Pentingnya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting, Orangtua Bisa Beri Telur dan Ikan
Indonesia sudah merdeka 77 tahun. Namun, angka stunting di negeri ini masih cukup tinggi. Ada 24,4 persen anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting.
Indonesia sudah merdeka 77 tahun. Namun, angka stunting di negeri ini masih cukup tinggi. Ada 24,4 persen anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting.
Dilansir situs Kemkes.go.id, definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa yang dimaksud dengan istilah 'Stunting' dalam naskah Sunda kuno? Menurut Ahli sejarah dan filologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, dikutip dari ANTARA, orang tua Sunda memang telah mengenal istilah gagal tumbuh pada anak atau dalam bahasa sekarang dikenal sebagai stunting.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kenapa angka stunting di Indonesia harus diturunkan? Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan. Stunting harus menurun minimal 3,8% per tahun adalah target dari BKKBN. Kita harus serius menurunkan angka stunting, oleh karena itu keluarga menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting,”
-
Apa dampak stunting bagi masa depan Indonesia? Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterbatasan dalam aspek akademis dan sosial, yang pada gilirannya mengurangi peluang mereka untuk berkontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian negara.
-
Di mana angka stunting di Bandung berhasil diturunkan secara signifikan? Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir.
Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting. Karenanya perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek.
Upaya Pemerintah
©2023 Merdeka.com
Sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah untuk mencegah stunting. Bahkan, stunting masuk dalam dua Program Prioritas Nasional.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bahkan sampai meminta Pemerintah Daerah untuk menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk dua Program Prioritas Nasional, yakni: pengurangan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Selain itu, pemerintah melalui BKKBN juga melibatkan berbagai tokoh dari pusat hingga daerah untuk menjadi 'Kakak asuh cegah stunting'. Sejumlah nama masuk seperti Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang didaulat menjadi bapak asuh hingga seorang dokter bernama Dr Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes, FINSDV, FAADV. yang dinobatkan sebagai kakak asuh cegah stunting untuk Kota Bogor.
Sumber Protein Hewani Sangat Penting buat Mencegah Stunting
©2023 Merdeka.com
Menurut Dokter Rayendra, stunting disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati, dan zat besi.
Untuk itu, sumber protein hewani sangat penting dan berguna bagi bayi untuk mencegah stunting. Dia pun meminta kepada orangtua agar tak takut memberikan anaknya telur dan ikan.
"Kebanyakan masyarakat takut untuk memberi makan telur atau ikan kepada anaknya karena takut menimbulkan alergi dan sejenisnya. Padahal, protein hewani mengandung zat gizi lengkap yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Rayendra saat memberikan edukasi kepada warga di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Senin (3/4).
Program edukiasi ini menggandeng Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Bogor Muharti Dedi Abubakar.
ASI Eksklusif 6 Bulan
©2023 Merdeka.com/Freepik
Selain itu, ASI eksklusif juga amat penting diberikan kepada bayi hingga berusia 6 bulan. Faktor lain yang juga tak kalah penting adalah senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
"Mari kita bersama-sama dorong cegah stunting," kata Dokter Rayendra.
Selain memberi asupan penting, pertumbuhan anak juga harus dipantau secara berkala di Posyandu. Menurut dia hal ini penting untuk melihat keberhasilan intervensi sekaligus upaya deteksi dini masalah kesehatan gizi sehingga tidak terlambat ditangani.