Keluarganya Ditilang, Sesama Polisi Ini Ribut Sampai Gontok-gontokan
Tak terima dengan tindakan tersebut, polisi Lantas berpangkat Brigadir Johannes Saragih langsung mendatangi dan menemui Aipda Syafrizal, petugas polisi yang disebut telah menilang dan menyita motor kerabatnya.
Aparat Kepolisian memiliki tugas menjadi pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menegakkan hukum, memberi perlindungan dan pelayanan. Polisi harus menjadi teladan dan mengayomi masyarakat.
Namun, di Medan sesama anggota polisi terlibat cekcok hingga berdebat panas. Penyebabnya, kerabat salah satu anggota polisi ditilang dan motornya disita oleh anggota polisi lainnya.
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
Tak terima dengan tindakan tersebut, polisi Lantas berpangkat Brigadir Johannes Saragih langsung mendatangi dan menemui Aipda Syafrizal, petugas polisi yang disebut telah menilang dan menyita motor kerabatnya.
Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial. Berikut ulasannya.
Sebut Ditilang & Motor Disita
Keributan terjadi di kantor Lantas Polsek Percut Sei Tuan, Medan pada Selasa (3/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Brigadir Johannes Saragih menghampiri Petugas Lantas, Aipda Syafrizal dan memintanya untuk mengembalikan motor milik kerabatnya.
"Kalau kesalahan kantor, kita ganti keretamu gitu," kata Syafrizal seperti dikutip dari channel YouTube Topik Terkini.
"Ya saya enggak mau," jawab Johannes.
"Siapa yang nangkap?," tanya Johannes kepada kerabatnya.
"Bapak ini," tunjuk kerabatnya yang mengenakan kaos hitam kepada Syafrizal.
"Ya sudah ayo kita ke Provos," ujarnya.
Sebut Petugas Menangkap Pakai Baju Preman
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Aipda Syafrizal kemudian meminta bukti tilang untuk dia tindaklanjuti. Namun, Brigadir Johannes menyebutnya sudah memberhentikan kendaraan kerabatnya dengan mengenakan pakaian preman. Aipda Syafrizal lantas membuka jaket hitam yang dikenakannya dan menunjukkan pakaian dinasnya.
"Saya minta tolong dibantu, bukan minta tolong ribut. Masa pindah keretanya di sini. Bapak sudah salah, setop-setop pakai baju preman," tegas Johannes.
"Siapa yang pakai baju preman?," tanya Syafrizal.
"Ini saya delapan tahun di Lantas," ucap Johannes tak mau kalah.
"Bukan masalahnya delapan tahun di Lantas. Ayo sini. Oke bawa suratnya, nanti kita bantu," jelas Syafrizal.
"Sekarang keretanya mana? Mana tilang bapak?," tanya Johannes.
Sebut Dikasih Rp200 Ribu Tak Mau
Syafrizal untuk sekian kalinya meminta surat bukti tilang kepada Johannes. Namun tak juga digubris.
"Gini loh, siapa yang nangkap sekarang? Gini loh, katanya ada yang nangkap kendaraan," papar Syafrizal.
"Pakai baju preman, jelas bapak. Yang bapak bonceng juga pakai baju preman. Jelaskan dulu, dikasih dua ratus ribu enggak mau," ungkap Johannes.
Johannes lantas kembali memastikan kepada kerabatnya.
"Siapa yang nangkap sekarang coba?," tanyanya lagi.
"Ini bapak sama anggota bapak ini, bapak ini," kata kerabatnya.
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Syafrizal tetap tak terima atas yang dituduhkan oleh Johannes. Perdebatan keduanya justru makin memanas.
"Kita semua berdasarkan bukti. Bukan 'Oh ini, ini ini'," tegas Syafrizal.
Johannes kemudian enggan menanggapi dan mengajak rekannya pergi.
"Biarlah sama bapak ini jual keretanya. Ayo," ajak Saragih merangkul rekannya yang berkaos hitam itu.
Cekcok Pindah ke Dalam Kantor
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Tak berhenti sampai di situ. Percekcokan keduanya berlanjut di dalam sebuah ruangan di kantor.
"Tengok sekarang ada keretanya. Sekarang mau saya keretanya enggak mau diganti. Saya mau keretanya ada di sini," tegas Johannes.
"Coba bawa suratnya. Kita enggak nangkap kok. Kita cuma membantu," jelas polisi yang lain.
"Kalau ada kesalahan ini, ya mari kita cek. Coba kita cari. Makanya gini lo, supaya kita enak ngecek kendaraan itu, 'Ini suratnya bos'. Kalau memang ada kesalahan itu, coba kita cari solusinya. Sudah ambil dulu suratnya," kata Syafrizal.
"Solusi apa bapak ini?," tanya Johannes.
Hubungi Keluarga
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Johannes akhirnya menghubungi salah seorang anggota keluarganya di rumah untuk membawa surat kepemilikan kendaraan yang dimaksud.
"Polisinya enggak nangkap, dia enggak ngaku. Cepat ya dik," ujar Saragih menghubungi anggota keluarganya di rumah.
"Bapak itu yang bawa kereta ke sini. Enggak mungkinlah saya lupa, masih ingat," papar kerabat Johannes.
"Kan aku bilang baik-baik, ini masih keluargaku bang. Enggak mau bantu? Abang enggak mau bantu ya. Aku bilang gitu. Sekarang mana keretanya bang?," kata Johannes.
"Yang tilang siapa?," tanya Syafrizal lagi.
Lapor ke Propam Polrestabes Medan
Brigadir J Saragih sebelum berpamitan dari kantor Lantas Percut Sei Tuan, mengancam akan membuat pengaduan ke Propam Polrestabes Medan.
"Lah Abang sudah minta Rp200, sudah dikasih Rp200 enggak mau. Ya sudah biar Polres saja yang ngomong," ucap Johannes sembari memotret kantor Lantas Percut Sei Tuan dan keluar.
"Ya sudah sana, laporkan Provos di Polres saja," ujar salah seorang polisi.
Kejadian yang sempat viral di media sosial tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan baik-baik di Polsek Medan Timur.