Raja hingga Panglima di Perang Salib ini Dipercaya Sosok yang Pertama Kali Adakan Maulid Nabi di Dunia
Tahukah Anda siapa yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di dunia ini?
Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 ini jatuh pada hari ini Senin (16/9/2024). Maulid Nabi adalah memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir pada Senin tahun Gajah, 12 Rabiul Awal atau bertepatan dengan 23 April 571 Masehi, sebagaimana masyhur disebutkan dalam banyak riwayat.
Namun tahukah Anda siapa yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di dunia ini? Ada sejumlah pendapat ulama mengenai siapa pertama kali mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
- Maulid Nabi, Menag: Kita Diingatkan Teladan Rasulullah tentang Persatuan dalam Keragaman
- 40 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, Penuh Makna dan Doa Kebaikan
- Tidak Semua Tempat Dilarang, ini Potret Penginapan 'Sultan' di Al Ula Ramah di Kantong Berada di Bawah Gunung
- Sosok Sultan Malikussaleh, Pemimpin Pertama Kesultanan Samudera Pasai
Dalam buku Sejarah Maulid Nabi karya Ahmad Tsauri, dijelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi SAW telah dilakukan oleh umat muslim sejak tahun kedua Hijriah. Dikutip dari Antara, disebutkan bahwa hal tersebut dicatat dalam kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karya Nuruddin.
Sementara itu, menurut keterangan dari al-Maqrizi dalam kitabnya al-Khathat, perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah yang berkuasa abad ke-4 H.
Saat itu Daulah Fatimiyah diperintah oleh penguasa Syiah Ismailiyah di Mesir. Mereka membuat banyak acara perayaan maulid, seperti maulid Nabi, maulid 'Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah, hingga maulid Hasan bin 'Ali dan Husain bin 'Ali.
Selanjutnya, menurut Imam Jalaluddin Abdurahman as-Suyuthi (wafat 991 H), orang yang pertama kali melakukan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW adalah Raja Muzhaffar. Dia merupakan salah satu penguasa yang bijak dan dermawan di Irbil.
Dilansir NU Online, nama lengkap Raja Muzhaffar adalah Muzhaffaruddin Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin bin Muhammad at-Turkamani. Ia merupakan seorang penguasa yang sangat perkasa, bijaksana, dan pemberani di sebuah satu kota besar yang terletak di Irak bagian timur, yaitu Irbil.
Tak ada catatan pasti dari para ulama ahli sejarah soal tahun kelahiran sang raja. Namun, Syekh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman ad-Dzahabi (wafat 748 H) dalam kitab fragmennya menengarai bahwa Raja Muzhaffaruddin atau Raja Muzhaffar lahir pada tahun 549 Hijriah dan wafat di usia 82 tahun, tepatnya pada tahun 630 Hijriyah. (Ad-Dzahabi, Siyaru A’lamin Nubala’ [Muassasah ar-Risalah, cetakan III: 1405 H, tahqiq: Syekh Syu’ib], juz XXII, halaman 334).
Pendapat lain menyebutkan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah tokoh pertama yang mengadakan perayaan Maulid Nabi. Pada masa itu, Perang Salib tengah berlangsung.
Pasukan Kristen dari Eropa merebut Yerusalem dan mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu terpecah dan mulai kehilangan semangat untuk berjihad membela agama dalam Perang Salib.
Menurut Salahuddin yang memimpin lansung perang salib sebagai panglima perang, semangat juang umat Islam yang mulai padam harus dibangkitkan Kembali. Salah satunya dengan memperkuat kecintaan kepada Nabi melalui perayaan Maulid Nabi. Tradisi ini pun dimulai pada bulan Rabiul Awal dan berlanjut hingga kini.
Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi mulai berkembang pada masa Wali Songo sekitar tahun 1404 Masehi dan terus diperingati hingga saat ini. Seiring waktu, peringatan Maulib Nabi Muhammad SAW menyebar ke berbagai wilayah Islam dan diadopsi oleh banyak negara dengan tradisi dan cara perayaan yang beragam.