Dulu Kaya Raya Tinggal di Amerika, Kini Pria Sebatang Kara ini Hidup Miskin di Pinggir Kali
Gerald, seorang pria yang dulu tinggal di Amerika kini tinggal di pinggiran kali dengan berjualan batu akik.
Seorang pria hidup dan tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali di kawasan Tangerang. Pria bernama Gerald Puyol itu tinggal di gubuk yang hanya terbuat dari batang kayu dan terpal untuk dinding.
Gerald mengaku keturunan Amerika dan Singapura. Ia hidup sebatang kara di pinggiran sungai padahal dulu hidup berkecukupan di Amerika menjadi seorang pengusaha kaya raya.
- Bule Cantik Amerika Mualaf Ini Bengong Diajak Suami Jajan Martabak Telur Seharga Rp2 Ribu di Pinggir Jalan
- Dikira Kaya Raya Ternyata Banyak Utang, ini 7 Ciri Orang Sok Tajir Padahal Kere
- Kaesang Takut Gajinya Habis, Ngaku Tak Sanggup Hidup di AS Usai Pamer Hidup Mewah & Erina Makan Roti Rp400 Ribu
- 8 Gaya Kece Ayu Ting Ting Liburan Bareng Bilqis di Amerika Serikat, Tampil Bak ABG dengan Tas Ratusan Juta
Namun, usahanya di Amerika bangkrut dan membuatnya harus bertahan hidup dengan cara yang sederhana. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Dulu Kaya Raya Sekarang Tinggal di Pinggir Kali
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube EKO PEDIA memperlihatkan sebuah gubuk di pinggir kali yang dihuni oleh seorang pria bernama Gerald. Pria tersebut memiliki rambut panjang di tengah kepala dan hidup sangat sederhana.
Gerald mengaku bahwa dulu adalah seorang pengusaha asal Amerika. Namun kini ia telah bangkrut. Di gubuknya, Gerald hidup dengan sangat sederhana.
Bahkan dikatakan ia tinggal di gubuk yang sangat tidak layak huni. Meski begitu, ia tetap menjalani hidupnya dengan sangat tulus dan ikhlas.
“Ini saya dapat info bahwa dulunya mas Gerald pernah hidup berkecukupan, tinggalnya di Amerika. Terus sekarang tinggal di Indonesia malah di bantaran kali. Tapi apapun keadaannya namanya perjalanan hidup ya,” ucap pria yang merekam video.
Semua perkakas di dalam rumah Gerald tampak sangat sederhana. Ia membuat kompor dengan kaleng bekas untuk menggoreng makanan dan merebus air buat membuat kopi.
“Macam-macam perlengkapan ada, penggorengannya sangat unik teman-teman, dari kaleng,” lanjutnya.
Jualan Batu Akik
Gerald kini sudah menerima kondisi kehidupannya yang tak lagi bisa seperti dulu itu. Bahkan, ia memberikan nasihat agar tidak mencari kehidupan dunia yang hanya sementara.
“Jangan berwatak mencari harta dunia sebanyak mungkin itu. Cuma sementara itu,” ucap Gerald.
Untuk bertahan hidup di rumah tersebut, Gerald mencari nafkah dengan cara berjualan batu akik. Meski begitu, beberapa batu yang ia jual hanya dihargai dengan harga seikhlasnya. Gerald tidak mematok harga untuk setiap batu yang dijual.
“Itu kalau ada sih sesanggupnya saja kalau mau bayarin sesanggupnya saja,” ucap Gerald.
Meski tinggal di pinggiran kali, Gerald mengaku tidak pernah ada petugas yang memintanya untuk pergi. Sampai sekarang, ia masih sanggup bertahan hidup dengan keterbatasan yang ia miliki.