Ingat Tragedi Pembunuhan Pulomas? Kini Rumahnya Terjual, Begini Ceritanya Bisa Laku
Rumah almarhum Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur itu akhirnya berhasil terjual.
Masih ingat dengan tragedi perampokan sadis di Pulomas, pada 26 Desember 2016. Perampok sadis yang tak hanya mengambil harta di rumah mewah itu.
Mereka juga melakukan hal keji lain. Di kamar mandi sempit sekira ukuran 1,5 X 1,5 meter, 11 penghuni rumah dikurung. Akibat peristiwa tersebut, 6 orang meninggal dunia.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Rumah almarhum Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur itu akhirnya terjual. Setelah sekian lama pihak properti mencoba meyakinkan kepada banyak calon pembeli.
Banyak tantangan yang harus dihadapi. Dengan sekelumit isu mengenai keangkeran. Tak sedikit yang memaksa untuk menawar dengan harga anjlok drastis dari pasaran.
Simak kisahnya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia, Selasa (26/10).
Menjual Rumah Milik Atasan
kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia ©2021 Merdeka.com
Aldri Karmani selaku agen properti Century 21 Rasi Utama, menceritakan awal mula diminta tolong untuk membantu menjualkan rumah tragedi Pulomas.
Bukan hal mudah bagi Aldri lantaran merasa ada ikatan batin dengan pemilik sebelumnya. Apalagi mengingat bahwa almarhum Dodi merupakan atasan di pekerjaan sang istri.
"Pas dengar kabar itu badan lemas semua. Istri saya adalah staf ahli almarhum pak Dodi, konsultan arsitek. Sudah 10 tahun, jadi sudah ada ikatan kami kayak keluarga. Pertama-tama saya tidak mau menjual rumah tersebut karena ada ikatan persaudaraan. Merasa tidak nyaman kalau menjual, karena ada histori juga di sana, enggak tega," kata Aldri.
Kondisi dalam rumah, kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia ©2021 Merdeka.com
Meski begitu, atas permintaan keluarga Aldri pun menyetujui untuk membantu menjualnya.
"Rumahnya bagus sekali, desainnya bagus. Karena almarhum pak Dodi itu arsitek ternama di Indonesia. Tapi lama kelamaan karena rumah harus dijual dan keluarga meminta," sambungnya.
Banyak Godaan dan Cobaan
kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia ©2021 Merdeka.com
Berselang tiga bulan sejak tragedi, Aldri pun mulai memasarkannya. Sayangnya banyak cobaan yang menghadang. Tak sedikit yang menganggap rumah itu seram.
"Ada risiko tambahan, di situ kan ada furniture lengkap. Sudah gitu ada tanda kutip kejadian (pembunuhan). Saya mulai menjual rumah itu tiga bulan setelah kejadian. Dengan banyak cobaan, godaan, banyak pembeli yang nyeleneh, katanya rumah hantulah," tutur Aldri.
Bahkan rumah yang dibanderol miliaran itu, pernah ditawar begitu anjlok jadi Rp500 juta. Sebagian orang diakui seperti sengaja mencurangi supaya bisa dijual lagi dengan harga lebih tinggi.
"Kita juga jual tidak melebihi harga pasar yang ada. Kita tour di sana, ada yang suka sekali, ada yang ketakutan. Sampai berapa kali masuk berita online. Malah rumah ini pernah ditawar Rp500 juta. Wah kalau segini, mending saya beli sendiri," imbuhnya.
Rumah Megah yang Nyaman
kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia ©2021 Merdeka.com
Bangunan modern dengan dominasi cat berdinding putih itu memang tampak mewah. Perpaduan gaya klasik dan modern. Sekaligus perabotan dengan harga fantastis.
"Masuk (rumah) itu nyaman sekali. Karena memang enggak ada sesuatu yang ditakuti gitu istilahnya," ungkap Aldri.
Meski begitu, ada tantangan besar untuk bisa membuat rumah itu laku. Aldri setiap akhir pekan kerap mengadakan tour rumah. Lalu menerangkan setiap detil kondisi bangunan hingga peristiwa mencekamnya.
"Karena menjual rumah ini perlu tantangan ya, untuk meyakinkan orang-orang. Tantangan kita sebenarnya cuma satu, jujur menerangkan rumah ini dari A sampai Z. Karena selama 1,5 tahun menjual rumah tersebut," terangnya.
Dapat Pembeli yang Tepat
kanal YouTube CENTURY 21 Indonesia ©2021 Merdeka.com
Setelah sekian lama Aldri berjuang menjual rumah tragedi Pulomas, baik dari yang sekedar bercanda, bahkan ada yang menjadikan ajang uji nyali, dan banyak lagi. Tapi Aldri tetap berusaha profesional untuk menjelaskan setiap ruangan dan kondisi rumah sebenarnya.
"Meyakinkan kalau rumah ini tidak ada apa-apanya. Kita lihatin semuanya, ruangan demi ruangan. Tempat kejadian (pembunuhan) kita lihatin. Kalau memang dia mau membeli, harus lihat dulu," papar Aldri.
Perjuangannya pun berbuah manis. Aldri berhasil mendapatkan pembeli yang menganggap rumah Pulomas itu baik-baik saja. Meski diperlukan sekitar enam bulan untuk proses pengurusan dan meyakinkannya lagi.
"Alhamdulillah lagi, si pembeli ini tidak merasa rumah ini angker, tidak seram. Karena dia bilang, dia punya keyakinan rumah ini kalau orang sudah meninggal tidak mengganggu apa pun. Tidak merasa ketakutan, yang sudah meninggal pasti masuk surga," pungkasnya.