Cara Beriman Kepada Rasul Utusan Allah SWT, Wajib Diketahui
Cara beriman kepada Rasul sebagai utusan Allah SWT yang perlu diketahui oleh umat Islam.
Cara beriman kepada Rasul sebagai utusan Allah SWT yang perlu diketahui oleh umat Islam.
Cara Beriman Kepada Rasul Utusan Allah SWT, Wajib Diketahui
Rukun iman dalam Islam terdiri dari enam perkara. Beriman kepada rasul termasuk dalam rukun iman ke-empat.
Setiap orang muslim harus mengimani semua rukun iman dan Islam. Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 136 terkait perintah beriman kepada rasul.
Berikut merdeka.com membagikan cara beriman kepada rasul dilansir dari berbagai sumber. Simak ulasannya, Selasa (11/6/2024):
Apa Arti Iman kepada Rasul?
Iman kepada rasul memiliki arti mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah memilih dan mengutus sejumlah orang pilihan untuk menjadi rasul.
Para rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya. Seperti tertulis dalam surat An Nisa ayat 136:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
-
Apa makna dari kalimat "Innalilahi wainnailahi rojiun" dalam Islam? "Innalilahi wainnailahi rojiun" merujuk kepada pengakuan seseorang atas kuasa Allah SWT. Artinya jika seseorang mengucap kalimat itu berarti dia menyatakan bahwa tak ada jiwa selain kehendak Allah SWT.
-
Apa saja rukun wudhu Muhammadiyah? Secara umum wudhu Muhammadiyah memiliki rukun yang sama, namun terdapat anjuran khusus untuk mengikuti sunah yang ada.
-
Kenapa Qada dan Qadar menjadi rukun iman dalam Islam? Qada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang wajib kita imani. Maka dari itu, beriman kepada Qada dan Qadar yang benar adalah mengimani dengan cara sepenuh hati akan adanya takdir Allah SWT. Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
-
Kenapa Muhid Ruslan ingin memasukkan pesan keindahan Islam dalam lukisannya? Menurut dia, lukisan merupakan kata-kata yang divisualkan. Muhid ingin membawa semangat ke-Islaman yang ia wakilkan di setiap goresan karyanya.
-
Kenapa umat Islam mengucapkan "Inalilahi wainalilahi rojiun semoga husnul khotimah"? Dalam Islam, seseorang mengucapkan inna innalillahi wainnailaihi rojiun artinya apabila seseorang tertimpa musibah, sebagai tanda kesabaran maupun pengakuan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala 'alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl,
wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba'īdā
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya,"
Cara Beriman Kepada Rasul
1. Percaya Rasul Adalah Utusan Allah SWT
Seperti disebutkan di atas, salah satu cara beriman kepada rasul ialah percaya bahwa mereka adalah utusan Allah SWT.
Al-Quran sendiri memuat kisah-kisah para rasul yang diutus Allah SWT untuk membawa risalah-Nya kepada umat manusia.
Dalam Al-Quran dijelaskan secara rinci mengenai tugas dan peran para rasul. Termasuk bagaimana mereka menyeru manusia untuk beriman kepada Allah SWT.
Maka, kita harus mengimani para rasul sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, sebagai bukti kebenaran ajaran Islam.
2. Meyakini Setiap Ajaran yang Dibawa Rasul
Para rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia.
Sebagai manusia yang beriman, kita harus meyakini bahwa ajaran tersebut benar dan berasal dari Allah SWT.
Selain itu, kita juga harus mempelajari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh para rasul dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
Dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu:
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Asy Syuuraa: 13)
3. Menjadikan Sifat Rasul sebagai Teladan dalam Kehidupan
Cara kita beriman kepada rasul Allah SWT adalah dengan meneladani sifat-sifat mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ada empat sifat rasul yang perlu untuk diteladani, yakni:
Sidik
Sidik adalah sifat rasul-rasul Allah yang selalu jujur dan benar. Para rasul selalu menyampaikan kebenaran dengan jujur walau tantangannya sangat berat.
Amanah
Amanah adalah sifat rasul-rasul Allah yang dapat dipercaya. Para rasul dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan risalah yang benar.
Para rasul menerima perintah ini dengan penuh tanggung jawab tidak mengurangi atau menambah apa yang telah diwahyukan kepada mereka.
Tablig
Tablig artinya menyampaikan. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan oleh para rasul dan tidak disampaikan kepada umatnya.
Fatanah
Fatanah adalah sifat rasul yang berarti cerdas. Para rasul sangat cerdas dalam menghadapi umatnya.
Mereka dibekali kemampuan hebat untuk menghadapi umatnya, terutama saat menghadapi para penentangnya.
4. Berdoa Seperti Rasul
Para rasul selalu berdoa kepada Allah SWT dalam segala hal. Baik dalam keadaan senang maupun susah.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus meneladani sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh para rasul, termasuk dalam hal berdoa.
Beriman dengan berdoa seperti para rasul, kita dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai hamba-Nya.
5. Meyakininya sebagai Pembawa Kabar Gembira dan Peringatan
Para rasul diutus oleh Allah SWT untuk memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih.
Rasul juga diutus memberikan peringatan kepada orang-orang yang tidak mengikuti ajaran-Nya.
“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan.
Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. al-Anam ayat 48)
6. Mempercayai Rasul-Rasul Allah sebagai Pembawa Rahmat Seluruh Alam Semesta
Selain yang sudah disebutkan, cara kita beriman kepada rasul-rasul Allah SWT adalah dengan percaya bahwa mereka adalah pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. al-Anbiya: 107)