Para Prajurit Tentara Pilih Pensiun Dini dari TNI, Ada Putra Jenderal Bintang Empat
Tak sedikit orang memimpikan menjadi prajurit TNI namun kandas akibat tak mampu melewati serangkaian tes.
Banyak pihak menyayangkan keputusan para tentara ini pensiun dini dari TNI. Sebab, tak sedikit orang memimpikan menjadi prajurit TNI namun kandas akibat tak mampu melewati serangkaian tes.
Akan tetapi, hidup itu pilihan. Mereka memutuskan pensiun dengan alasan dan pertimbangan yang matang.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Di antara para TNI yang memilih pensiun dini, ada anak jenderal TNI yang sosoknya tak asing lagi. Berikut ulasannya, Rabu (20/4).
Sulaiman Hardiman
Sulaiman Hardiman salah satu perwira TNI yang memutuskan pensiun dini pada tahun 2019 silam. Dia pensiun saat usia 40 tahun dengan pangkat mayor.
Keputusannya itu sontak mengejutkan rekan-rekannya di militer. Apalagi, Sulaiman memiliki jabatan strategis kala itu. Sebelum pensiun, dia menjadi Komandan Batalyon Infanteri Khusus 753/AVT serta Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih.
Instagram/@sulaiman_hardiman ©2022 Merdeka.com
Bagi Sulaiman, mengabdi kepada negeri bukan hanya bisa dilakukan dengan menjadi prajurit TNI. Maka dari itu, Sulaiman pun lantas mencukupkan diri dengan menjabat sebagai prajurit selama 16 tahun.
Sulaiman pun tak membeberkan alasannya secara lebih lanjut. Singkatnya, Sulaiman menyebut ada alasan keamanan yang membuatnya mantap pensiun dini.
Usai pensiun, Sulaiman mengaku bakal fokus dan menghabiskan waktu lebih dekat bersama keluarga. Ada cara lain yang bakal ditempuh Sulaiman untuk tetap mengabdi kepada ibu pertiwi.
"Mohon diri dan pamit kami sekeluarga (Anak laki kami tdk ikut, anak2 sahabat saya ikut nimbrung). 16 tahun lebih berdinas di angkatan darat, inilah hari terakhir kami berdinas aktif.
Banyak yg bertanya mengapa kami pensiun dini, namun pertanyaan itu tdklah penting utk dijawab mengingat struktur berpikir setiap orang berbeda sehingga apapun pilihan bait utk menjelaskan hal itu, tdk dpt memuaskan dahaga kepo semua orang
Rasa hormat kami yg tulus dan terima kasih kepada para saudara2ku, para senior, dan TNI Angkatan Darat," tulisnya dalam sebuah unggahan 2019 silam.
S Utomo
Keputusan menggantung seragam loreng juga dialami oleh S. Utomo. Dia pensiun dini dari TNI setelah 18 tahun mengabdi. Pangkat terakhir S. Utomo Mayor saat memutuskan untuk pensiun dini.
instagram Ria Oktavia
Cerita penisun dini S. Utomo diungkap istrinya, Ria Oktavia. "Saya seorang istri dari tentara, yang dinas di angkatan laut selama 18 tahun. Suami dan saya memutuskan untuk pensiun dini di pangkat terakhir terakhir Mayor," ujar Ria.
Youtube Fayruz Adnan/Medina Aqiqah
Setelah pensiun dini, Ria Oktavia dan sang suami lantas membeli lahan dan kemudian membangun pondok tahfidz yang diperuntukkan bagi anak yatim dan dhuafa.
"Terus kita beli lahan ini untuk kita bangun pondok tahfidz yang kita khususkan untuk kaum yatim dan dhuafa," kata Ria.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Instagram/agusyudhoyono©2022 Merdeka.com
Pada tahun 2016 lalu, dunia militer dikejutkan dengan keputusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengundurkan diri dari TNI. Setelah 16 tahun berkarier di militer, AHY memilih pensiun dini demi mengikuti pencalonan Pilkada DKI Jakarta. Kala itu AHY berpangkat Mayor Infanteri.
Padahal dia dikenal sebagai perwira berprestasi dan memiliki karier cemerlang di TNI. Beberapa jabatan strategis pernah didudukinya, di antaranya;
- Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak (2005)
- Kepala Sub Bagian Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan Indonesia (2014)
- Perwira Menengah Detasemen Markas Besar Angkatan Darat (Pendidikan Sekolah Staf dan Komando LN) (2014)
- Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)
AHY menjadi TNI mengikuti jejak sang Ayah. Susilo Bambang Yudhoyono merupakan jenderal TNI dengan segudang prestasi membanggakan. Dia peraih Adhi Makayasa pada tahun 1973.
Kini AHY berkarier di politik dengan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan SBY periode 2020-2025.