Ragu Putrinya Bukan Anak Kandung, Seorang Bapak Tes DNA Anaknya Jelang Menikah Tak Diduga Endingnya Menyedihkan
Dokter Ahli Forensik & Patologi Dr Djaja Surya Atmadja membeberkan kisah mengenai salah satu pasiennya.
Dokter Ahli Forensik & Patologi Dr Djaja Surya Atmadja membeberkan kisah yang dialami salah satu pasiennya. Secara tiba-tiba, dia didatangi pasien yang berkunjung bersama seorang gadis perempuan.
Hendak menikah, si gadis tersebut secara khusus meminta pria yang berstatus sebagai ayahnya itu untuk menjadi wali. Namun lantaran sempat menaruh curiga kepada sang istri di masa lampau, pria itu akhirnya memberanikan diri tes DNA.
- Polisi Ekshumasi Bayi Diduga Tertukar di RS Cempaka Putih Besok
- Ini Bukti Temuan Dokter Forensik saat Rontgen Kepala Polisi yang Diduga Bunuh Diri di Mampang
- Dokter Forensik ini Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi dari Belatung, Sosoknya Dulu Ramai Disorot di Kasus Kopi Sianida Mirna
- Segera Dikembalikan ke Pangkuan Ibu Kandung, Bayi Tertukar di Bogor Jalani Proses Bonding Hari Pertama
Hasil akhirnya pun membuat banyak pihak berderai air mata. Seperti apa ceritanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube X-UNDERCOVER, Rabu (4/9).
Ungkap Kisah Pasien
Dalam sebuah perbincangan pada kanal YouTube X-UNDERCOVER yang dibagikan September 2023 lalu, Dokter Ahli Forensik & Patologi Dr Djaja Surya Atmadja mengungkap kisah salah satu pasiennya.
Dr Djaja mengaku secara tiba-tiba didatangi oleh seorang pria paruh baya beserta seorang perempuan yang berstatus sebagai anaknya sendiri. Dia meminta untuk melakukan tes DNA lantaran sang putri hendak menikah.
"Datang bapak-bapak sama anak perempuan umur 26 tahun. Dia bilang kalau anaknya mau menikah, tapi sebelumnya dia minta kalau mau periksa DNA soalnya dia anaknya atau bukan. Bukan perkara bagaimana, saya sayang, tapi kalau ini bukan anaknya maka dia tidak mau menjadi wali anak itu," katanya.
"Tapi dia bilang juga kalau enggak mau anaknya itu berzina seumur hidup kalau menikah melalui dia kalau dia bukan ayahnya karena tidak sah," jelasnya.
Pasien Curiga dengan Istri
Kecurigaan pria tersebut kepada sang istri diungkapnya berawal dari cerita para sahabat saat dirinya sendiri tengah sibuk melakukan perjalanan bisnis.
Tak terkira, sejumlah rekan disebutnya memergoki seorang pria tak dikenal yang seringkali berkunjung ke kediamannya saat dia tengah bepergian.
"Dia bilang kalau sejak lahir itu dia sudah curiga kalau perempuan itu bukan anaknya. 'Waktu istri saya lahiran, saya sering ke luar kota untuk urusan bisnis tapi saya sayang banget sama istri saya'," jelasnya.
"Waktu istrinya hamil itu, temannya banyak yang bilang ke dia kalau ada laki-laki yang suka datang ke rumahnya. Jadinya dia curiga," imbuhnya.
Namun, kecurigaan itu dipendamnya seorang diri. Hingga akhir hayat sang istri, pria itu mengaku tak tega untuk sekadar memberi prasangka buruk ke pasangan sendiri. Dia pun juga sangat menaruh kasih sayang mendalam ke istri sekaligus putrinya itu.
"Baru bisa tes sekarang karena dulu enggak tega bilang atau menuduh ke istri, sekarang pun istri juga sudah meninggal," katanya.
Hasilnya Bikin Merinding
Dihadapkan dengan berbagai risiko, pria itu mendapat penjelasan penuh dari Dr Djaja Surya. Dokter ahli forensik DNA pertama di Indonesia itu memberi nasihat soal konsekuensi yang bakal ditanggung sang putri.
"Tapi saya kasih tahu apa konsekuensinya, belum tentu si keluarga calon suaminya anaknya itu mau terima kalau itu benar anak haram," ceritanya.
Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, pria itu disebutnya tetap bersikukuh untuk melakukan tes DNA. Hingga proses akhirnya tiba, sang dokter tak kuasa menahan rasa pilu sekaligus keprihatinan.
Melalui tes DNA itu, terungkap jika gadis perempuan yang selama ini dianggapnya sebagai putrinya tersebut ternyata bukan darah dagingnya sendiri. Seketika, sosok pria hingga gadis tersebut berderai air mata.
Menurut informasi, pernikahan gadis perempuan itu pun juga dibatalkan.
"Yang bikin saya merinding pada kasus itu, ternyata hasilnya. Seminggu sebelum menikah, mereka datang lagi dan saya bilang kalau perempuan itu bukan anaknya. Langsung mereka berdua menangis, lalu apa lagi? Si anaknya enggak jadi menikah," jelasnya.