Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Kisah sedih tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Mereka dimasukan ke kamp-kamp tahanan dan hidup dengan sangat memprihatikan. Baik laki-laki maupun perempuan semuanya dipaksa melakukan pekerjaan kasar.
Bahkan, banyak sekali wanita Belanda yang dipaksa untuk menjari pelacur dan mendapat siksaan seksual dari para tentara Jepang. Simak ulasannya:
Kisah Sedih Wanita Belanda di Indonesi
Pada 12 Januari 1942, Jepang secara resmi berhasil masuk ke Hindia-Belanda.
Sejak saat itu, Jepang perlahan mulai merebut sebagaian besar daerah jajahan Belanda di Nusantara.
- Melihat Asyiknya Orang Belanda Liburan di Situ Bagendit Garut Tahun 1912, Naik Perahu Berombongan
- Momen Langka Tentara Belanda Berbaur dengan Warga Sukabumi Nonton Layar Tancap Tahun 1948, Rukun Walau Situasi Politik Tegang
- Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
- Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Setelah berhasil berkuasa, Jepang kemudian mendirikan kamp-kamp tahanan dan menyandera orang-orang Belanda.
Hal tersebut seperti dilansir dari video di kanal Youtube Hendri Teja.
Jepang memberlakukan para tahanan mereka dengan sangat kejam.
Baik laki-laki hingga perempuan, semuanya dipaksa untuk melakukan pekerjaan kasar.
Dalam video asli yang dibagikan, para perempuan dan anak-anak juga harus berbagi tempat tinggal yang sangat sempit di kamp.
"Semua penghuni kamp harus jadi bagian dari kelompok kerja. Bahkan perempuan hingga usia 60 tahun harus melakukan pekerjaan kasar," dikutip dari video Hendri Teja (2/2/2024).
Bagi tawanan yang melakukan pelanggaran, Jepang juga akan memberikan hukuman dan siksaan yang berat.
Para Wanita Dijadikan Pelacur
Lebih miris lagi, tentara Jepang menjadikan banyak wanita Belanda sebagai pelacur.
Untuk memberikan kesan lebih sopan, Jepang mendirikan perkumpulan korps wanita penghibur yang diberi nama Jugun Ianfu.
Banyak sekali wanita-wanita Belanda disiksa dan dipaksa untuk melayani para tentara Jepang selama puluhan kali dalam sehari.
Dalam video yang dibagikan, menunjukkan gambaran para anak-anak dan perempuan Belanda yang tinggal di Kamp Cideng, Penjara Glodok, dan Kamp Ambarawa.
Jepang Takluk
Setelah kurang lebih tiga tahun, para tahanan Belanda akhirnya dibebaskan bersamaan dengan takluknya Jepang pada Perang Dunia II.
Para tahanan kemudian diberi opsi untuk kembali ke Belanda atau tetap tinggal di Indonesia, setelah tentara Inggris mengambil alih kamp.