Jenderal Marinir Akhirnya Buka Suara soalnya Kematian Perwira TNI AL, Ini Fakta Sebenarnya
Komandan Korps Marinir (Dankomar) beri klarifikasi kematian perwira TNI AL. Apa penyebabnya?
Komandan Korps Marinir (Dankomar) beri klarifikasi kematian perwira TNI AL. Apa penyebabnya?
Jenderal Marinir Akhirnya Buka Suara soalnya Kematian Perwira TNI AL, Ini Fakta Sebenarnya
Kematian Lettu Laut (K) Eko Damara menimbulkan banyak spekulasi di tengah masyarakat.
Beberapa pihak menuding adanya kejanggalan di balik peristiwa yang merenggut nyawa dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir tersebut.
- Setelah Digembleng 90 Hari, 461 Prajurit TNI AL Resmi Perkuat Korps Marinir
- Bapaknya Jenderal Marinir TNI AL Anaknya Jadi Bintara Polri, Momen Peluk Cium Kelulusan Penuh Haru
- Wajah Tegang Marinir Bertemu Eks Panglima TNI, Sang Jenderal Tiba-Tiba Bilang 'Marinir Beneran atau Enggak'
- Kumpul Jenderal-Jenderal, Prabowo Bertemu Pensiunan Kolonel Marinir TNI AL Super Galak
Menanggapi kabar yang ada, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi ikut buka suara.
Dilansir dari akun Instagram @marinir_tni_al, Selasa (21/5) berikut penjelasan dari Dankormar.
Dankomar Sayangkan Sikap Keluarga Almarhum
Lettu Laut (K) Eko Damara meninggal dunia pada tanggal 27 April 2024. Sejauh ini dugaan mengarah pada aksi bunuh diri yang dilakukan oleh korban.
Namun pihak keluarga memiliki pandangan yang tidak mendasar didepan awak media.
Mereka menyebutkan adanya kejanggalan atau ketidakwajaran atas meninggalnya almarhum dr. Eko Damara di Kotis Koramil Dekai, Kodim 1715 Yahukimo Papua Pegunungan lima minggu lalu.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi didampingi Asintel Dankormar Kolonel Marinir Teguh Santoso, Kadispen Kormar Kolonel Marinir Bambang Dillianto, Asops Dankormar Kolonel Marinir Nanang Saefullah, Aspers Dankormar Kolonel Marinir Arif Handoyo, Kadiskes Kormar Kolonel Laut (K) Dr. Jefrrey Agung, Kadiskum Kormar Kolonel Laut (Kh) Freddie Alexander Tamara, dan Kadisprov Kormar Kolonel Marinir Afin Dudun Abisantha, akhirnya menggelar Press Conference bertempat di Puskodal Kormar pada Senin (20/5).
Mayjen (Mar) Endi Supardi menjabarkan kejadian yang sebenarnya serta penyebab Lettu Laut (K) Eko Damara nekat mengakhiri hidupnya.
“Sebetulnya jujur saya sampaikan, selaku Komandan Korps Marinir tidak ingin menyampaikan hal ini didepan rekan-rekan media".
"Saya sudah berupaya, berusaha berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk diselesaikan atau bermediasi secara kekeluargaan guna menjaga marwah dan martabat keluarga almarhum, tetapi berjalannya waktu pihak keluarga mengambil langkah lewat jalur media," kata Endi Supardi.
Komandan Korps Marinir itu pun menyayangkan tindakan dari keluarga almarhum yang memberikan keterangan ke awak media.
Padahal Korps Marinir sejak awal ingin sekali menjaga marwah dan martabat keluarga almarhum.
Dugaan Aksi Bunuh Diri
Korps Marinir pun telah melakukan investigasi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa meninggalnya Lettu Laut (K) Eko Damara disebabkan karena bunuh diri.Hal ini diperkuat dengan bukti-bukti hasil investigasi dan saksi-saksi saat kejadian yang di hadirkan dalam Press Conference secara virtual langsung dari Yahukimo Papua Pegunungan.
Dankormar menyampaikan dari hasil investigasi bahwa Lettu Laut (K) Eko Damara menembakkan diri dengan Senjata SS2 Varian 1 dalam keadaan duduk, badan bersandar pada dinding serta posisi kedua kaki korban lurus ke depan.
Kesimpulan yang didapatkan, Lettu Laut (K) Eko Damara melakukan tindakan bunuh diri menggunakan senjata SS2-V1 dengan tangan kanan memegang pistol grip dan tangan kiri memegang lade senjata.
Pada bagian ujung laras menempel pada pelipis kanan dengan kepala miring ke kanan dan menembak diri dengan cara menarik picu senjata SS2-V1 menggunakan ibu jari tangan kanan.
Karena hentakan tembakan tersebut mengakibatkan kepala terhempas ke kiri, laju proyektil menembus dari pelipis kanan ke tempurung kepala bagian kiri atas.
Korps Marinir juga menyampaikan bahwa dari hasil investigasi penyebab kematian bunuh diri Lettu Laut (K) Eko Damara adalah karena almarhum terlilit hutang untuk judi online sekitar Rp 819.027.038 (delapan ratus sembilan belas juta dua puluh tujuh ribu tiga puluh delapan rupiah).
Almarhum juga sempat meminjam uang dibeberapa Bank maupun perorangan baik dilingkungan Satgas maupun sebelum Satgas.
Diakhir keterangannya Komandan Korps Baret Ungu itu pun mengajak untuk mendoakan Lettu Laut (K) Eko Damara.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT, Kita yakin dan percaya Tuhan adalah Maha Pemaaf, pemaafnya Tuhan lebih besar dari dosa yang kita perbuat,” tutup Komandan Korps Marinir.