Ortu Dulu Tak Punya Uang Sampai Dibelikan Seragam SMA sama Guru, Nasib Mancho Berubah Kini Bekerja di Bank Ternama Dunia
Ortu tak punya uang hingga seragam diberi oleh guru, kini nasibnya justru tak terduga.
Ortu tak punya uang hingga seragam diberi oleh guru, kini nasibnya justru tak terduga.
Ortu Dulu Tak Punya Uang Sampai Dibelikan Seragam SMA sama Guru, Nasib Mancho Berubah Kini Bekerja di Bank Ternama Dunia
Keterbatasan bukan menjadi penghambat untuk meraih asa. Hal tersebut menjadi prinsip utama dari sosok pemuda berikut ini.
orangtua tak punya uang hingga seragam diberi oleh guru, kini nasibnya justru tak terduga. Pria tersebut menjadi pegawai di bank ternama dunia.
Seperti apa kisahnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
- Ordal Bank Pelat Merah Berkomplot dengan ASN & Honorer Damkar di Palembang Kuras Rekening Nasabah hampir Rp100 Juta
- Sempat Terjerat Utang pada Banyak Bank, Begini Kisah Pria Asal Nganjuk Kini Jadi Bos Rak Minimarket
- Selain Punya Banyak Uang, Ini Alasan Orang-Orang Kaya Malas Punya Kredit
- Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Siswa SMA Punya Asa
Dia adalah Mancho Resvana. Pria tersebut membuktikan, keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk meraih impian setinggi langit.
Kisah hidupnya diungkap oleh pemilik akun Instagram @santosoim. Siapa sangka, Mancho yang kini bekerja di Commonwealth Bank itu punya cerita semasa duduk di bangku SMA.
"Anak ini membalas bu guru yang membelikan seragam SMA dengan prestasi dan kini kerja di bank ternama dunia," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Kala itu, terungkap jika Mancho berasal dari keluarga sederhana. Orangtua tak punya uang, Mancho lantas diberi seragam oleh sang guru.
"Namanya Mancho. Ketika baru masuk SMA, Bu Ira membelikan dia seragam karena orangtuanya tak punya uang kala itu," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Bukan tanpa alasan sang guru memberi. Ternyata, bibit kecerdasan Mancho telah diketahui kala itu. Dia pun kerap diajukan sebagai wakil sekolah untuk mengikuti ajang kompetisi sains di tingkat nasional.
"Aku cuma bilang aku mau serius dan nanti mau bawa nama SMA ke tingkat nasional. Eh Alhamdulillah beneran dan sedih pas aku sampai lomba Olimpiade Scince tingkat nasional," tulis Mancho melalui pesan singkatnya kepada pengunggah.
"Selain berprestasi untuk membalas budi, ia semangat lomba karena ingin mengumpulkan hadiah uang untuk diapaki persiapan daftar kuliah," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Menginjak akhir SMA, Mancho kembali dihadapkan dengan kenyataan jika sang ayah tak bisa membiayainya berkuliah. Dia diminta untuk membantu menafkahi keluarga dengan langsung bekerja.
"Dia ditentang ayah untuk berkuliah karena ayahnya ingin Mancho bekerja setelah SMA untuk membantu nafkah keluarga," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Namun Mancho tak berdiam diri. Dengan sekuat tenaga, Mancho berjibaku untuk menemukan beasiswa agar dirinya dapat menimba ilmu di perguruan tinggi.
Benar saja, Mancho lantas diterima sebagai mahasiswa ITB dengan beasiswa bidikmisi. Sang ayah pun mengetahui usai Mancho dinyatakan lolos seleksi beasiswa.
"Setelah diterima Teknik Metalurgi ITB dengan beasiswa Bidik Misi, dia pun baru memberi tahu ayahnya kalau dia akan ada yang menguliahkan dan dapat uang bulanan," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Sejak saat itu, Mancho kian memantapkan diri.
Kecerdasannya mampu mengantar Mancho untuk menjadi pegawai di salah satu bank ternama dunia.