Polisi Arogan Peluk Pendemo yang 'di-Smackdown', Cium Tangan Orangtua Korban
Massa berusaha merangsek masuk ke kantor Bupati yang kemudian berujung ricuh. Dalam rekaman video yang beredar, ada seorang mahasiswa yang dicekik dari belakang, diangkat dan dibanting hingga kejang-kejang. Kepolisian Daerah Banten dan Polresta Tangerang pun menyampaikan permohonan maaf kepada MFA.
Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke-389 diwarnai aksi demo oleh sejumlah mahasiswa. Mereka menggelar di Kantor Bupati Tangerang dan DPRD Kabupaten Tangerang, Jalan H Somawinata, Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Rabu (13/10).
Massa berusaha merangsek masuk ke kantor Bupati yang kemudian berujung ricuh. Dalam rekaman video yang beredar, ada seorang mahasiswa yang dicekik dari belakang, diangkat dan dibanting hingga kejang-kejang.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Kepolisian Daerah Banten dan Polresta Tangerang pun menyampaikan permohonan maaf kepada Muhamad Faris Amrullah (21) alias MFA. Petugas keamanan yang bersangkutan pun meminta maaf, bahkan sampai memeluk korban dan mencium tangan orangtua korban.
Simak ulasan dan videonya berikut ini.
Kondisi Medis Korban yang di-Smackdown
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro didampingi Kabid Propam Polda Banten di Mapolresta Tangerang, menyampaikan kondisi korban MFA usai diperiksa di rumah sakit.
MFA mendapatkan penanganan berupa pengecekan tubuh, rontgen thorax, serta diberikan obat-obatan. Yang kini telah diizinkan pulang.
"Kami juga memastikan kesehatan yang bersangkutan langsung dibawa berobat ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan dokter yang bertanggung jawab menangani pasien. Sudah dilakukan pengecekan tubuh dan rontgen thorax dengan kesimpulan awal bahwa pemeriksaan fisik baik, dengan suhu 36,5 derajat. Sudah diberikan obat-obatan dan vitamin. Hasil rontgen lengkap besok akan diambil dan tadi disaksikan dengan rekan sesama Himata (Himpunan Mahasiswa Tangerang)," terang Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.
Polisi minta maaf kepada korban, Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Bahkan polisi yang bersangkutan telah meminta maaf kepada korban, atas tindakan kekerasannya.
"Berkaitan dengan penanganan aksi unjuk rasa yang viral. Yang pertama Polda Banten meminta maaf dan Polresta Tangerang juga meminta maaf kepada MFA (Muhamad Faris Amrullah) usia 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unjuk rasa di depan gedung Pemerintah Kabupaten Tangerang," katanya.
Peluk Korban dan Cium Tangan Orangtua
Polisi arogan yang tega membanting seorang pendemo akhirnya muncul di hadapan awak media. Selain itu, disaksikan oleh sejumlah kelompok mahasiswa termasuk Himata (Himpunan Mahasiswa Tangerang).
Pelaku berinisial NP itu menyampaikan permohonan maafnya dengan tertunduk. Sebelumnya, ia sempat mengaku jika tindakannya spontan dan tak ada niatan menyakiti.
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
"Saya meminta maaf kepada mas Faris atas perbuatan saya. Saya sekali lagi minta maaf dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas perbuatan saya, kepada keluarga. Pak, saya minta maaf atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab," katanya.
Seketika ia menyodorkan tangan kepada MFA dan memeluk korban, sembari membisikkan permintaan maaf. Baru kemudian mencium tangan ayah dari MFA yang mendampingi.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," tukas MFA.
Permohonan Maafnya Ramai Dikomentari
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Tak ayal video berdursi 43 detik yang diunggah ulang oleh akun Twitter @Mdy_Asmara1701 itu pun ramai dikomentari. Banyak warganet yang heran, sekaligus masih khawatir dengan kondisi korban.
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
"Minta maaf tapi proses hukum harus tetap jalan," tulis @WantoLius.
"Janggal, pelaku polisi acara permintaan maaf tempatnya di kantor kepolisian??!!," tulis @rusydi76.
"Badannya gedean dia loh daripada yg dibanting enak banget bilang maaf...," tulis @novieanty22.
"Secara institusi harus ditindaklanjuti sebagai malpraktik aparat dengan jargon mengayomi, melindungi, dan humanis," tulis @pimargama.
"Enak banget cuma minta maaf. Coba kalo Dia yang dibanting ama demonstran kira-kira kelanjutannya gmn hayo ?..," tulis @Sphink8.
"Dia minta maaf pas aksi nya ke-video aja sama wartawan ..Coba kalau nggak , palingan abis di banting di luar , di dalem di banting lagi," tulis @16DedeRusdianto.
Video Permohonan Maaf Kepada MFA
Berikut videonya.
Anggota Polisi Yang Banting Pendemo Minta Maaf Dihadapan Orang Tua Korbanhttps://t.co/xW2FVO6kGr
— Maudy Asmara (@Mdy_Asmara1701) October 13, 2021
pic.twitter.com/o8f8sSTAzd