Kisah Pramugari Pilih Resign lalu Tobat, 3 Hari Kemudian Wafat Dalam Kondisi Luar Biasa
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa peristiwa ini menggambarkan bagaimana Allah memuliakan hamba-Nya yang telah bertobat.
Kisah-kisah inspiratif sering kali muncul dari pengalaman nyata yang tidak terduga. Salah satu cerita yang sangat menggugah hati berasal dari Ustaz Adi Hidayat (UAH). Dalam salah satu dakwahnya, ia membagikan pengalaman mengenai seorang pramugari yang mendapatkan hidayah dan meninggal dalam keadaan yang sangat mulia.
Kisah nyata ini diceritakan dalam sebuah pengajian, dan diambil dari tayangan video di kanal YouTube @Pemudahijrah.97. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya melalui peristiwa yang dialami oleh pramugari tersebut.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Apa yang ditanyakan pria bertato kepada pria muslim? Pria sangar dengan tato di tubuhnya menghampiri seorang pria muslim di sebuah bazar.Dia kemudian melontarkan pertanyaan soal pandangan Islam terhadap tato.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
-
Apa yang pantun agama Islam lucu bisa jadi? Pantun agama Islam lucu bisa menjadi hiburan sekaligus ajakan untuk beribadah.
"Ketika saya pertama kali pulang ke Bekasi, ada seorang pramugari yang hadir di pengajian. Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena ingin berhijab dan memperbaiki diri," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Setelah mengikuti satu kali pengajian, pramugari itu tidak muncul lagi di pertemuan berikutnya. Ternyata, ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Di tengah pengajian, Ustaz Adi Hidayat menerima berita bahwa pramugari tersebut telah meninggal dunia.
"Saat pengajian, ada yang mengacungkan tangan, meminta doa untuk si fulanah yang sedang sakit. Namun, tak lama kemudian, saya diberi tahu bahwa ia telah wafat," kenangnya.
Pada malam harinya, Ustaz Adi Hidayat berkesempatan untuk menghadiri takziah. Di sana, ia menyaksikan sesuatu yang sangat luar biasa. Hampir semua yang hadir adalah teman-teman dari pengajian, disertai suami-suami mereka yang juga dikenal sebagai orang-orang yang taat beribadah.
"Yang datang di malam itu adalah orang-orang sholeh, teman-teman pengajiannya. Bahkan suaminya memotivasi anak-anak yang ditinggalkan untuk terus berada di jalur kebaikan," ungkapnya.
- Putuskan Resign demi Anak, Perjuangan Gigih Ibu Ini Curi Perhatian
- Resign dari Pertamina, Untung Pilih Buka Usaha Ponsel dan Sempat Terlilit Utang Miliaran Rupiah
- Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
- 17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara
Kisah ini menjadi pengingat akan keajaiban hidayah dan betapa pentingnya dukungan dari lingkungan yang baik dalam menjalani hidup.
Cara Allah SWT Memuliakan Hamba-Nya
Yang menarik untuk dicermati adalah sedikitnya kehadiran rekan-rekan seprofesi pramugari dalam acara tersebut. Meskipun telah mengabdi selama bertahun-tahun, hanya beberapa orang yang hadir, sementara yang lainnya lebih memilih untuk mengirimkan karangan bunga sebagai tanda penghormatan.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa situasi ini mencerminkan cara Allah memuliakan hamba-Nya yang telah bertaubat.
"Perhatikan bagaimana Allah memisahkannya dari interaksi sosial yang penuh maksiat sebelum ajalnya tiba. Ia dijaga, dosanya diampuni, dan wafat dalam keadaan yang mulia," ujarnya.
Kisah ini memberikan pelajaran berharga bahwa setiap individu, tidak peduli seburuk apapun masa lalunya, selalu memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah. Selama masih ada nafas, pintu taubat senantiasa terbuka.
"Jangan pernah menyimpulkan seseorang jauh dari kebaikan. Semua orang memiliki peluang untuk berubah menjadi lebih baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa kebaikan seseorang sering kali bergantung pada bagaimana ia mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput. Allah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bertaubat dan memperbaiki diri, bagi siapa saja yang dengan tulus ingin kembali ke jalan-Nya.
Jadikan Al-Qur'an Hadir Dalam Kehidupan Kita
Dalam cerita pramugari ini, transformasi hidupnya dimulai dari keinginannya untuk mengenakan hijab dan meninggalkan pekerjaan yang menghalangi niat tersebut. Langkah kecil yang diambilnya ini ternyata membawa banyak berkah dalam hidupnya, bahkan hingga saat ia meninggal dunia.
Ustaz Adi Hidayat menutup kisah ini dengan sebuah ajakan yang sarat makna.
"Jadikan Al-Qur'an hadir dalam kehidupan kita. Rasakan nikmatnya Islam, dan tapislah semua orang dengan kebaikan," ujarnya.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni jika seseorang dengan tulus bertaubat dan berusaha mendekat kepada-Nya.
Semoga cerita tentang pramugari ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Mari kita manfaatkan waktu yang ada untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan menjadikan hidup lebih berarti dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman.
Setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Yang terpenting adalah kesungguhan hati dan usaha untuk terus berada di jalan yang benar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul