Mengenal Al-Quds, Pasukan Khusus Iran Pembunuh Tentara Amerika Serikat di Irak
Iran punya pasukan khusus Al-Quds yang kuat dan disebut Goerge W. Bush sebagai pembunuh pasukan AS di Irak.
Setelah tewasya Panglima Jenderal Qassim Sulaimani, Jumat (3/1), pasukan IRCG yang sempat dipimpin Sulaimani dan pemerintah Iran mengungkapkan akan melakukan balas dendam.
Sulaimani merupakan sosok besar dalam militer dan politik Iran, tak heran kalau kematiannya membuat Iran kebakaran jenggot. Setelah kepergian pemimpin besar militer ini, pasukan yang dipimpinnya, Al-Quds menjadi sorotan.
-
Kapan KH Hasyim Asy'ari wafat? KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947, tepat pada hari ini, 76 tahun yang lalu.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
-
Bagaimana Brigade Al-Qassam menargetkan tentara Israel? Dari mulai serangan jarak dekat menempelkan bom ke tank Merkava sampai aksi penembak jitu yang melumpuhkan tentara Israel dari jarak jauh.
-
Bagaimana cara Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Dalam sebuah video terbaru yang beredar, seorang prajurit al-Qassam dengan akurat menembakkan rudal ke arah tentara zionis saat sedang berkumpul.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
Beberapa jam setelah kabar tewasnya Sulaimani karena serangan AS, Ali Khamenei menunjuk Ismail Qaani untuk menggantikan posisi Sulaimani di Pasukan Al-Quds.
Sejarah Dibentuknya Pasukan Al-Quds
Al-Quds dibentuk setelah revolusi Iran tahun 1979. Pasukan khusus ini membela dan mendukung pemerintahan Republik Islam Iran. Basis utama pasukan ini berada di Teheran, dan terbagi menjadi beberapa grup di wilayah negara tetangga.
Wilayah basis Pasukan Al-Quds berada di Afghanistan, Irak, Lebanon, Suriah dan Palestina. Pasukan ini mulai aktif beraksi sejak awal 1980-an.
Jenderal Qassim Sulaimani diangkat menjadi pemimpin Pasukan Al-Quds sejak 1997. Sejak kepemimpinannya, organisasi IRGC semakin berkembang dan meluas.
Bagian dari Garda Revolusi Iran
Berdasarkan Council on Foreign Relations (CFR), Pasukan Al_Quds merupakan satu dari delapan pasukan Islamic Revoluntionary Guard Corps (IRGC) atau Garda Revolusi Iran.
BEHRAD GHASEMI / ISNA / AFP
Garda Revolusi Iran saat ini dipimpin oleh Ali Khamenei. Organisasi ini memiliki kurang lebih 125 ribu pasukan militer, yang dikomandani oleh Hussein Salami dan terdiri dari delapan divisi.
Delapan divisi itu ada Aerospace Force yang dipimpin oleh Amir Ali Hajizadeh, Ground Forces dipimpin Mohammad Pakpour, Navy dipimpin Alireza Tangsiri, Counterintelligence yang dipimpin Mohammad Kazemi.
Masih ada divisi Basij yang dipimpin Gholamreza Sulaimani, Security dipimpin Fathollah Jomeiri, Intelligence dipimpin oleh Hussein Taeb, dan Pasukan Al-Quds (Quds Force) yang dulunya dipimpin Qassim Sulaimani.
Beroperasi di Luar Negeri
Awal terbentuknya Pasukan Al-Quds, keberadaannya tidak diakui secara resmi. Namun berkat kesuksesan operasi militer di beberapa negara tetangga, Al-Quds diakui.
Pasukan Al-Quds dikenal aktif di perang Timur Tengah, salah satu pengaruh Al-Quds yang berpengaruh ialah di Lebanon. Pasukan khusus ini mendukung Hizballah dan berperan penting dalam pemerintahan dan struktur keamanan negara itu.
Selain itu, Pasukan Al-Quds juga ikut terlibat dalam pembentukan Popular Mobilization Force (PMF) di Irak. Di Gaza, Palestina, Pasukan Al-Quds mendukung Hamas, dan masih banyak lagi pengaruh operasi militer Al-Quds di luar negeri.
Kekuatan Pasukan Al-Quds
Kekuatan pasukan yang dipimpin Sulaimani ini sudah tak diragukan lagi. Al-Quds ini memiliki formasi militer yang cukup kuat. Pasukan elit ini terdiri dari sekitar 17 hingga 20 ribu personil terlatih.
basnews.com
Dilansir dari NBC News, angka jumlah pasukan tersebut masih abu-abu. Dr. Jack Watling, seorang peneliti dari Royal United Services Institute mengatakan, kekuatan Pasukan Al-Quds tidak bisa ditentukan dari jumlah pasukan saja.
"Ketika kita mengumpulkan semua tim dan mendapati ahli teknis atau ahli media, semua orang itu mungkin tidak dilatih secara militer dan menjadi bagian dari struktur basis pasukan regional. Mereka bisa berasal dari mana saja, tapi direkrut dalam basis misi," jelasnya.
George W. Bush Sebut Pasukan Al-Quds Pembunuh Pasukan AS di Irak
Di awal terbentuknya, Pasukan Al-Quds sudah membuat AS yang saat itu dipimpin Goerge W. Bush kalang kabut. Tahun 1983, operasi Iran disalahkan atas pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut, yang menewaskan 307 orang.
REUTERS
Bush menyebut Pasukan Al-Quds juga melakukan koordinasi dengan militan Syiah untuk menanam bom di pinggir jalan, dengan tujuan membunuh pasukan AS di Irak.
NBC News menyebut setelah kelompok militan Timur Tengah memperoleh pijakan di Suriah dan Iran, Pasukan Al-Quds ikut membantu memobilisasi puluhan ribu milisi Syiah untuk melawan kelompok teror.
Pasukan Al-Quds Pasca Tewasnya Sulaimani
Di masa kepemimpinan Sulaimani, Pasukan Al-Quds dibagi menjadi lima departemen, yaitu Intelijen, Keuangan, Politik, Sabotase, dan Operasi Khusus. Setiap pemimpin departemen bertanggung jawab langsung pada Sulaimani.
Khamenei.IR/AFP
Pasca tewasnya Sulaimani, hanya berselang beberapa jam, pemimpin besar Iran, Ali Khamenei menunjuk pengganti Sulaimani untuk mencegah kekosongan kepemimpinan di tubuh Al-Quds.
Walau berganti pemimpin, Khamenei menegaskan kalau misi dan tugas Al-Quds tidak berubah. Dr. Aniseh Bassiri Tabrizi, seorang peneliti dari Royal United Services Institute juga mengatakan, kematian Sulaimani tidak mungkin mengganggu kemampuan operasional Iran.
Sosok Pengganti Sulaimani di Pasukan Al-Quds
Ali Khamenei menunjuk Ismail Qaani sebagai pemimpin baru Pasukan Al-Quds. Pria berusia 62 tahun ini lahir di kota terbesar kedua di Iran, Mashhad, Provinsi Khorasan.
Fars News Agency
Sebelum ditunjuk sebagai pemimpin Al-Quds, Qaani telah lama berkecimpung di dunia militer Timur Tengah dan perang. Ia merupakan veteran militer yang pernah mengomandani pasukan Nasr-5 dan Imam Reza-21.
Qaani juga telah menjadi anggota Pasukan Al-Quds sejak pasukan ini didirikan. Di tubuh Al-Quds, Qaani pernah menjabat sebaagi intelejen dan wakil kepala komandan di bawah Sulaimani langsung.