Jenderal Andika Turun Tangan, Begini Nasib Anggota TNI Pukul Bripda Tazkia
Panglima TNI turun tangan, begini nasib anggota TNI yang pukul Bripda Tazkia.
Bripda Tazkia Nabila Supriadi terkena bogem mentah dari anggota TNI. Saat itu, ia yang masuk dalam regu Tim Pengurai Massa (Raimas) Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) sedang melaksanakan Patroli KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) pada Sabtu (4/12) di kawasan Jl Pameran Temanggung Tilung Palangka Raya.
Insiden ini rupanya berhasil menarik perhatian Panglima TNI. Bahkan, Jenderal TNI Andika Perkasa sampai turun tangan menanggapi insiden prajuritnya yang pukul seorang polwan.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
Lantas bagaimana nasib anggota TNI yang pukul Bripda Tazkia? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Kismanto Eko Saputro, membenarkan insiden pemukulan yang dialami Bripda Tazkia dilakukan oleh Personel TNI Komando Resor Militer (Korem) Batalyon 613 Antang.
"Mereka dari oknum TNI ya, jadi permasalahan di jalan lah gitu kan sama Anggota Polri," kata Kismanto saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/12).
Instagram cetul222 ©2021 Merdeka.com
Kismanto merinci kejadian pada Sabtu (4/12) lalu. Menurutnya, malam itu Tazkia bersama Tim Raimas melakukan patroli imbauan protokol kesehatan kepada masyarakat, mulai dari 19.00 WIB sampai 00.00 WIB malam.
Saat berpatroli, Tim Raimas melihat ada keributan melibatkan sejumlah orang di jalanan. Tazkia bersama rekannya yang memakai seragam patroli, lengkap dengan body armor beserta helm masuk ke tengah-tengah keributan tersebut dengan maksud hendak melerai.
Imbauan dari personel raimas malah tak dihiraukan. Tazkia malah mendapatkan pukulan dari salah satu orang yang berada di kerumunan itu.
"Mungkin karena dianggapnya pakai baju polisi bagaimana, dipukuli (Tazkia) mungkin karena kondisi malam," terang Eko.
Tetap Dipukul
Semula, Bripda Tazkia tidak mengetahui jika yang terlibat keributan adalah anggota TNI. Sebab tidak mengenakan seragam militer. Perihal TNI ribut dengan siapa, dia mengaku tidak tahu.
"Yang berkelahi (TNI) pakai baju preman, tapi enggak tahu kan siapa yang berkelahi awalnya. Ngakunya dari Batalyon Antang. Padahal udah ngomong saya Polwan (Tetapi tetap dipukul). Ya mungkin, enggak ngerti juga, mungkin terlanjur emosi ya bisa," sambungnya.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Menurut Eko, pemukulan itu menyebabkan Bripda Tazkia luka ringan memar pada bagian tangan dan kepala yang saat ini telah membaik.
"Memar di tangan, kepalanya enggak kenapa-kenapa, kemarin ketemu sudah sembuh. Sudah sehat sih gak ada masalah, iya di tangan kiri. Di kepala tapi sudah sembuh, tidak ada gejala," jelasnya.
Tiga Personel Korem Diperiksa
Buntut dari insiden Polwan Polda Kalimantan Tengah dipukul oleh anggota TNI tersebut tiga orang diperiksa. Ketiganya merupakan prajurit TNI dari Korem setempat. Selain itu ada pula anggota Polri yang juga turut diperiksa.
©2021 Merdeka.com/istimewa
"Dari Korem ada 3 orang yang diproses. Dari anggota Polri juga diproses yang terlibat," ungkapnya.
Kismanto mengungkap meski masalah berakhir damai, namun proses hukum tetap berjalan.
Dibawa ke Peradilan Militer
Komando Resor Militer (Korem) 102 Panju Panjung memastikan personel Batalyon Rider 631 Antang yang memukul Bripda Tazkia Nabila Supriadi, anggota Ditsamapta Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) akan diproses secara hukum peradilan militer.
"Akan tetap memproses oknum Batalyon Rider 631 Antang yang terlibat sesuai hukum peradilan militer," kata Kapenrem Mayor Maksum Abadi yang mewakili Danrem Brigjen TNI Yudianto Putrajaya dalam keterangannya, Selasa (7/12).
©2021 Polda Kalteng
Maksum sangat menyayangkan insiden tersebut yang merupakan murni kesalahpahaman prajuritnya. Dia pun berharap, kejadian pemukulan seperti itu tidak terulang kembali.
"Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi karena sinergitas antara TNI-Polri di Kalimantan Tengah sudah sangat baik dan sangat perlu kita jaga," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol. K. Eko Saputro menyampaikan, terima kasih kepada pihak Korem 102 Panju Panjung. Lantaran tetap menjunjung tinggi keadilan dengan memproses hukum para oknum TNI yang terlibat.
"Kami juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi antara TNI - Polri di Kalimantan Tengah sehingga sinergitas dan soliditas tetap terjaga," tutupnya.
Panglima TNI Turun Tangan
Insiden ini ternyata sukses mencuri perhatian panglima TNI. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta anak buahnya untuk diproses hukum atas dugaan pemukulan terhadap Polwan Bripda Tazkia.
©2021 Merdeka.com/istimewa
"Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa telah memerintahkan kepada seluruh penyidik dan aparat hukum TNI maupun TNI AD untuk melakukan proses hukum kepada oknum-oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam tindak pidana," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa dalam siaran pers yang diterima, Selasa (7/12).
Dalam kasus ini, penyidik TNI akan berkoordinasi dengan Polri untuk bersama-sama menuntaskan kasus tersebut.
"TNI juga berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam dugaan tindak pidana tersebut," katanya.