Jenderal Polri Salut sama Sikap Taruna Anak Penjual Sembako, Beri Pesan 'Jangan Malu'
Dia merupakan seorang anak dari penjual warung sembako. Saat dijumpai seorang jenderal, dia diberi pesan mendalam.
Banyak latar belakang keluarga dari para taruna Akpol yang tak biasa. Mulai dari mereka yang sederhana hingga berkecukupan, semua dapat menjadi seorang taruna.
Termasuk kisah seorang taruna berikut ini. Dia merupakan seorang anak dari penjual warung sembako.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Saat dijumpai seorang jenderal, dia diberi pesan mendalam. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Humas Polres Situbondo, Rabu (29/6/22).
Berjumpa Taruna Akpol
Sejumlah taruna Akpol berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan sosok Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen. Pol. Wahyu Widada. Saat berjumpa dengan sejumlah taruna, lulusan terbaik Akpol 1991 tersebut tertarik dengan salah satu siswa.
Keduanya lantas berkomunikasi. Ditemani jajaran, Irjen Pol. Wahyu Widada menyapa sosok taruna yang diketahui bernama Jansen.
YouTube Humas Polres Situbondo ©2022 Merdeka.com
"Jansen, kamu orang mana?" tanya Irjen Wahyu.
"Siap, Bandung, Jenderal," balas Jansen.
Tanya Latar Belakang Taruna
Sosok taruna asal Bandung tersebut lantas ditanya soal latar belakang keluarga. Salah satunya yakni mengenai pekerjaan kedua orangtua.
Kala itu, Jansen tak segan untuk menyebut secara tegas mengenai pekerjaan orangtuanya yang merupakan pedagang sembako. Kedua orangtua Jansen tak lain menjajakan sembako di kediaman mereka secara langsung.
YouTube Humas Polres Situbondo ©2022 Merdeka.com
"(Pekerjaan) orangtuamu apa?" tanyanya.
"Siap, pedagang sembako, jenderal," jawabnya.
"Pedagang sembako atau punya gudang sembako? Di mana dagangnya?" tanya Irjen Wahyu kembali.
"Siap, dagang sembako, jenderal. Siap, di rumah, jenderal," ungkapnya.
Ditanya soal Rasa Malu
Latar belakang keluarga yang sederhana dari sosok taruna bernama Jansen seketika membuat Irjen Wahyu kian penasaran. Irjen Wahyu lantas melontarkan kembali pertanyaan soal rasa malu.
Hal tersebut bermula saat Irjen Wahyu memberi pertanyaan mengenai kegiatan Jansen saat berada di rumah. Rupanya, Jansen mengaku jika dirinya tak malu untuk ikut membantu pekerjaan orangtuanya saat berada di kampung halaman.
YouTube Humas Polres Situbondo ©2022 Merdeka.com
"Kamu sering bantu nggak kalau di rumah? Malu gak kamu membantu orangtua? Kamu kalau kamu melayani pembeli itu malu tidak?" tanyanya.
"Siap, sering, jenderal. Siap, tidak, jenderal," tegasnya.
"Kenapa nggak?" tanya Irjen Wahyu.
"Siap, apapun pekerjaannya orangtua tetap lah orangtua saya, jenderal," balasnya.
Beri Pesan Mendalam
Jawaban tegas Jansen turut membuat Irjen Wahyu merasa salut. Tak segan, mantan Kapolda Aceh tersebut bahkan mengacungkan jempol tatkala mendengar ungkapan dari Jansen.
YouTube Humas Polres Situbondo ©2022 Merdeka.com
Tak berselang lama, Irjen Wahyu lantas memberi pesan mendalam. Sosok perwira tinggi Polri kelahiran Sleman, Yogyakarta itu mengingatkan Jansen untuk terus mengupayakan kebahagiaan bagi kedua orangtua di kampung halaman.
"Bagus, jangan pernah malu siapa orangtua kita. Terus banggakan orangtuamu. Dengan apa?" ungkap Irjen Wahyu.
"Siap, dengan berprestasi, jenderal," ucap Jansen.
"Prestasi dan lulus yang baik," tambah Irjen Wahyu.
"Siap, jenderal," tegas Jansen.