Muda-mudi Yahudi AS Ramai Dukung Hamas Ketimbang Zionis, Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza
Survei Israel sebut muda-mudi Yahudi AS banyak beri dukungan ke Hamas.
Tumbuh besar di Amerika Serikat membuat cara pandang anak muda keturunan Yahudi berbeda dengan anak seusia mereka di Israel dan negara lain.
Termasuk dalam sikap mereka melihat konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas di Gaza.
- Hasil Survei: 36 Persen Anak Muda Yahudi Yakin Israel Lakukan Genosida di Gaza dan Bersimpati pada Hamas
- Hasil Survei ke Remaja Yahudi di AS Mengejutkan, Mereka Lebih Simpati ke Hamas & Tegas Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
- Jumlah Pemukim Yahudi Baru di Israel Berkurang 50 Persen, Mereka Takut Datang dan Menetap Sejak Agresi di Gaza
- Survei: Warga Yahudi Israel Setuju Militer Tak Perlu Patuhi Hukum Internasional dan Nilai Moral Saat Berperang di Gaza
Mengutip The Jerusalem Post, Jumat (22/11) sebuah survei yang baru dirilis oleh Moses United bersama Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel mengungkapkan, remaja Yahudi di Amerika Serikat secara signifikan lebih cenderung memiliki pandangan kritis terhadap Israel.
Parahnya, mereka menemukan fakta bahwa tak sedikit yang justru bersimpati dengan Hamas dibandingkan dengan sesama mereka di negara lain.
Menurut data yang diperoleh, ada sekitar 37 persen remaja Yahudi Amerika menyatakan simpati terhadap Hamas, sangat kontras dengan hanya 7 persen remaja Yahudi di seluruh dunia.
Selain itu, 42 persen remaja Yahudi AS percaya Israel melakukan genosida di Gaza, dibandingkan dengan hanya 9 persen remaja internasional yang percaya bahwa Israel melakukan genosida.
Peran Pendidikan Yahudi di AS
Survei tersebut menganalisis korelasi antara keterlibatan pendidikan Yahudi dan sikap positif terhadap Israel.
Remaja yang berpartisipasi dalam kamp Yahudi, sekolah harian, atau sekolah tambahan, atau yang pernah bertemu langsung dengan orang Israel (mifgashim), jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyimpan pandangan anti-Israel.
Mereka yang memiliki latar belakang Yahudi kuat, hanya 6 persen yang bersimpati dengan Hamas. Sisanya, ada sekitar 65 persen remaja yang memiliki sedikit atau tanpa pengalaman pendidikan Yahudi.
Koneksi dengan Israel akan semakin tumbuh seiring bertambahnya usia meski tantangan tetap ada.
Meskipun 60 persen anak usia 14 tahun menyatakan simpati terhadap Hamas, angka ini turun menjadi hanya 10 persen di kalangan anak usia 18 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan pendidikan yang berkelanjutan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih mengenai kompleksitas Israel terhadap konflik di Gaza.
Menteri Diaspora Israel Turun Tangan
Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli menyerukan peningkatan upaya untuk menjembatani kesenjangan yang melibatkan anak-anak Yahudi di AS.
“Saat ini semakin penting untuk memperkuat ikatan antara remaja Yahudi di diaspora dan Israel. Kami senang melihat 94 persen remaja Yahudi merasakan hubungan dengan Israel, namun temuan ini menunjukkan bahwa kita harus terus mendidik dan mendukung generasi muda Yahudi secara global,” ucap Amichai.
Direktur Moses Teens di Moses United,Alana Ebin mendukung peran Menteri Diaspora Israel.
“Mereka yang memiliki latar belakang Yahudi lebih tahan terhadap sentimen anti-Israel dan informasi yang salah. Survei ini menyoroti peran penting dari program dan pengalaman Yahudi yang bermakna,” ujarnya.
Meskipun cukup mengkhawatirkan, ikatan emosional yang kuat dengan Israel yang dilaporkan oleh 94 persen remaja Yahudi bisa tetap dibina dengan hubungan yang lebih dalam dan upaya pendidikan Yahudi.