Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo
Begini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.
Begini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.
Dibangun di Hutan Angker, Begini Potret Pondok Pesantren di Tengah Pegunungan Kapur Ponorogo
Sebuah Pondok Pesantren berdiri di tengah hutan belantara pegunungan kapur di Ponorogo. Lokasinya berada di Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Pondok Pesantren ini dikenal unik. Selain karena lokasinya yang terpencil, juga dibangun di bukit yang dahulu dikenal angker dan banyak ditemui hewan liar.
Akses menuju lokasinya pun terbilang sulit karena hanya berupa jalanan berbatu dan menanjak.
- Potret Miris Kekeringan di Ponorogo, Ratusan Warga Tempuh 2 KM ke Tengah Hutan Demi Sumber Air Satu-satunya
- Potret Rumah Jawa Megah Mantan Bupati Ponorogo, Sering Digunakan Untuk Tidur ODGJ
- Saat Pengasuh Ponpes se-Indonesia Ajak Pemimpin Bangsa Kembali Bersatu usai Pemilu 2024
- Keji! Bapak Anak Pemilik Ponpes di Trenggalek Tega Cabuli Belasan Santrinya
Seperti apa penampakan Pondok Pesantren tersebut? Melansir dari kanal YouTube Jejak Richard, berikut informasinya.
Pondok Pesantren di Tengah Hutan Belantara
Pondok Pesantren tersebut bernama Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Hasan Munadi.
Pemberian nama tersebut berasal dari salah satu tokoh islam di Ponorogo yang dimakamkan di dekat Pondok Pesantren tersebut.
Tokoh tersebut adalah Kyai Hasan Munadi yang dahulu hidup sezaman dengan Raden Fatah dan Sunan Kalijaga di masa Kesultanan Demak.
Kyai Hasan Munadi dahulu merupakan penyebar Agama Islam di Desa Karangan.
Karena terinspirasi dari tokoh tersebut maka Pondok Pesantren di tengah hutan belantara tersebut memakai nama Hasan Munadi sebagai identitasnya.
Berdiri di Tengah Hutan Angker
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Hasan Munadi dibangun di sebuah pegunungan kapur yang berada di Ponorogo bagian barat dan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan.
Menurut informasi pemilik akun Jejak Richard, dahulu lokasi tersebut dikenal angker dan banyak ditemui hewan liar.
Hal tersebut pun dikonfirmasi langsung oleh salah seorang pengurus pondok.
"Kalau saya dengar-dengar dulu waktu pertama kali dibangun di sini masih banyak hewan liarnya ya?," kata perekam video.
"Iya di sini itu tempat angker dulu. Ular juga banyak. Orang luar enggak berani beli ini, enggak berani. Tapi kalau buat pondok tidak apa-apa," jelas pengurus pondok.
"Banyak hewan liar seperti anjing. Ada juga yang lihat macan. Dulu ada petinju agak sombong yang ditemui macan beneran. Babi hutan juga banyak," sambungnya.
"Sebenarnya saya anjurkan tidak dibunuh," katanya.
Meski dikenal angker, para santri tidak pernah mendapat gangguan mistis selama di pondok pesantren.
"Tapi santrinya aman ya tidak ada gangguan?," tanya perekam video.
"Tidak ada. Lancar. Semenjak ada santri ini malah pada minggir. Zaman dulu itu seperti ganggu gitu. Dulu itu mungkin ikutan nyantri gitu," jawab pengurus pondok.
Sebelum menjadi pondok, banyak cerita mistis yang pernah terjadi di lokasi tersebut.
"Dulu ada truk masuk kali selamat mas, sampai terbalik mobilnya tapi sopirnya selamat."
"Memang dulu di sini gaibnya banyak tapi sekarang tidak ada. Dahulu di awal buka hutan di sini," sambung pengurus pondok.
Pengurus pondok menceritakan bahwa dahulu tidak ada orang yang berani beli tanah di tempat tersebut karena angker meski harganya murah.
"Mendirikan pondok di sini karena di bawah itu mahal tanahnya. Tanah di sini murah tidak ada yang beli. Sekarang justru malah viral."
"Orang bawah sana tidak ada yang berani ke sini. Dijadikan pondok Allah bantu," pungkasnya.
Keunikan lain dari pondok ini adalah para santri diwajibkan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Jawa Krama Madya.