Makanan Berlemak Menyebabkan Gangguan pada Sistem Pencernaan, Berikut 7 Bahaya Lainnya
Makanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Lemak jahat adalah salah satu bahan makanan yang sering masuk ke dalam tubuh dan membuat tubuh menjadi terganggu. Makanan yang berlemak biasanya ditemui di makanan yang digoreng dengan menggunakan minyak goreng.
Maka dari itu, makanan ini kerap kali memicu masalah yang berkepanjangan. Lantas, apa masalah di dalam tubuh yang disebabkan oleh makanan berlemak? Berikut ini merdeka.com memberikan ulasannya untuk Anda.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Kenapa nasi liwet bisa menjadi makanan trending? Bumbu nasi liwet bisa dibilang sangat mudah untuk didapatkan.
-
Kapan minuman timun suri sedang trending? Simak kumpulan resep olahan timun suri berikut ini sebagai bahan minuman buka puasa terbaik.
-
Apa saja zat pewarna makanan yang berbahaya? Meskipun banyak pewarna makanan yang aman, ada 11 jenis yang perlu dihindari.
-
Apa yang membuat nasi goreng menjadi trending? Nasi goreng adalah salah satu sajian nasi yang dimasak dengan cara digoreng dan dicampur dengan berbagai macam bumbu. Nasi goreng bisa dikreasikan dimasak dengan menggunakan berbagai bumbu.
-
Apa itu makanan baru yang viral di Jepang? Bola-bola nasi dengan isi keringat manusia yang dibuat di ketiak gadis-gadis Jepang menjadi sebuah hidangan yang tak terduga dan harganya yang tinggi.
Bahaya Makanan Berlemak
1. Gangguan Sistem Pencernaan
Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Lemak yang berlebihan sulit dicerna oleh tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan seperti refluks asam, perut kembung, dan diare.
Lemak memperlambat proses pencernaan, membuat makanan tinggal lebih lama di lambung, yang dapat menyebabkan perut terasa penuh dan tidak nyaman.
Selain itu, konsumsi lemak berlebihan juga dapat memicu peradangan pada usus, menyebabkan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit Crohn.
2. Mematikan Bakteri Baik dalam Usus
- 5 Makanan Penyebab Bisul yang perlu Diwaspadai, Telur hingga Makanan Berlemak
- Bahaya Makan Telur Setengah Matang, Bisa Sebabkan Infeksi Bakteri
- 4 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Setelah Makan, Bisa Ganggu Pencernaanmu Lho!
- 19 Makanan untuk Melancarkan BAB, Bermanfaat untuk Sistem Pencernaan yang Sehat
Usus manusia mengandung miliaran bakteri baik yang berperan penting dalam pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.
Makanan berlemak tinggi dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus dengan mematikan bakteri baik dan mendorong pertumbuhan bakteri jahat.
Ini dapat menyebabkan dysbiosis, suatu kondisi di mana keseimbangan bakteri dalam usus terganggu, yang dapat mengakibatkan masalah pencernaan, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit kronis.
Bahaya Makanan Berlemak II
3. Memicu Pertumbuhan Jerawat
Makanan berlemak, terutama yang berasal dari lemak jenuh dan lemak trans, dapat memicu produksi sebum berlebih di kulit.
Sebum adalah minyak alami yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous di kulit. Produksi sebum berlebihan dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan pertumbuhan bakteri, dan akhirnya memicu timbulnya jerawat.
Selain itu, konsumsi makanan berlemak juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat.
4. Meningkatkan Risiko Obesitas
Makanan berlemak tinggi sangat padat energi, yang berarti mengandung banyak kalori dalam porsi kecil.
Konsumsi lemak berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Obesitas adalah kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak lemak, yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Lemak yang disimpan di sekitar perut juga berhubungan dengan peningkatan risiko masalah metabolik.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Konsumsi makanan berlemak tinggi, terutama yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Selain itu, lemak berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Penyakit jantung dan diabetes adalah dua kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang signifikan.
Bahaya Makanan Berlemak III
6. Meningkatkan Risiko Kanker
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi lemak dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.
Lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang berperan dalam perkembangan kanker.
Selain itu, makanan berlemak juga sering kali mengandung zat karsinogenik, terutama jika dimasak pada suhu tinggi, seperti saat menggoreng atau memanggang, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker.
7. Mengganggu Fungsi Otak
Makanan berlemak tinggi juga dapat mempengaruhi kesehatan otak. Lemak trans, khususnya, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif dan penyakit Alzheimer.
Lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif di otak, yang dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu fungsi kognitif.
Selain itu, diet tinggi lemak juga dapat mempengaruhi mood dan kesehatan mental, dengan beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi lemak tinggi dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
Demikian adalah gangguan yang dapat dirasakan oleh orang yang terlalu banyak makanan berlemak. Makanan berlemak tinggi memiliki banyak dampak negatif terhadap kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan kanker.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi lemak dan memilih sumber lemak yang lebih sehat, seperti lemak tak jenuh yang ditemukan dalam ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024