Mengapa Harus Berdiri saat Mahalul Qiyam Pembacaan Maulid? Ini Hukum dan Penjelasannya
Salah satu rangkaian dalam pembacaan kitab maulid adalah Mahalul Qiyam. Saat Mahalul Qiyam, jemaah berdiri dan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut pendapat yang umum, Nabi Muhammad SAW dilahirkan oleh Siti Aminah pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah. Hal ini menjadi dasar bagi umat Islam di seluruh dunia untuk merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW setiap tahunnya pada bulan Rabiul Awal.
Bagi komunitas Nahdliyin dan para pengikut ahlussunnah wal jamaah, adalah hal yang biasa untuk membacakan kisah-kisah kehidupan Rasulullah SAW yang terdapat dalam kitab maulid saat perayaan tersebut.
-
Kenapa membaca dzikir Maulid Nabi? Bacaan dzikir ini memiliki banyak keutamaan, seperti menghapus dosa, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Apa yang dibacakan dalam dzikir Maulid Nabi? Bacaan dzikir Maulid Nabi pertama terdiri dari tasbih (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ), tahmid (اَلْحَمْدُ للَّهِ), takbir (اللهُ أكْبَرُ), dan tahlil (لا إله إلاّ الله).
-
Kenapa Doa Mahalul Qiyam dibaca? Mahalul qiyam dipercaya merupakan waktu di saat Nabi Muhammad SAW datang di tengah-tengah kita, sementara kita berdiri sambil membaca sholawat seakan menyambut kehadiran beliau.
-
Apa itu Maulid Nabi? Tanggal ini dirayakan oleh umat Islam sebagai Maulid Nabi, yaitu hari kelahiran Rasulullah.
-
Apa amalan Maulid Nabi yang dianjurkan? Amalan Maulid Nabi Setiap Muslim dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan saat Maulid Nabi. Berikut sejumlah amalan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa diamalkan, antara lain: Membaca Salawat Nabi
Terdapat beberapa kitab maulid yang sering dibaca dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW, seperti Barzanji, Simtudduror, Burdah, dan Ad-Diba'i. Salah satu bagian dari pembacaan kitab maulid adalah Mahalul Qiyam, di mana jemaah berdiri dan mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaannya adalah, mengapa saat pembacaan maulid pada bagian Mahalul Qiyam jemaah harus berdiri? Apakah ada dosa jika memilih untuk duduk? Mari kita simak penjelasan dari para ulama mengenai hal ini.
Penghargaan terhadap Nabi Muhammad SAW
Para ulama berpendapat bahwa berdiri saat Mahalul Qiyam adalah tindakan yang sangat baik dan disarankan sebagai tanda penghormatan dan pengagungan kepada Rasulullah SAW.
Penjelasan tentang anjuran untuk berdiri pada saat Mahalul Qiyam dapat ditemukan dalam karya Sayid Bakri bin Sayid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, yang berjudul I'anah At-Thalibin. Artinya: "Menjadi sebuah kebiasaan bahwa ketika nama Nabi Muhammad SAW disebut, banyak orang berdiri sebagai tanda penghormatan kepada rasul terakhir. Tindakan berdiri ini didasarkan pada istihsan (anggapan baik) sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW, dan hal ini dilakukan oleh banyak ulama terkemuka yang menjadi panutan umat Islam."
Ketentuan Berdiri pada Saat Mahalul Qiyam
Menurut informasi dari laman kemenag.go.id, seseorang tidak dianggap berdosa jika tidak berdiri saat Mahalul Qiyam. Hal ini disebabkan karena hukum berdiri dalam rangkaian pembacaan maulid tersebut adalah sunnah, bukan suatu kewajiban. Namun, jika seseorang tidak berdiri karena meremehkan keagungan Nabi Muhammad SAW, maka tindakan tersebut bisa dianggap sebagai kufur.
Sementara itu, jika seseorang tidak berdiri saat mendengar nama Nabi Muhammad SAW hanya karena malas, dan bukan karena meremehkan atau adanya uzur, maka ia hanya akan mendapatkan dosa. Jika seseorang tidak berdiri karena adanya uzur, seperti sakit, usia lanjut, atau keadaan mendesak lainnya, maka ia tidak akan berdosa.
:
Artinya: "Saya katakan: berdiri ketika pembacaan maulid Nabi Saw dalam kisahnya, maka Tuan Abu Su'ud menyatakan bahwa berdiri dalam pembacaan maulid itu sudah dikenal luas dan menjadi tradisi." Wallahu a'lam.
Tontonlah Video Pilihan Berikut Ini:
Berikut adalah versi yang berbeda dari kalimat tersebut tanpa mengubah konteks:
Silakan tonton video mengenai Habib Bahar bin Smith yang saat ini berada di Lapas High Risk Nusakambangan dengan mengklik tautan berikut.