Pidato Menggelegar Bocah Gaza Palestina dari Atas Kursi Roda kepada Dunia: Kami Adalah Syuhada
Saat bocah Gaza Palestina pidato dan meminta dunia mendoakan dan mendukung Gaza.
Seorang bocah laki-laki asal Gaza Palestina berpidato di atas panggung dengan menggunakan kursi roda. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, bocah itu tetap bersemangat menyampaikan pesan kepada seluruh dunia.
Bocah tersebut diketahui bernama Bara Hadi Suliman. Ia dengan sangat tegas dan lugas ingin menyadarkan seluruh dunia bahwa Gaza sedang tidak baik-baik saja dan berada dalam ancaman pemusnahan massal yang sangat serius oleh zionis Israel.
- 1.760 Jasad Warga Palestina di Gaza Hilang 'Menguap' Tanpa Jejak, Ternyata Ini Penyebabnya
- VIDEO: Pidato Menggetarkan Prabowo di KTT Gaza Tegaskan Sikap Indonesia Bela Palestina
- Pendeta di Kota Kelahiran Yesus Tantang Umat Kristen Pendukung Israel datang ke Palestina: Perang di Gaza Adalah Genosida
- Ditanya Kenapa Tuhan Tak Menolong Gaza Palestina dari Kekejaman Israel, Jawaban Pemuda ini Sungguh Luar Biasa
Ia menegaskan jumlah korban meninggal di Gaza bukan hanya sekadar angka. Dia juga menegaskan seluruh penduduk Gaza adalah seorang syuhada. Bagaimana pidato lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pidato Menggelegar Anak Gaza
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @handsfoundation.idn memperlihatkan seorang bocah bernama Bara Hadi Suliman yang duduk di atas panggung dengan menggunakan kursi roda.
Bocah itu ingin menyampaikan kepada seluruh dunia bagaimana keadaan Gaza Palestina saat ini akibat bombardir yang dilakukan oleh tentara Israel. Ia juga mengajak seluruh dunia untuk membayangkan kejadian yang dialami oleh rakyat Gaza.
“Aku ingin menyampaikan pesan kepada seluruh dunia. Anak-anak di Gaza sama seperti anak-anak di seluruh dunia. Para hadirin, perkenalkan saya mengajak untuk memejamkan mata kalian dan bayangkan,” ucap bocah tersebut.
“Bayangkan jika beberapa waktu yang lalu anakmu wafat. Bayangkan kedua tangan dan kaki anak perempuanmu diamputasi. Bayangkan jika rumahmu dibombardir dan kamu tidak tahu apakah anakmu wafat atau tidak,” lanjutnya.
Korban di Gaza Bukan Hanya Sekadar Angka
Selanjutnya, bocah tersebut kembali meminta dunia untuk membayangkan jika sedang berada di situasi kehilangan keluarga dan hanya bisa duduk kedinginan tanpa tempat berlindung dan tanpa air untuk diminum.
“Bayangkanlah jika kamu duduk kedinginan tanpa air untuk diminum. Bayangkan ketika kamu kembali ke rumah, kamu tidak menemukan rumah atau keluargamu,” kata bocah tersebut.
“Bayangkan anakmu ingin makan namun kamu tidak tahu bagaimana memberikannya makan. Bayangkan ketika dirimu wafat dan anak-anakmu menjadi yatim,” jelasnya.
Pada kalimat terakhirnya, bocah itu menegaskan bahwa rakyat di Gaza yang mengalami musibah bukanlah hanya sekadar angka, akan tetapi ia adalah syuhada. Maka dari itu, ia memohon doa dan dukungan dari dunia kepada Gaza.
“Wahai dunia, wahai manusia, kami bukanlah sekadar angka. Bukan 10 ribu, 20 ribu, 30 ribu, 40 ribu. Kami adalah syuhada. Doakan Gaza dan dukung Gaza, pungkasnya.