bernama Brigpol Toto Harianto tersebut mengalami luka serius di bagian bahu kiri.
Saat dievakuasi terlihat busur panah masih tertancap meski menggunakan rompi keselematan yang lengkap.
"Petugas tersebut sudah dibawa ke rumah sakit. Beruntung memakai rompi lengkap sehingga luka tidak terlalu serius,"
ujar Kasi Humas Polresta Barelang AKP Tigor Dabariba di Batam Kepulauan Riau dikutip dari ANTARA.
Temukan Banyak Sajam di Lokasi Bentrokan
Pihak kepolisian dan petugas akhirnya berhasil memaksa mundur warga yang bentrok dengan para petugas keamanan. Guna meredam kericuhan, petugas terpaksa melepas tembakan gas air mata ke arah kerumunan warga.
Personel kepolisian, TNI dan Satpol PP juga menemukan sejumlah senjata tajam berupa busur beserta anak panah, parang dan kayu yang telah diberi paku yang diduga akan digunakan untuk menyerang pihak aparat.
Petugas Amankan Terduga Provokator
Setelah bentrokan terjadi, polisi berhasil mengamankan 14 orang terduga sebagai provokator kericuhan.
Mereka diduga menjadi dalang di balik kericuhan warga yang terjadi di kawasan tersebut dan segera di bawa ke Polresta Barelang.