Kisah Gajah Mada & Pasukan Bhayangkara Selamatkan Raja Majapahit dari Pemberontak
Jiwa nasionalisme Mahapatih Gajah Mada kepada Majapahit menjadi bagian dari kisahnya di masa lalu.
Jiwa nasionalisme Mahapatih Gajah Mada kepada Majapahit menjadi bagian dari kisahnya di masa lalu. Kesaktian dan kecerdikannya dalam peperangan membuat Majapahit menjadi salah satu alasan berjayanya kerajaan ini.
Gajah Mada merupakan komandan pasukan elite Majapahit bernama Bhayangkara. Sebagai pimpinan pasukan tersebut, ia dan pasukannya bertugas untuk mengawal raja dari segala ancaman.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya. Bahkan diduga di dasar sendang terdapat bekas tapak kaki di atas batu.
-
Apa yang menjadi cita-cita Gajah Mada dalam Sumpah Palapa? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kapan kumpulan kata bahasa Jawa ini menjadi trending topik? Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman. Ditambah lagi, banyak orang yang menilai logat Bahasa Jawa itu terkesan unik dan kocak. Sehingga menambah keseruan kala berkumpul. Kata-kata bahasa Jawa bisa digunakan untuk membuat suasana berkumpul semakin seru.Berikut ini kata-kata Bahasa Jawa dan jawabannya yang kocak, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).
Meski dikenal kuat, Majapahit beberapa kali mengalami pemberontakan dari para pejabatnya. Terlebih semasa Raja Jayanegara memimpin karena dinilai sangat lemah dari berbagai sisi.
Mengutip buku 'Kisah Cinta Gajah Mada: Kontroversi Kehidupan sang Mahapatih' karya penulis Gesta Bayuadhy, terbitan DIPTA tahun 2015, berikut kisah perjuangan Gajah Mada saat melawan pemberontak Majapahit dan menyelamatkan Raja Jayanegara.
Pemberontakan Ra Kuti Melawan Jayanegara
Cerita pemberontakan Ra Kuti terhadap kepemimpinan Raja Jayanegara tak lepas dari perjuangan seorang Gajah Mada dalam menjaga tahta raja kedua Majapahit itu.
Raja Jayanegara dikenal lemah dari berbagai sisi sehingga tak mampu mendeteksi adanya upaya orang dalam untuk melakukan pemberontakan. Sosok Ra Kuti atau Rakryan Kuti merupakan punggawa keluarga istana Majapahit.
Bak musuh dalam selimut, Ra Kuti berhasil mempengaruhi punggawa sekaligus senapati Majapahit hingga berhasil mengepung istana Majapahit dan siap mengambil kekuasaan dari Jayanegara.
Gajah Mada kala itu menunjukkan sikap ksatria dengan menyelamatkan Raja Jayanegara dan membawa lari dari kepungan para pemberontak.
Raja Jayanegara konon dibawa hingga ke Desa Bedander yang jaraknya sangat jauh dari ibu kota Kerajaan Majapahit.
Nasionalisme Gajah Mada, Pimpin Pasukan Elite Bhayangkara
Gajah Mada saat itu berpangkat bekel dan merupakan pimpinan pasukan elit pengawal raja yaitu Bhayangkara.
Keberhasilan Gajah Mada dalam menyelamatkan raja terbilang unik karena kala itu banyak prajurit yang juga memihak kepada Kuti sehingga situasinya sangat kacau. Bahkan raja tak mampu membedakan mana prajurit yang memberontak dan mana yang setia.
Gajah Mada tak memikirkan situasi kala itu karena baginya keselamatan Jayanegara adalah hal yang penting. Untuk sementara waktu raja diungsikan di Desa Bedander sembari dirinya menyusun kekuatan merebut kembali tahta dari Ra Kuti.
Sikap ksatria seorang Gajah Mada menjadi bentuk kesetiaanya kepada negara. Diperkirakan Gajah Mada sudah menjadi prajurit Majapahit sejak kepemimpinan raja pertama yaitu Raden Wijaya.
Tak mengherankan jika Gajah Mada memegang prinsip utama sebagai seorang prajurit untuk membela negara serta rajanya dengan segenap jiwa dan raga.
Korbankan Anak Buah Demi Keselamatan Raja
Raja Jayanegara disembunyikan di Desa Bendander sampai situasinya meredam dan bertekad kembali merebut tahta dari tangan Ra Kuti.
Beragam tindakan dilakukan Gajah Mada demi raja termasuk membunuh anak buahnya yang disinyalir akan berkhianat.
Kala itu anak buah Gajah Mada meminta izin untuk meninggalkan Desa Bedander dengan alasan pribadi. Karena tak ingin keberadaan Jayanegara diketahui, Gajah Mada tidak menoleransi siapapun yang berpotensi menjadi pengkhianat.
Gajah Mada memilih untuk mengorbankan prajuritnya yang berpotensi berkhianat daripada persembunyian Jayanegara diketahui musuh.
Serangan Balik Gajah Mada Kalahkan Ra Kuti
Keputusan Gajah Mada membawa Jayanegara sembunyi di Bedander membawa dampak positif baginya untuk mengambil langkah selanjutnya.
Gajah Mada mencoba mencari tahu seberapa besar dukungan untuk Jayanegara atau malah mendukung Kuti kaum pemberontak. Gajah Mada sempat memberikan pernyataan kepada pejabat dan rakyat Majapahit bahwa Jayanegara telah tewas.
Kabar tersebut membuat Majapahit gempar dan penuh reaksi sedih dari masyarakat. Gajah Mada yang melihat reaksi tersebut menganggap dukungan kepada Jayanegara masih amat sangat besar sehingga ia menganulir pernyataanya dan mengatakan bahwa Jayanegara masih hidup dan kini disembunyikan di tempat rahasia.
Melihat situasi yang tepat untuk melakukan serangan balik, Gajah Mada berhasil menguasai kembali ibu kota Majapahit dan menangkap Ra Kuti untuk dihukum mati. Jayanegara pada akhirnya kembali memperoleh tahtanya.