Kesaksian Lengkap Perekam soal Peran Babinsa TNI saat Debt Collector Kepung Mobil
Dia tak tahu bila mobil yang dikemudikannya kala menolong warga itu bermasalah.
Video pengadangan terhadap anggotaBabinsa Ramil Semper Timur II/O5 Kodim Utara 0502, Serda Nurhadi oleh debt collector viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol kawasan Jakarta Utara, pada Kamis (6/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, Serda Nurhadi terpanggil ingin menolong warga yang hendak ke rumah sakit. Dia tak tahu bila mobil yang dikemudikannya kala menolong warga itu bermasalah.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Berdasarkan kesaksian korban, berikut ulasannya.
Ditolong Warga dan Berjumpa Babinsa TNI
Melansir dari laman Instagram akun @kodamjayakarta, mengunggah video kesaksian dari pria bernama Nala. Ia merupakan perekam video sekaligus keluarga korban yang diadang debt collector.
Kala itu, ia dan keluarga hendak menjemput kedua saudaranya untuk diantar ke rumah sakit. Tak disangka di tengah perjalanan, mereka diadang oleh debt collector yang meminta paksa mobil.
Warga setempat menolong mereka untuk bisa lolos dan diarahkan ke Kelurahan Semper Timur. Di sanalah ia berjumpa dengan Serda Nurhadi yang terketuk untuk menolong mengantar ke rumah sakit.
"Jadi pada saat saya dan keluarga ingin menjemput om dan tante saya yang sedang sakit. Di perjalanan diadang oleh debt collector dan kami ditolong oleh warga. Dan diarahkan ke arah Kelurahan Semper Timur dan di sana saya dibawa oleh Babinsa," kata Nala.
Nala, Instagram @kodamjayakarta ©2021 Merdeka.com
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, saat kejadian mobil berwarna putih dikendarai anggota Babinsa Serda Nurhadi. Saat itu, Serda Nurhadi sedang berada di kantor Kelurahan Samper Timur.
"Adanya laporan dari anggota PPSU/Satpol PP atas nama Muh Abduh melihat ada kendaraan macet total. Terdapat sebuah mobil jenis Honda Mobilio Nopol B 2638 BZK warna putih dikepung oleh beberapa debt collector kurang lebih 10 orang," terangnya.
Inisiatif Babinsa Gantikan Sopir
Serda Nurhadi melihat ada mobil yang dikerumuni sekitar 11 orang. Di dalamnya ada anak kecil dan seorang yang sakit. Karena adanya halangan dari debt collector, lantas Nurhadi berinisiatif untuk mengambil alih kemudi. Membantu mengantar ke Rumah Sakit melalui jalan Tol Koja Barat.
"Namun karena dikerubuti oleh beberapa orang Debt Colector, sampai kondisi kurang bagus maka Serda Nurhadi membawa mobil tersebut ke Polres Jakut dengan diikuti oleh beberapa orang Debt collector," jelas Herwin dalam keterangannya kepada merdeka.com, Minggu (9/5).
Instagram @infokomando @kodamjayakarta ©2021 Merdeka.com
Herwin menambahkan, alasan Serda Nurhadi menolong, lantaran sebagai Babinsa terpanggil untuk membantu warga yang sakit untuk segera sampai di RS. Walaupun, ia sendiri tak tahu bila kondisi kendaraan bermasalah (tunggakan cicilan kredit).
"Satuan TNI AD khususnya Kodam Jaya tidak mentolerir atas perlakuan dari pihak debt collector yang secara arogan untuk mengambil paksa kendaraan yang dikemudikan oleh Serda Nurhadi yang menjalankan tugasnya sebagai Babinsa yang akan menolong warga yang sedang sakit dan memerlukan pertolongan untuk dirawat di Rumah Sakit, tegas Kapendam Jaya," tegasnya.
Diadang dan Rebutan Kunci dengan Babinsa
Nala melanjutkan, pertemuan dengan Babinsa TNI diakuinya membuat perasaan aman. Ditambah, Serda Nurhadi terbesit segera mengarahkan mobil Honda Mobilio itu ke Polres Jakarta Utara.
Sebab saat di perjalanan, para debt collector itu kembali mengadang. Sempat terjadi perdebatan panjang, mereka merebut paksa kunci yang masih terpasang di setir. Sementara Nurhadi masih berusaha melindungi.
"Supaya merasa aman pergi ke rumah sakit. Saya minta tolong ke pak Babinsa membawa mobil saya [...] Saat melanjutkan perjalanan, diadang lagi. Lalu terjadi perebutan kunci. Akhirnya saya diarahkan oleh Babinsa ke Polres Jakarta Utara. Agar menyelesaikan di sana. Kami merasa aman di sana karena bersama Babinsa," ujar Nala.
Ingin Viralkan Agar Warga Aman Bersama TNI
debt collector, Instagram @infokomando @kodamjayakarta ©2021 Merdeka.com
Nala sengaja memviralkan peristiwa tersebut, untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa keberadaan TNI sangat berarti. Para personelnya, khususnya Babinsa yang terjun langsung di tengah warga akan memberi perlindungan.
"Saya memviralkan karena agar kita sebagai masyarakat, merasa aman karena adanya Babinsa yang melindungi dan menolong masyarakat, yang merasa khawatir atas perbuatan premanisme di sekitar kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, tindak merebut secara paksa atau perampasan, dapat dikenakan pasal 365 KUHP pencurian dengan kekerasan. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 362 KUHP dan permasalahan ini telah ditangani oleh Pihak Polres Jakarta Utara serta Kodim 0502/Jakut.
Video Kesaksian Perekam Peran Babinsa
Berikut video kesaksian lengkap perekam Babinsa TNI yang dikerubungi debt collector.
(mdk/kur)View this post on Instagram